Wali Kota Sutiaji Ajak Arek Malang Teladani Semangat Juang Pahlawan Trip

Wali Kota Sutiaji Ajak Arek Malang Teladani Semangat Juang Pahlawan Trip

Memperingati 75 tahun peristiwa pertempuran Jalan Salak, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji bersama jajaran Forkopimda Kota Malang ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP), Minggu (31/7/2022).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji bersama jajaran Forkopimda Kota Malang ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP), Minggu (31/7/2022).

Selain untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan. Dalam momen “Peringatan 75 Tahun Peristiwa Pertempuran Jalan Salak Malang 31 Juli 1947” ini, Sutiaji mengajak seluruh anak bangsa khususnya arek-arek Malang untuk tidak melupakan sejarah perjuangan dan meneladani jiwa patriotisme para pendahulu yang gugur untuk meraih kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

“Menyaksikan sejarah yang dulu pernah diperankan oleh Pahlawan Trip, mudah-mudahan ke depan kita dapat terus mengawal perjuangan beliau. Kami sebagai penerus, mengucapkan ribuan terima kasih kepada keluarga besar Trip. Karena perjuangan yang luar biasa dari keluarga Trip, sehingga kami saat ini bisa merasakan kemerdekaan saat ini,” ungkap Sutiaji.

Lebih lanjut, dia menyampaikan untuk mengenang jasa para Pahlawan Trip tidak hanya pada tanggal 31 Juli saja. Namun juga dilakukan ketika hari-hari nasional lainnya agar semua dapat mengetahui bahwa dari sinilah sesungguhnya anak-anak yang masih belia usia SMP menuju SMA sudah tertanam jiwa patriotisme yang begitu luar biasanya berjuang melawan penindasan penjajah pada saat itu.

“Untuk itu kita kuatkan kolaborasi termasuk dengan keluarga besar Trip. Karena ini menjadi bagian dari mengisi kemerdekaan. Mudah-mudahan kelak anak-anak bangsa kita tidak pernah melupakan bagaimana sejarah perjuangan yang walaupun beliau-beliau dulu tidak minta dikenang. Namun karena ketulusan dan keikhlasannya beliau-beliau kini sudah tersenyum senang karena telah mencurahkan semuanya untuk Indonesia,” tandasnya.

Dalam monumen Pahlawan Trip ini terdapat makam di mana 35 pelajar yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah Belanda ketika agresi militer I tanggal 31 Juli 1947 dikebumikan. Sebuah tulisan “Perjuangan Akan Kuteruskan Sampai Akhir Zaman” terdapat di akhir prasasti. Di mana satu-satunya taman makam Pahlawan Trip se-Indonesia hanya ada di Kota Malang.

“Maka ayo anak bangsa saat ini jangan terpecahbelahkan oleh kepentingan-kepentingan sesaat, nilai-nilai perjuangan ini jangan dibawa ke mana-mana, jangan dibawa ke politik yang hanya sesaat untuk kepentingan orang atau kelompok tertentu bawalah ini untuk Indonesia. Jangan korbankan kebersamaan, kesukuan kita, Indonesia yang sudah perjuangannya luar biasa,” tambahnya.

Ciptakan Siswa Berkarakter, Disdikbud Kenalkan Kurikulum Merdeka Belajar

Pada hari pertama masuk sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mengenalkan kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 1 Malang, Senin (18/7/2022).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana, SE., MM mengenalkan kurikulum Merdeka Belajar

Hadir pada acara itu, Kepala Disdukbud Kota Malang Suwarjana, SE., MM turut hadir mengenalkan kurikulum Merdeka Belajar itu. Menurutnya, kurikulum pendidikan Merdeka Belajar ini mengangkat profil pelajar Pancasila.

Suwarjana mengungkapkan dengan pengenalan Merdeka belajar, diharapkan bisa menginspirasi para siswa/siswi dan menumbuhkan karakter pada anak didik. “Ini sangat bagus untuk siswa yang sedang menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun ajaran 2022/2023,” kata Suwarjana.

Pengenalan Merdeka Belajar penting bagi siswa SMP ini. Karena pada sekolah dasar (SD) mereka masih belum mendapatkan materi itu dan masih mengikuti kurikulum lama. Pada tema tersebut, juga memiliki banyak makna yang bagus untuk dipahami bagi siswa MPLS.

“Sekarang kita kenalkan kurikulum baru, yaitu Merdeka Belajar dengan tema profil pelajar Pancasila tentunya ini untuk menumbuhkan karakter siswa,” terang Suwarjana.

Suwarjana juga mengimbau kepada sekolah untuk tidak menyulitkan siswa dan masyarakat pada masa MPLS. Menurutnya, para siswa tidak perlu dibebani membawa barang-barang yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikan karakter. Misalnya membawa tali rafia dan lain-lain. Selain itu, Suwarjana juga mengimbau agar tidak diwajibkan menggunakan seragam SMP pada umumnya. Karena sekolah tidak dipungut biaya apapun.

“Hari ini siswa memakai seragam yang dipakai adalah yang mereka punya. Tidak ada batasan mereka sampai kapan mereka memakai itu,” kata Suwarjana.

Terpenting adalah menciptakan suasana agar siswa semangat sekolah sehingga potensi yang dimiliki bisa berkembang dengan baik. Melalui jalan ini, diharapkan anak-anak di Kota Malang semakin memiliki kepribadian dan karakter yang kuat.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Malang Risna Widyawati mengatakan, kegiatan MPLS di SMP Negeri 1 Malang ini dibuat dengan menarik dan tidak membebani siswa. Siswa sejak dini dikenalkan berbagai kegiatan menarik di sekolah untuk diikuti sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki.

“Dalam MPLS nanti juga dikenalkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dengan diadakan demo. Agar meningkatkan minat anak-anak,” ujar Risna.

Kota Malang Miliki UMKM Corner untuk Pasarkan Produk

Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko meresmikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Corner di Pasar Kasin, Rabu (6/7/2022). UMKM Corner ini adalah tempat yang dikhususkan untuk memamerkan dan memasarkan produk-produk UMKM lokal binaan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.

Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko meresmikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Corner di Pasar Kasin

Dalam sambutannya, Bung Edi, sapaan akrab Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, bahwa keberadaan UMKM Corner ini merupakan bagian dari binaan Diskopindag terhadap UMKM lokal di Kota Malang. Diskopindag tidak hanya membantu produksi dan legalitas, tetapi memberikan ruang untuk memasarkan produk-produk UMKM.

“Hal ini merupakan upaya dukungan dari hulu ke hilir, bagaimana UMKM bisa tumbuh dan akhirnya menjadi penguat ekonomi. Ini bentuk konkrit, di mana dengan sederhana kita melakukan hal kecil tapi berdampak besar, seperti memberikan ruang fasilitas pemerintah untuk membantu,” ujarnya.

Bung Edi juga menjelaskan, bahwa dukungan pemerintah terhadap pemasaran produk UMKM secara online tetap terus berjalan. Akan tetapi, penting juga jika customer bisa melihat langsung kualitas produk-produk yang dipasarkan.

“Pemasaran secara digital terus berlangsung, tetapi masyarakat juga bisa melihat langsung ke outlet-outlet UMKM Corner yang ada di pasar-pasar. Sehingga bisa tahu bahwa produk-produk UMKM lokal ternyata sudah memiliki kualitas ekspor,” sambungnya.

UMKM Corner di Pasar Kasin ini menjadi UMKM Corner pertama yang didirikan di Kota Malang. Ke depannya, Bung Edi berharap bahwa ruang yang sama juga akan dikembangkan di pasar-pasar lain yang ada di Kota Malang.

“Saya kira pengembangan di pasar yang lain tentu akan dilakukan. Karena ini hal yang bagus dan bermanfaat. Tetapi tentu kita juga harus melihat traffic jual beli di pasar itu sendiri, jika bagus pasti kita dirikan,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Koordinator UMKM Corner Pasar Kasin, Retno Wijayanti, menyebutkan rencananya UMKM Corner di Pasar Kasin akan memasarkan produk-produk UMKM lokal dalam beberapa tahap. Pada tahap awal ini, UMKM Corner akan fokus pada proses pemasaran produk-produk makanan tahan lama.

“Rencananya kami akan memasarkan semua produk, seperti produk makanan siap saji, produk kriya, dan lain-lain. Untuk saat ini, dengan melihat kondisi yang ada, kami mencoba melakukannya secara bertahap,” ujar Retno.

Retno juga berharap UMKM Corner ini bisa berjalan dengan lancar dan bisa diduplikasi ke pasar-pasar lain yang ada di Kota Malang. “Harapannya UMKM Corner ini bisa diduplikasi di pasar-pasar lain. Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk kembali berbelanja ke pasar tradisional dan mengembalikan marwah pasar tradisional sebagai penggerak perekonomian Kota Malang,” pungkasnya.(ayu/ram)