Tiga Momen Besar Terangkai di Upacara Bendera Pemkot Malang

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman depan Balai Kota Malang, Senin (2/5/2023). Upacara bendera ini sekaligus dirangkaikan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-27 yang diperingati setiap tanggal 25 April serta HUT ke-109 Kota Malang yang diperingati setiap 1 April.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji yang bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan beragam prestasi dan capaian Kota Malang saat ini juga merupakan buah dari kerja keras para pemimpin terdahulu. “Kita bisa hebat karena pemimpin-pemimpin terdahulu. Keberhasilan itu bisa tercapai karena tanaman uswah (keteladanan) dan contoh yang telah diberikan oleh pendahulu kita,” tuturnya.

Capaian yang telah diraih Kota Malang selama lima tahun terakhir, seperti misalnya capaian pertumbuhan ekonomi yang naik menjadi 6,32 persen dan merupakan yang tertinggi selama lebih dari satu dasa warsa terakhir. Dikatakannya, walaupun perekonomian Kota Malang juga sempat terkontraksi karena pandemi Covid-19, namun karena kolaborasi yang baik dari berbagai pihak, perekonomian Kota Malang mampu bangkit.

“Capaian prestasi tujuannya bukan untuk dipuji orang atau karena takut dihujat orang, tapi gerakan ini adalah untuk kepentingan masyarakat. Pekerjaan rumah yang ada juga sedang kami kebut untuk diselesaikan, seperti halnya pasar rakyat. Agenda-agenda lain seperti penanganan banjir, saat ini kita sudah punya siteplan. Kalau saat ini tanya terus kapan selesainya banjir, banjir di Kota Malang selesainya tahun 2028 dengan anggaran hampir dua triliun,“ tukas pria berkacamata itu.

Masalah kemacetan juga menjadi perhatian Pemkot Malang untuk dapat diselesaikan. Sutiaji mengungkapkan ada dua strategi untuk mengatasi masalah kemacetan, yakni dengan manajemen rekayasa lalu lintas dan pembenahan infrastruktur.

Terkait dengan Hari Pendidikan Nasional, Sutiaji mengingatkan bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut juga menekankan agar kebijakan Merdeka Belajar dapat dilaksanakan. Sutiaji memaknai Merdeka Belajar sesungguhnya adalah mengorangkan orang, melihat bahwa setiap anak memiliki potensi yang harus dikembangkan. Pendidikan juga harus menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri, tak lagi hanya dinilai secara kognitif. Serta anak juga diajak melihat masyarakat sebagai sekolah.

“Sumber ajar bukan hanya dari guru dan di lingkungan sekolah saja. Masyarakat sekitar juga bisa menjadi sumber dan bahan ajar. Ke depan diharapkan tidak ada lagi kekurangan tenaga pendidik di Kota Malang. Dalam Merdeka Belajar, anak akan lebih dimotivasi untuk mengembangkan dirinya dengan guru sebagai fasilitator,” bebernya.

Lebih lanjut Sutiaji menyebut bahwa Kota Malang tidak akan bisa sejahtera kala potensi daerah tidak dikembangkan, dan hal ini dimulai dari pendidikan. “Menurut saya, pintu utama itu adalah reformasi dalam bidang pendidikan. Harus ada paradigma berkaitan dengan masalah pendidikan. Terlebih dengan adanya bonus demografi yang menjadi kekuatan bukan malah menjadi beban negara,” sambungnya.

Sementara itu, terkait dengan peringatan Hari Otonomi Daerah ke-27, Wali Kota Malang menyampaikan bahwa dengan otonomi daerah, disematkan harapan agar daerah dapat mandiri dengan mengembangkan semua potensi yang ada.

“Menggali potensi daerah menjadi keharusan kita semua. Dengan cara melestarikan apa yang telah dicanangkan oleh pendiri-pendiri bangsa terdahulu, tapi kita mampu mengadopsi, berinovasi, dan berimprovisasi terhadap kegiatan-kegiatan yang mempunyai nilai-nilai kemanfaatan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Ini Pesan Wali Kota Malang Saat Kumpul Dulur Tribute to Mbah Yongki

Budayawan senior Yongki Irawan semasa hidupnya adalah sosok yang kreatif dan inspiratif, serta karya-karyanya banyak menjadi rujukan para budayawan maupun generasi muda saat ini. Kesan itulah yang disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dalam acara ‘Kumpul Dulur Tribute to Mbah Yongki Irawan dan Launching Buku Nyai Puthut di Ruang Bioskop Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, Rabu malam (26/4/2023).

Dari buku yang diluncurkan ini, Wali Kota Malang mengatakan akan membantu untuk memperkenalkan kepada para siswa SD, SMP dan juga SMA berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Sehingga dari buku tersebut bisa menjadi salah satu rujukan bagi kalangan pelajar dalam memahami seni budaya.

Ditambahkan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Malang itu, hal ini sesuai dengan salah satu pesan dari Mbah Yongki yaitu jangan tangisi ketika aku meninggal tapi bagaimana generasi penerus bangsa ini bisa mewarisi  dan melanjutkan karya-karya yang telah diukir selama ini.

“Seperti halnya Mbah Yongki bahwa dalam hidup itu harus berkarya, jika tidak berkarya maka kita belum bisa disebut hidup. Pesan ini sangat mendalam dan penuh makna. Bahwasannya selama kita hidup harus bermanfaat bagi orang lain,” beber Sutiaji.

Lebih jauh dia menyampaikan makna yang lebih mendalam yaitu bahwa urip iku urub lan urub iku urip. Dalam hidup ini pasti ada perbedaan, dan pada dasarnya berbeda itu indah jika kita dapat saling menghargai. “Maka dari itu, mari jadikan perbedaan itu sebagai sebuah kekuatan,” ajak Sutiaji.

H+2 Lebaran, Arus Lalu Lintas Kota Malang Terpantau Lancar

Kasatlantas Polresta Kota Malang Kompol Akhmad Fani Rakhim mengungkapkan arus lalu lintas di Kota Malang memasuki hari kedua Lebaran ini masih terpantau lancar. Meski begitu, Polresta Malang sudah menyiapkan skema jika nantinya terjadi lonjakan arus lalu lintas, baik yang masuk maupun keluar Kota Malang.

“Memasuki hari kedua Lebaran ini kami sudah menyiapkan berbagai antisipasi jika ada kenaikan volume kendaraan, termasuk dengan menambah jumlah personel yang didalamnya ada tim urai,” ungkap Fani, Minggu (23/4/2023).

Penambahan jumlah personel ini terutama di wilayah yang diprediksi mengalami peningkatan volume kendaraan. Selain itu juga disiapkan rekayasa pengalihan arus lalu lintas jika diperlukan.

Wilayah yang diprediksi mengalami peningkatan arus lalu lintas, dikatakannya antara lain dari wilayah timur Jl. Ki Ageng Gribig, dari wilayah utara Jl Ahmad Yani Blimbing, dan dari wilayah selatan ada di Kebonsari Kecamatan Sukun.

Sedangkan skema rekayasa lalu lintas untuk mengurai akan diterapkan apabila terjadi kepadatan lalu lintas yang bersifat situasional dan kondisional. Termasuk hari ini, dari hasil pemantauan arus lalu lintas yang mulai ada peningkatan diantaranya di wilayah timur Kota Malang yakni di Jl Ki Ageng Gribig dan juga di wilayah utara Jl Ahmad Yani Blimbing.

Agung Kuncoro, warga Madyopuro mengungkapkan dirinya sudah berkeliling di beberapa wilayah Kota Malang untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara. Dikatakannya, baik saat ke wilayah Sukun, dan juga di Blimbing jalanan di Kota Malang terbilang sepi dan lancar.

“Orang orang mungkin sudah pada mudik semua, saat Lebaran di Kota Malang justru lalu lintasnya tidak ramai. Jadi lega berkendara keliling kota,” terang Agung.

Wali Kota Malang: Idulfitri Momen Saling Memaafkan

Seperti terpotret dari pelaksanaan Salat Id di Masjid Jami’ Kota Malang, Sabtu (22/4/2023). Jemaah Salat Id Masjid Jami’ tampak khusyuk menjalankan ibadah. Di masjid ini pula Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji , Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko serta jajaran Forkopimda Kota Malang menjalankan ibadah Salat Id bersama keluarga.

Wali Kota Malang Sutiaji dalam sambutannya mengungkapkan hanya dengan karunia Allah SWT semata kita semua umat muslim dapat hadir di Masjid Jami’ menjalankan Salat Id. “Mudah-mudahan Allah SWT benar-benar rida kepada kita sekalian, sehingga hari ini kita berkumpul menyambut kemenangan kita,” tutur Sutiaji.

Pada kesempatan ini Wali Kota Malang atas nama Pemerintah Kota Malang bersama seluruh jajaran Forkopimda mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat di Bumi Arema tercinta. Dikatakannya, selama dua tahun penuh Allah SWT memberikan ujian berupa pandemi Covid-19.

“Allah SWT telah menunjukan sesuatu yang kecil bagi-Nya yang ternyata tidak bisa dipecahkan oleh manusia. Tetapi dengan penuh semangat, loyalitas dan ketakwaan kepada Allah SWT, semuanya mampu dihadapi,” tuturnya.

Pria berkacamata itu mengungkapkan Bumi Arema tetap dalam situasi yang kondusif juga berkat peran serta dari semua pihak. “Untuk itu kami ucapkan ribuan terima kasih. Tanpa panjenengan semua pembangunan Kota Malang tidak akan bisa berjalan dengan baik,” ucap Sutiaji.

Lebih lanjut disampaikannya, selama sebulan penuh umat muslim telah berjuang menjalankan ibadah puasa Ramadan menahan diri dari godaan dan hawa nafsu demi menuju keridaan Allah SWT. Di momen Idulfitri ini dikatakannya syarat dengan suasana saling maaf-memaafkan, suasana tidak ada hasut, dan tak ada iri dengki.

Oleh karena itulah di momen yang baik ini Sutiaji mengajak semua orang untuk saling memaafkan karena ini merupakan salah satu akhlak mulia yang harus ditanamkan pada diri setiap umat muslim. “Untuk itu sekali lagi atas nama Pemerintah Kota Malang, di suasana yang baik ini yakni Hari Raya Idulfitri kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutupnya.

SUMBERSARI OKE