Baznas Kota Malang Berikan Edukasi Dalam Berinfak

Baznas Kota Malang Berikan Edukasi Dalam Berinfak

Baznas Kota Malang Berikan Edukasi Dalam Berinfak

Klojen, MC – Hingga bulan Mei 2016, penerimaan infak sodaqoh di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang sebesar Rp 1,1 miliar. Besaran itu diperoleh dari infak sodaqoh sekitar 5000 PNS di lingkungan Pemkot Malang. Dari jumlah itu, pemanfaatannya disalurkan untuk bidang produktif sebesar 75 persen dan 25 persennya untuk konsumtif, seperti halnya untuk fakir miskin dan janda tua.

faizah millati-bendahara baznas Kota Malang
Bendahara Baznas Kota Malang, Faiza Millati, saat memberikan penjelasan infak sodaqoh, Rabu (29/6)

Adapun besaran infak sodaqoh dari para PNS ini diperoleh dari persentase tunjangan penghasilan para PNS dengan besaran yang bervariasi, tergantung dari  besarnya tunjangan dari masing-masing PNS. Tidak semua PNS di Pemkot Malang menyerahkan infak sodaqohnya ke Baznas Kota Malang dengan alasan mereka mau menyalurkannya ke tempat lain.

Setidaknya, hal itulah yang disampaikan oleh Bendahara Baznas Kota Malang, Faiza Millati, Rabu (29/6). Menurutnya, perolehan infak sodaqoh ini sebenarnya bisa lebih besar lagi jika semua PNS Pemkot Malang mau menyalurkannya ke Baznas Kota Malang. Selain itu, apabila ada himbauan atau surat edaran dari Wali Kota Malang agar dari tunjungan dan gaji yang diperoleh PNS Pemkot Malang infak sodaqohnya disalurkan ke Baznas Kota Malang.

“Pemotongan infak sodaqoh bagi para PNS ini selain berdasarkan pangkat dan golongan, juga berdasarkan kesepakatan dari pihak pemberi atau PNS yang bersangkutan. Dan kesepakatan itu bentuknya tertulis, sehingga jelas berapa besarnya infak yang akan dikeluarkan. Meski demikian, hal itu tidak menjadi masalah karena yang namanya infak sodaqoh itu sifatnya tidak memaksa,” imbuh perempuan berjilbab itu.

Untuk penyalurannya, lanjut Faiza, berupa pinjaman lunak kepada pelaku UMKM yang hingga saat ini sudah ada 1.800 pelaku usaha yang mendapat pinjaman serta menjadi binaan Baznas Kota Malang. Besarnya pinjaman ini pun bervariasi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta.  “Para pelaku usaha bisa mengangsur atau mengembalikan pinjamannya sesuai kemampuan mereka setiap bulannya. Kami pun menyarankan untuk memberikan jasa atau infak dari pinjaman itu sesuai dengan keikhlasan,” imbuhnya.

Dengan sistem itu, terang Faiza, pihak Baznas tidak semata-mata memberikan pinjaman lunak namun juga memberikan edukasi dalam berinfak. “Dengan cara itu, pelaku usaha yang disebut sebagai mustahik nantinya bisa menjadi muzaki atau bisa membantu orang lain setelah mereka mendapat bantuan atau dibantu,” pungkasnya. (say/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/baznas-kota-malang-berikan-edukasi-dalam-berinfak/#ixzz4D2TCjT1D

Mudik Nyaman Bersama BPJS Kesehatan

Mudik Nyaman Bersama BPJS Kesehatan

Mudik Nyaman Bersama BPJS Kesehatan

Blimbing, MC – Selama menjelang dan sesudah lebaran tepatnya H-7 dan H+7 lebaran, BPJS Kesehatan akan memberikan pelayanan ekstra kepada masyarakat pemegang kartu kepesertaan. Masyarakat yang mudik dan membutuhkan pelayanan kesehatan, bisa langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat tanpa dikenakan biaya apapun.

Kepala BPJS Malang
Kepala BPJS Kesehatan KCU Malang (tengah) foto bersama setelah mengadakan konferensi pers, Rabu (29 Juni 2016)

Rumah sakit yang dimaksud di sini, terutama yang bekerjasama dan melayani peserta BPJS Kesehatan, sehingga pelayanan dapat optimal. Yang perlu dipastikan, pemegang kartu ini sudah bisa dipastikan kartunya masih aktif alias tidak ada tunggakan iuran. Masyarakat dapat melakukan pengecekan di www.bpjs-kesehatan.go.id atau hot line service BPJS Kesehatan Malang di 081 555 1 666 5.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Malang, Gatot Subroto, Rabu (29/6) di kantornya. Menurutnya, bagi pemegang kartu jika dalam perjalanan hilang atau tertinggal di rumah, masyarakat tetap bisa mendapat pelayanan dengan menunjukkan KTP atau menghubungi bagian pelayanan BPJS Kesehatan di nomor di atas. Dalam sekejab, pihak BPJS Kesehatan akan berkoordinasi dengan rumah sakit yang bersangkutan.

Saat ditanya jika tidak ada KTP, menurut Gatot masih bisa, dengan cara memastikan dulu jika yang  bersangkutan benar-benar peserta atau anggota BPJS Kesehatan dan memastikan kartunya masih aktif. “Pemegang kartu dapat menyebutkan nama lengkap dan alamatnya sesuai KTP untuk segera diverifikasi. Pada intinya, BPJS Kesehatan akan memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi para pemudik,” jelasnya.

“Dalam program ini, kami sudah menyiagakan 40 rumah sakit dan tentu rumah sakit itu melayani peserta BPJS Kesehatan dan bekerjasama dengan kita. Semua rumah sakit itu, sudah kami instruksikan untuk siaga 24 jam, beserta tenaga medis dan sarana penunjuang lain guna memberikan pelayanan yang optimal kepada masyrakat,” tegas Gatot.

Lebih jauh, dia menambahkan jika selama program mudik nyaman ini, juga akan ada petugas BPJS Kesehatan Malang yang akan standby 24 jam di kantor untuk melayani keluhan masyarakat. “Kami tidak ada pelayanan seperti hari biasa, tapi cuma pelayanan melalui telepon,” pungkas Gatot. (say/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/mudik-nyaman-bersama-bpjs-kesehatan/#ixzz4D2DvwJ7v