Wali Kota Sutiaji Tutup PKP Angkatan VI dan Angkatan VII BKPSDM Jatim di Pemkot Malang

Penerapan kedisplinan menjadi salah satu kunci yang harus diterapkan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini yang ditekankan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat menutup Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan VI dan Angkatan VII BPSDM Provinsi Jawa Timur di Pemerintah Kota Malang di Hotel Aria Gajayana, Selasa (28/8/2023).

Menurutnya dengan menerapkan kedisiplinan akan mendorong penguatan sebuah komitmen. “Komitmen kami bahwa yang namanya optimalisasi terus kita kuatkan. Golnya adalah bagaimana nanti bisa melayani masyarakat dengan baik. Golnya adalah itu, karena kita semua itu kan melayani masyarakat,” tuturnya.

“Ada tugas akhir, yang disuruh menulis yang menjadi harapan, tulisan itu bisa diterapkan. Golnya tadi, dia bisa bagaimana melayani masyarakat dengan baik. Apalagi tuntutan dan ekspektasi masyarakat hari ini begitu luar biasa. Pokoknya bagaimana kita bisa melayani masyarakat dengan baik,” kata pria berkacamata tersebut.

“Ada yang namanya aksi perubahan tadi, berubah dari yang tidak baik menjadi baik, yang sudah baik menjadi jauh lebih baik. Materi-materi yang telah diberikan secara literasi bertambah, pengetahuan tentang kepemimpinan bertambah namun perilaku kepemimpinan juga berubah menjadi lebih baik,” tambahnya lagi.

Wali Kota Malang pada kesempatan ini mengucapkan selamat dan sukses kepada para peserta yang telah lulus dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan VI dan Angkatan VII BPSDM Provinsi Jawa Timur di Pemerintah Kota Malang ini.

Sementara itu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur mengapresiasi komitmen Wali Kota Malang Sutiaji beserta jajaran terhadap pengembangan SDM di lingkungan Pemerintah Kota Malang.

“Dari pelatihan kepemimpinan ini kita berharap bapak ibu akan menjadi sosok pemimpin perubahan yang mampu menjadi game changer seperti arahan Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa,” pungkasnya.

Semangat Persatuan Dalam Pawai Budaya Nusantara Kota Malang

Bertajuk ‘Kota Malang Berbhineka Tunggal Ika Menuju Indonesia Maju’, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar pawai budaya untuk menyemarakkan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (26/8/2023). Menampilkan keragaman budaya nusantara, Kota Malang ingin menunjukkan bahwa kesatuan dalam kemajemukan dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencapai Indonesia maju kala dirajut dengan kesamaan visi.

Pawai yang diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai instansi, organisasi masyarakat, dan komunitas ini menggambarkan heterogenitas yang terjalin apik di Bumi Arema. Masyarakat Kota Malang terdiri dari beragam suku, etnis, budaya, dan agama dapat hidup berdampingan dengan toleransi yang tinggi.

Terlihat raut wajah gembira dari Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji dalam balutan busana adat Batak tampil mempesona di pawai budaya yang mengambil rute dari Kawasan Kayutangan Heritage dan finish di Jl Semeru Kota Malang itu.

Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan bahwa melalui pawai ini masyarakat diingatkan untuk mencintai perbedaan sehingga tidak menjadikannya sebagai akar dari perpecahan bangsa. “Kita semua ingin Indonesia makmur, tapi kuncinya adalah bagaimana kita membangun persatuan dan perdamaian. Ini meneguhkan identitas diri Bangsa Indonesia itu kuat,” serunya.

Pawai budaya ini menjadi salah satu event yang ditunggu-tunggu masyarakat. Sepanjang rute mulai dari Kawasan Kayutangan Heritage, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Semeru hingga kawasan Ijen Boulevard dipadati oleh puluhan ribu penonton lintas usia yang tampak antusias menikmati pawai. Tak hanya warga lokal saja, banyak juga dijumpai wisatawan lokal maupun mancanegara yang turut menyaksikan pawai. Ini membuktikan event yang digelar menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Malang.

Tingginya antusiasme masyarakat menjadi sebuah indikasi adanya perputaran roda ekonomi pada gelaran ini. Ratusan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dipastikan meraup rezeki, mulai jasa penyewaan pakaian adat, tata rias, dekorasi, transportasi hingga kuliner dalam berbagai skala.

“Lewat event seperti ini pasti UMKM jalan, pasti ada guliran kegiatan ekonomi yang terjadi. Tentu kita ingin membuat sesuatu yang berdampak positif bagi masyarakat,” tutup orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu.

Kegembiraan Peringatan Hari Pramuka di Kota Malang

Berbagai pertunjukan keterampilan kepramukaan mengawali Apel Peringatan Hari Pramuka 2023 di halaman depan Balai Kota Malang, Sabtu (19/8/2023). Dengan mengenakan seragam pramuka, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pada kesempatan ini menjadi pembina apel.

Dalam amanatnya, Sutiaji berpesan kepada generasi muda yang merupakan tunas-tunas harapan bangsa untuk dapat mengisi kemerdekaan dengan segala bakti dan karya yang bermanfaat bagi banyak orang dengan berbagai bekal yang didapatkan melalui pramuka.

“Yang mampu menghadapi zaman yang akan datang, tantangan masa depan, adalah anak anak Pramuka. Kalian sudah terbiasa, tidak pernah pantang menyerah, gak pernah putus asa tapi dia rendah hati, serta selalu menghargai yang tua dengan sebutan kakak,” ucapnya.

Harapan besar disematkan pada generasi muda ini untuk mampu menjaga dan menjunjung tinggi kebinekaan bangsa. “Teruslah menjadi tunas-tunas kebaikan di masa yang akan datang,” serunya.

Wali Kota Sutiaji pun mengapresiasi Kwarcab Pramuka Kota Malang yang telah dan terus melakukan pembinaan kepada anggota Pramuka di semua jenjang.

Dalam apel ini, Wali Kota Malang didampingi Ketua Kwarcab Kota Malang menyerahkan Lencana Pramuka Garuda Kwarcab Kota Malang kepada empat orang perwakilan dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.

Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, S Pd., S.E., M.Si dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Drs. R. Widjaja Saleh Putra juga menjadi penerima Lencana Pancawarsa bersama tiga orang lain penerima anugerah Tanda Penghargaan Orang Dewasa Lencana Pancawarsa dari Kwartir Daerah Jawa Timur.

Usai apel yang berlangsung khidmat, sebanyak 285 anggota Pramuka Garuda melakukan devile memasuki halaman Balai Kota Malang untuk menerima lencana. 285 Pramuka Garuda ini berasal dari lima kwartir ranting di Kota Malang. Tanda penghargaan itu disematkan langsung oleh orang tua setiap anggota yang turut diundang dalam apel tersebut.

Semarak peringatan Hari Pramuka kali ini ditutup dengan tari dan lagu. Wali Kota Malang beserta Jajaran Forkopimda Plus serta para kepala perangkat daerah pun larut dalam kegembiraan bersama para tunas bangsa ini.

Wali Kota Malang: Hormati dan Sayangi Kedua Orang Tua

Orang yang hebat itu adalah yang mendapat rida orang tua dan mau mengakui kesalahannya serta tidak mengulangi kesalahan yang sama. Maka dari itu, hormati dan sayangilah kedua orang tua, karena rida Allah SWT tergantung rida kedua orang tua.

Pesan itulah yang disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dalam acara Malam Kenegaraan Paskibraka Kota Malang di Gedung Gelombang Samodra Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Malang, Kamis malam (17/8/2023).

“Apa pun kita saat ini, pasti tidak lepas dari peran kedua orang tua. Maka dari itu kami ucapkan terima kasih kepada para orang tua yang telah mendidik anak-anaknya dengan baik selama ini. Khususnya 76 anak pilihan yang menjadi Pasukan Pengibar Bendera Kota Malang. Dari 300 peserta akhirnya mereka lah yang terpilih. Maka ini harus disyukuri,” imbuh pria berkacamata itu.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu juga menyampaikan bahwa kemerdekaan yang diraih bangsa ini karena pengorbanan dan perjuangan jiwa raga para pahlawan. Maka dari itu, hal inilah yang harus disadari oleh semua elemen masyarakat, khususnya kaum muda serta harus terus dikuatkan.

Untuk menjadi orang sukses pun, Wali Kota Sutiaji menjelaskan diantaranya adalah harus mempunyai idealisme tinggi, berdisiplin dan menghargai waktu. “Waktu ibarat sebuah pedang, maka jika kita tidak memanfaatkannya dengan baik maka akan membunuh kita. Oleh sebab itu, berdisiplinlah dalam berbagai hal,” tuturnya.

“Kaum muda dan selaku calon penerus pemimpin bangsa harus mengerti makna sebagai anak bangsa harus berbuat apa. Jangan suka meremehkan waktu, karena semua dalam hidup ini pada dasarnya sudah diatur sedemikian rupa, termasuk saat bumi berputar,” pungkas Sutiaji.