Pasar Takjil Dongkrak Ekonomi dan Kunjungan Wisata

Pasar Takjil Dongkrak Ekonomi dan Kunjungan Wisata

Pasar Takjil Dongkrak Ekonomi dan Kunjungan Wisata

Lowokwaru, MC – Keberadaan Pasar Takjil atau Pasar Ramadan di sepanjang jalan Soekarno Hatta selain sebagai salah satu tujuan wisata kuliner sekaligus mendongkrak ekonomi masyarakat. Dengan adanya pasar takjil ini, terbukti pendapatan para penjual yang ada meningkat dibandingkan hari biasa. Jadi, keberadaan pasar takjil ini cukup membantu para pedagang kecil serta umat muslim yang mencari makanan dan minuman menjelang berbuka puasa.

Pasar Takjil yang selalu ramai dikunjungi warga menjelang berbuka puasa
Pasar Takjil di Jalan Soekarno Hatta yang selalu ramai dikunjungi warga menjelang berbuka puasa, Selasa (7/6)

Setidaknya, hal itulah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si., Selasa (7/6). Menurutnya, dari tahun ke tahun penjual di pasar takjil ini terus bertambah dan ini sebagai bukti bahwa keberadaannya sangat strategis. Di lima kecamatan yang ada di Kota Malang juga banyak pasar takjil, sehingga tidak semua warga harus ke jalan Soekarno Hatta.

Ditambahkan Kadisbudpar, bahwa tahun depan Disbudpar sebenarnya akan memindahkan lokasi pasar takjil ini ke dalam area Taman Krida Budaya Jawa Timur (TKBJ) agar tidak mengganggu arus lalu lintas. “Tapi, berhubung jumlah pedagangnya terus bertambah dan jika dipindah ke area TKBJ tidak mungkin cukup, sehingga meski agak macet mohon warga memaklumi. Petugas dari kepolisian pun turut mengatur lalu lintas untuk mengurangi tingkat kemacetan,” terangnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan berbagai jenis makanan dan minuman di pasar takjil ini membawa daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang datang ke Kota Malang. Dengan demikian, nantinya akan turut meningkatkan kunjungan wisata. “Destinasi baru ini, merupakan salah satu ikon Kota Malang di bidang kuliner sehingga tidak heran jika setiap harinya banyak orang  tertarik mengunjungi pasar takjil ini,” urainya.

Menurut salah satu pengunjung pasar takjil, Khoirun Nisa, mengaku senang bisa membeli berbagai makanan dan minuman menjelang berbuka puasa. “Tempatnya luas, makanan dan minuman yang di tawarkan beragam serta harganya terjangkau. Saya merasa puas datang ke sini sekalian bisa jalan-jalan,” ujar perempuan berjilbab itu.

Di pihak lain, Muhammad Yasin, yang setiap tahun berjualan di area ini mengaku sangat terbantu dan dapat meningkatkan penghasilannya. Meski jam buka untuk berjualan hanya beberapa jam saja, laki-laki berumur senja itu bisa meraup keuntungan berlipat, yakni berjualan 26 jenis lauk pauk bisa meraih untung hingga tiga juta rupiah. “Kami sangat senang berjualan di sini dan semua dagangan saya selalu habis laris manis,” tukasnya gembira. (say/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/pasar-takjil-dongkrak-ekonomi-dan-kunjungan-wisata/#ixzz4AygSFdg4

Upaya Bekraf Naikkan Keberhasilan Pre-Start up Indonesia

Upaya Bekraf Naikkan Keberhasilan Pre-Start up Indonesia

Upaya Bekraf Naikkan Keberhasilan Pre-Start up Indonesia

Jakarta, MC  – Pada tahap awal pembangunan usahanya, biasanya para pre-startup memiliki pengalaman yang terbatas, keterampilan manajerial yang minim, jaringan usaha yang sedikit atau dukungan dan kepercayaan publik yang kurang. Dengan berbagai keterbatasan tadi, tingkat keberhasilan suatu usaha maupun inisiatif menjadi sangat rendah yakni kurang dari 10%.

Ketua Bekraf Triawan Munaf dalam acara bekup for pre start up Indonesia
Ketua Bekraf, Triawan Munaf (batik cokelat) dalam acara Bekraf for Pre-Star up (Bekup) Indonesia

Layaknya menjalankan usaha pada umumnya, bisnis baru tentu membutuhkan produk inovatif dan kecakapan manajerial, begitu pula dengan berbagai inisiatif terhadap start up yang semakin marak diperlukan sebuah program pre-start up yang dapat membantu memaksimalkan proses inisiasi, inovasi, kreasi sampai pada tahap kesiapan implementasi, sehingga dapat menghindarkan para pelaku pre-start up dari periode lembah kematian (valley of death).

Untuk itu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menghadirkan Bekraf for Pre-Start up (Bekup) sebagai sebuah program penyiapan pre-start up pada sub sektor aplikasi, games, animasi, desain, dan fashion.  Program ini bertujuan untuk menaikkan tingkat keberhasilan pre-start up pada periode awal pembentukannya dan diharapkan menjadi sebuah solusi efektif untuk mengurangi tingkat kegagalanpre-start up yang mencapai angka 90%.

Penyiapan pre-start up dalam program Bekup ini dilakukan melalui pembekalan pengetahuan dan keterampilan teknis dan manajemen dalam membangun usahanya.  Tahapan program Bekup meliputi pembangunan talenta (talent development), penyiapan pendiri (founder preparation), dan pra-inkubasi (pre incubation).

Pada tahap awal, Bekraf menggelar Traning of Trainers (TOT) bagi calon mentor program Bekup dari 14 daerah di Indonesia.  Melalui TOT ini, para mentor dipersiapkan untuk dapat membina dan membimbing para pre-start up di daerahnya.

Bersamaan dengan acara peluncuran program Bekup pada tanggal 3 Juni 2016, Bekraf bekerja sama dengan PT. Telkom Indonesia dan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) menggelar workshop Manajemen Bisnis. Dasar materi workshop ini berguna untuk meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan perusahaan yang berkesinambungan.

Workshop dilakukan secara serentak dimulai di sepuluh Digital Innovation Lounge (DILO) di seluruh Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, dan Makassar)  selama bulan Juni 2016 dengan total sebanyak delapan kali pertemuan.

Tahapan berikutnya adalah penyiapan pendiri, dilanjutkan dengan pre inkubasi yang akan diadakan hingga akhir tahun 2016. Target program ini adalah mencetak 100 tim yang terdiri dari 1.200 talenta yang siap untuk menjadi start up.

Tentang Badan Ekonomi Kreatif
Badan Ekonomi Kreatif  (Bekraf) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang bertanggungjawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.

Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. (say/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/upaya-bekraf-naikkan-keberhasilan-pre-start-up-indonesia/#ixzz4AsoERsdz

Pasar Ramadan, Hidupkan Ekonomi Rakyat

Pasar Ramadan, Hidupkan Ekonomi Rakyat

Pasar Ramadan, Hidupkan Ekonomi Rakyat

Lowokwaru,MC – Saat Ramadan menjadi momentum bagi para pedagang dan warga yang kreatif untuk menggelar dagangan di Pasar Ramadan. Kegiatan ini cukup menghidupkan ekonomi rakyat khususnya masyarakat Kota Malang selama bulan puasa.

Wali Kota Malang meninjau pasar Ramadan
Wali Kota Malang meninjau Pasar Ramadan, Senin (6/6)

Di sela-sela menghadiri Festival Seni Religi di Taman Krida Budaya Jatim, Wali Kota Malang melihat langsung hari pertama berjalannya Pasar Ramadan di Jl Soekarno Hatta, Senin (6/6). Selain di situ, Pasar Ramadan juga terlihat di berbagai ruas Kota Malang. Seperti yang dapat kita temui di Jl Sulfat, Velodrome, maupun Pasar Sawojajar.

Moch Anton mengungkapkan, adanya Pasar Ramadan sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Sebab, ada hubungan timbal balik yang positif di sini, yakni pedagang bisa meraih pendapatan dan masyarakat bisa berbelanja makanan menjelang buka puasa.

“Kami berharap adanya Pasar Ramadan tidak hanya untuk pembeli, tetapi juga untuk penjual agar bisa bersama-sama merasakan nikmat rezeki,” tegas Wali Kota Malang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si., mengatakan kegiatan Pasar Ramadan di Jl Soekarno Hatta akan berlangsung selama Ramadan. Sementara itu, untuk Festival Seni Religi akan berjalan mulai tanggal 7 – 11 Juni 2016.

“Banyak kegiatan digelar dalam Festival Seni Religi diantaranya lomba tartil Al Quran anak, cerdas cermat remaja dan seni Al Banjari,” ujar Kadisbudpar.

Adanya festival ini diharapkan bisa menjadi wadah apresiasi masyarakat Kota Malang dalam berkesenian islami. Kegiatan ini juga menjadi pembuka bagi Kampung Ramadan yang ada di lima titik di Kota Malang. (cah/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/pasar-ramadan-hidupkan-ekonomi-rakyat/#ixzz4AsnnVYly