Sukseskan Musrenbang 2022, Pemkot Malang Bimbing Tenaga Pendamping

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Bimbingan Teknis Tenaga Pendamping Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2021 di Mini Block Office, Balai Kota Malang, Selasa (30/11/2021).

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan sambutannya

Bimbingan teknis ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengungkapkan, pembekalan kepada pendamping musrenbang 2021 ini untuk memudahkan proses musrebang nantinya. Karena sumber daya manusia yang ada sudah terlatih dan bisa segera bekerja dengan baik dan benar.

“Mari bersama mewujudkan Kota Malang yang lebih baik, maju, berdaya, dan tentu saja lebih sejahtera. Untuk itu, berbagai persiapan dan perencanaan harus dilakukan dengan baik termasuk pembekalan kepada para tenaga pendamping di lapangan,” ujar Wali Kota Sutiaji.

Melalui musrenbang ini, Sutiaji berharap tidak hanya menyelesaikan persoalan hari ini. Namun juga harus bisa menyelesaikan persoalan di masa yang akan datang. Untuk itu, diperlukan kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan pembangunan. Komitmen tinggi menyelesaikan permasalahan pembangunan tersebut harus sejalan dengan penanganan yang komprehensif, inovatif, dan berkelanjutan, serta penanganan yang terintegrasi dan tidak parsial.

“Sangat penting dilakukan sinergi antara seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat, dan seluruh stakeholder,” tegas Sutiaji.

Adapun usulan yang diajukan harus selaras dengan arah kebijakan Kota Malang tahun 2023. Mulai dari penanganan pandemi Covid-19, peningkatan akses dan kualitas pendidikan, kesehatan dan pelayanan dasar lainnya. Menjaga kestabilan daya beli dan perlindungan sosial, peningkatan infrastruktur perekonomian dan peningkatan sarana dan prasarana sosial.

Sementara itu, Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu, SH., M.Hum mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dan pendampingan aparatur kelurahan dan kecamatan, serta pihak lain yang terkait dengan penyelenggaraan rembuk RW. Forum musrenbang di kelurahan dan musrenbang RKPD tingkat kecamatan.

“kami menyiapkan materi sebagai bahan diskusi, pendampingan dan fasilitasi dalam diskusi, mengoptimalkan peran serta masyarakat. Mengidentifikasi dan menginventarisasi permasalahan dan isu strategis yang berkembang dalam diskusi. Kemudian, membantu perumusan dan penyusunan output pada setiap hasil kebijakan sekaligus penetapan skala prioritasnya,” tuturnya. (cah/ram)

Kampung Tematik di Kota Malang Tancap Gas Pulihkan Pariwisata

Tagline ‘Kembali Berwisata ke Kota Malang’ kembali digaungkan. Sebab, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Forkom Pokdarwis kembali menunjukan bahwa pemulihan wisata Kota Malang terus dilakukan.

Sejumlah penari berjalan dan menari di atas Jembatan Rolak Kota Malang

Hal ini terlihat dari 27 event wisata di Kota Malang yang selesai digelar secara hybrid atau offline dan online. Event tersebut telah di mulai sejak Oktober 2021 lalu dan berakhir hari ini 28 November 2021 bertempat di Kampung Rolakku Indah.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan, dalam rangka kembali membangkitkan wisata Kota Malang, ia meminta untuk terus berbenah. Hal ini mengingat bahwa tahapan pemulihan wisata yang dimana untuk Kota Malang masuk dalam urban tourism perlu disiapkan dengan matang. “Kita masih perlu berbenah. Kita benahi secepat mungkin dan akan dipulihkan lagi wisata-wisata di Kota Malang ini,” ujar Sutiaji, Minggu (28/11/2021).

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH., M.Si membeberkan bahwa kini dari total 22 tampung tematik yang ada di Kota Malang telah dilengkapi berbagai hal guna mendukung pemulihan di masa pandemi Covid-19.

Kelengkapan tersebut, di antaranya Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE), protokol kesehatan (prokes) dan aplikasi PeduliLindungi. “Hal ini menjadi prinsip yang harus dilengkapi oleh pelaku destinasi wisata, sehingga mereka siap untuk menerima kunjungan wisatawan,” ungkap Ida.

Sebelumnya, terdapat tujuh Kampung Tematik yang sempat terkena imbas banjir bandang kiriman dari Kota Batu, seperti Kampung Putih dan Kampung Warna Warni Jodipan Malang. Ida menyebutkan, pihaknya telah turun ke lapangan untuk melihat lebih dekat kondisi beberapa kampung tematik yang sempat terdampak bencana.

Ia pun menekankan agar para pelaku wisata bisa mengondisikan se aman mungkin masing-masing kampungnya, agar dampak tersebut tak berimbas kepada wisata mereka. “Kami koordinasikan kepada Forkom Pokdarwis agar kampung-kampung yang ada di bantaran sungai ini betul-betul tak hanya memikirkan atraksi atau event saja, tapi faktor keamanan juga sangat penting,” tegasnya.

Kalender event yang telah digagas oleh Disporapar Kota Malang, lanjut Ida, menjadi salah satu penilaian administrasi dan melihat bagaimana kesigapan sumber daya alam selama pandemi Covid-19. “Nuansa kegiatan yang kita adakan semacam lomba Pokdarwis untuk melihat lebih dekat kesiapan mereka dalam rangka Kembali Berwisata di Kota Malang,” katanya.

Selain pemulihan wisata melalui kampung tematik, Ida menjelaskan bahwa penopang wisata Kota Malang saat ini juga di dongkrak melalui MICE. Kegiatan MICE yang berada di Hotel dan Resto Kota Malang, setidaknya bisa dimaksimalkan hingga harapannya MICE bisa dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, provinsi maupun kota.

“Apalagi okupansi kini kan sudah mulai lumayan. Bisa sampai 70-80 persen. Ini juga harus dimaksimalkan. Tapi kalau Kampung Tematik kan memang belum banyak kunjungan, nah mereka saat ini perlu dilihat bagaimana kesiapan mereka saat kondisi (Covid-19) mulai normal,” ungkapnya.

Selanjutnya, upaya pemulihan wisata melalui ekonomi pun juga terus dilakukan. Meski belum bisa melakukan promosi secara offline, pihaknya terus memaksimalkan promosi melalui online untuk wisata di Kota Malang. “Potensi ekonomi semuanya kita upayakan untuk di promosikan. Tahun depan saat boleh promosi offline, kita akan bangkitkan perekonomian di sektor itu. Kita harus mengemas semua event dengan menarik,” harapnya.

Terpisah, Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi saat ditemui di event penutup wisata di Kampung Rolakku Indah menyampaikan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya bagaimana membangkitkan kembali wisata di Kota Malang.

Bagaimana kampung wisata tematik yang sempat mati suri saat pandemi Covid-19, dengan adanya 27 event tersebut menjadi penanda bahwa kampung wisata tematik Kota Malang kembali dibuka. “Ini penanda bahwa kampung tematik dibuka kembali untuk wisata. Harapannya semua wisatawan luar daerah berkunjung ke Kota Malang melalui wisata budaya, edukasi dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Salah satu pengunjung, Indah Ahmad Murtadho mengaku senang hadir di acara ini. Karena menurutnya acara seperti sudah lama sekali tidak ada. Hal ini menjadi hiburan murah meriah di hari Minggu setelah sepekan bekerja. “Semoga setelah pagelaran ini ada lagi tampilan-tampilan seni di tempat ini. Sehingga wisata di Kampung Rolakku Indah ini bisa semakin mengesankan,” ujar Ahmad. (cah/ram)

Layani Urusan Publik, Pemkot Malang Tingkatkan Kapasitas Camat dan Lurah

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Malang menggelar bimbingan teknis (bimtek) perencanaan kegiatan yang sesuai dengan pendelegasian sebagian kewenangan wali kota kepada camat dan lurah se-Kota Malang di Hotel Santika, Selasa (16/11/2021).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Mulyono, M.Si menyampaikan sambutan

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengungkapkan, dirinya memang ingin kecamatan dan kelurahan dapat semakin maju dan memiliki ruang pemberdayaan masyarakat yang luas dalam pelayanan publik terdepan.

“Jadi penguatan ini (kecamatan dan kelurahan) bukan hanya tentang amanat undang-undang pemerintahan daerah, tapi kita lihat substansinya memang kecamatan dan kelurahan adalah ujung tombak,” ujarnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Mulyono, M.Si menyampaikan bahwa, terkait dengan kewenangan camat dan lurah karena mempunyai dua kewenangan yang sama berat, yakni kewenangan yang bersifat atributif dan kewenangan delegatif.

Delegasi sebagian kewenangan camat dan lurah di Kota Malang telah ditetapkan melalui Peraturan Wali Kota Malang Nomor 111 Tahun 2019 dan mencakup sejumlah ranah urusan penyelenggaraan pemerintahan. Mulai dari pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, sosial, ketenagakerjaan, kependudukan dan pencatatan sipil, hingga pemberdayaan. Semuanya, kata dia, harus terus dikuatkan mulai dari perencanaan kinerja pegawai karena banyaknya spektrum layanan yang diemban.

“Menyusun sasaran kinerja pegawai, hari ini kerjanya apa dan hasilnya apa agar ke depan pola penilaian kinerja kita banyak berubah yang akan di fasilitasi nasional dan diintegrasikan bersama-sama,” ujarnya.

Intinya camat dan lurah bisa mulai mempelajari dan memahami kewenangannya atas semua kegiatan yang akan dilaksanakan. Mulyono meminta kepada camat dan lurah, ke depannya dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Drs. Fahmi Fauzan AZ, M.Si menyampaikan bahwa, tujuan bimtek adalah agar bisa memberikan pemahaman kepada camat dan lurah dalam melaksanakan tugas-tugas pendelegasian kewenangannya. Misalnya, merencanakan kegiatan di kecamatan dan kelurahan, serta lembaga kemasyarakatan di wilayah masing-masing. (cah/ram)

Peringati Hari Pahlawan, Wali Kota Sutiaji: Pentingnya Membangun Identitas Diri

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan 2021 di halaman Balai Kota Malang, Rabu (10/11/2021). Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bertindak sebagai inspektur upacara pengibaran bendera kali ini.

Forkopimda Kota Malang foto bersama veteran perang usai upacara peringatan Hari Pahlawan di halaman depan Balai Kota Malang

Wali Kota Sutiaji membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia mengingatkan akan pentingnya membangun identitas diri bahwa semua bersaudara, sebangsa dan setanah air. “Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan. Kita harus terus menggelorakan semangat gotong royong serta persatuan dan kesatuan Indonesia,” tegasnya.

Dikatakannya, perbedaan itulah yang justru semakin memperkaya dan memperkuat bangsa Indonesia. Seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan yang ada, dengan berdasar Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua.

Semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan semua pihak untuk mengemban misi bersejarah ‘mengalahkan’ musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. “Hal ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021, yakni Pahlawanku Inspirasiku,” jelasnya lagi.

Bukannya tanpa alasan, hal ini mengingat bangsa Indonesia memiliki potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan. Karena indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis. “Tantangan terbesar yang dihadapi yakni dibutuhkannya kerja keras secara berkelanjutan dengan didukung inovasi dan daya kreativitas yang tinggi, serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah,” tambah Sutiaji.

Melalui momentum peringatan Hari Pahlawan ini, Mensos RI dalam amanatnya mengajak untuk menjadikan nilai-nilai kepahlawanan sebagai inspirasi di setiap langkah yang penuh dengan inovasi dan daya kreasi. Menurutnya setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apapun, dan bahkan bisa pula memulai dengan menjadi pahlawan bagi ekonomi keluarganya dan komunitasnya.

Ia juga mengajak seluruh warga masyarakat untuk menyatukan tekad dan langkah dan secara aktif dalam membangun Indonesia lebih baik. “Kobarkan semangat, tekad, dan keyakinan para pahlawan. Jadikanlah pahlawan sebagai inspirasi di setiap langkah kehidupan kita,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan penyerahan penghargaan kepada para veteran dan juga kepada Ketua DPRD Kota Malang, Kapolresta Malang Kota, Dandim 0833 Kota Malang, serta Kajari Kota Malang atas dedikasinya dalam percepatan vaksinasi Covid-19 di Kota Malang. (yon/ram)