Pasar Murah Ramadan Sedot Antusiasme Warga

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar Pasar Murah Ramadan sebagai bentuk komitmen dalam rangka pengendalian inflasi di halaman Gedung Kartini Jl. Tangkuban Perahu Kota Malang, Senin (10/4/2023). Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji secara resmi membuka pasar murah yang dirangkai dengan layanan penukaran uang baru oleh Kantor Perwakilan BI Malang selama enam hari sejak 8-13 April 2023.

Pasar Murah Ramadan ini mendapat antusiasme yang tinggi dari warga, terbukti dengan banyaknya warga masyarakat yang memenuhi area pasar murah sejak pagi bahkan sebelum acara dibuka. Di pasar ini, masyarakat dapat membeli aneka komoditi dengan harga di bawah harga pasar.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan bahwa pasar murah ini merupakan wujud upaya dari Pemkot Malang untuk bentuk upaya mengendalikan daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi. Sutiaji menyebutkan bahwa tercapainya ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi merupakan hasil dari kolaborasi dan akselerasi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan.

“Kita berusaha semaksimal mungkin untuk berbagi dengan mengajak semua pihak. Tidak usah ada kekhawatiran, ketersediaan sembako masih cukup. Jangan ada panic buying yang malah menimbulkan kekurangan barang,” tutur orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu.

Wali Kota Malang juga mengajak semua pihak menguatkan komitmen untuk mengendalikan inflasi. Seperti diketahui, bahwa Kota Malang merupakan salah satu wilayah yang mampu mengendalikan inflasi. Berdasarkan rilis BPS, Kota Malang pada bulan Maret 2023 mengalami inflasi bulanan month to month (m-to-m) sebesar 0,42 persen. “Inflasi kita termasuk terendah di Jawa Timur. Mudah-mudahan terus kita kuatkan sehingga inflasi kita bagus. Itu adalah kontribusi panjenengan semua,” ucap Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, S.Sos, MM mengungkapkan bahwa diadakannya pasar murah selain untuk mengendalikan inflasi, juga untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, “Pasar murah ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menyambut Hari Raya Idulfitri dan untuk meningkatkan daya beli masyarakat pada masa pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19,” bebernya

Rencananya, Diskopindag akan menggelar pasar murah hingga menjelang Lebaran nanti. Di Pasar Murah Ramadan ini terdapat 35 stan yang menjual berbagai komoditas kebutuhan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai instansi terkait, berbagai komodititas yang dijual antara lain beras, bawang merang, bawang putih, gula pasir, minyak goreng, telur, daging ayam dan sapi, tepung terigu, sayur dan buah.

Selain itu dipasarkan pula aneka produk UMKM dari seluruh wilayah Kota Malang, termasuk produk-produk UMKM binaan TP PKK Kota Malang, mulai dari kuliner hingga produk pakaian. TP PKK Kota Malang juga menjual aneka panci yang semuanya dibanderol satu harga yakni Rp10.000,-.

Mudik Gratis Kota Malang Ikut Pemerintah Pusat

Program mudik gratis yang diusulkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) beberapa pekan lalu, tampaknya gagal direalisasikan. Sebab, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI telah meng-cover semua kebutuhan mudik bagi masyarakat.

Terkait hal tersebut, Kadishub Kota Malang Drs. Widjaja Saleh Putra mengatakan jika mudik gratis kali ini secara terpusat diadakan oleh pihak Kemenhub RI. “Sehingga, dari kondisi ini Pemkot Malang dinilai tidak perlu mengadakan mudik gratis seperti pada tahun-tahun sebelumnya”, terangnya, Sabtu (8/4/2023).

Ditambahkan pria berkacamata tersebut, ini artinya mudik gratis ini sudah di_cover_ oleh Pemerintah Pusat, karena dari Jakarta menuju seluruh provinsi yang ada di Jatim itu banyak sekali, sehingga dianggap sudah cukup. “Kemudian dari Provinsi Jatim juga menilai tidak perlu mengadakan mudik gratis seperti tahun sebelumnya,” jelasnya.

Untuk kuota yang disiapkan oleh Kemenhub RI, dikatakan pria yang kerap disapa Jaya itu pihaknya tidak mengetahui. Sebab pendaftarannya dilakukan secara daring. Diperkirakan nantinya kurang lebih akan ada 21 juta orang dari Jakarta akan bergerak menuju wikayah Jawa Timur pada Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.

“Di Jatim, menurut data dari Kemenhub untuk Lebaran 2023 ini ada 21 juta orang bergerak dari Jakarta ke Jawa Timur. Karena itu nanti kita akan lakukan pemantauan bersama jajaran Polresta Malang Kota,” jelasnya lebih lanjut.

Menurutnya, saat arus mudik tentu lalu lintas akan meningkat sehingga rekayasa lalu lintas nantinya pasti dibutuhkan. “Untuk pemantauan arus maupun keamanan, nantinya akan dikolaborasikan dengan posko mudik sehingga pemantauannya lebih optimal,” pungkas Jaya.

Disporapar Akan Berdayakan Penjual Kopling

Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang akan menata dan memberdayakan para penjual kopi keliling (Kopling) yang ada di Kawasan Kayutangan Heritage. Jadi ke depannya penjual kopi keliling ini lebih optimal dalam bekerja dan lebih estetik dari sisi performanya. Sebelumnya, para penjual kopling ini sempat ditertibkan karena mengganggu arus lalu lintas.

Terkait hal tersebut, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, S.Pd, SE, M.Si membenarkan kejadian itu karena awalnya di Kawasan Kayutangan tidak boleh ada pedagang yang berkeliling. Namun seiring berjalannya waktu, Kawasan Kayutangan yang menjadi salah satu ikon Kota Malang ini semakin ramai dikunjungi warga dan wisatawan.

“Dari kondisi ini kami mencoba mencari solusi agar para penjual kopi keliling ini tetap bisa berjualan. Karena tak dapat dipungkiri para pengunjung yang duduk-duduk di Kayutangan juga butuh minuman ataupun makanan ringan, sehingga akan menambah kenyamanan setiap orang yang datang ke Kayutangan Heritage,” beber Baihaqi.

Ditambahkannya, bahwa pihaknya akan memverifikasi penjual kopling ini dan akan mengutamakan warga sekitar. Sistem kerjanya akan diatur sedemikian rupa agar berkeadilan, dan mereka nantinya akan mengenakan busana tradisional atau baju adat. “Program ini juga sebagai wujud kepedulian Pemkot Malang untuk mengungkit ekomomi warga,” jelas Baihaqi.

“Kami nantinya akan menggandeng dinas terkait, seperti Dinas Perhubungan, Diskopindag dan Satpol PP agar pedagang ini lebih tertib. Jadi mereka nantinya tetap berjualan berkeliling dan tidak menetap di satu tempat tertentu. Dalam waktu dekat kami akan merealisasikan itu,” pungkasnya.

Wali Kota Malang: MCC Milik Panjenengan Semua

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-109 Kota Malang, Asta Citra Perupa Malang kembali menggelar pameran lukisan di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, Senin (3/4/2023). Pembukaan pameran lukisan ini dihadiri oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta tamu undangan lainnya.

Ketua Penyelenggara Pameran, Bambang Randika Santoso menyampaikan bahwa pameran ini adalah kado untuk Kota Malang yang berulang tahun pada 1 April yang lalu. “Kami berbuat untuk menambah kontribusi untuk keharuman nama Kota Malang, baik di Malang Raya, Jawa Timur, dan Indonesia,” ujarnya.

Pameran yang digelar di MCC Lantai 4 ini diselenggarakan selama sebelas hari pada 3-13 April 2023. Karena digelar bertepatan dengan Bulan Ramadhan 1444 Hijriah, pameran ini mengangkat tajuk ‘Sewelas Dino Ngenteni Blanggur’ (sebelas hari menunggu waktu berbuka puasa).

Pria paruh baya yang akrab disapa Si Mbah ini menyampaikan bahwa pameran yang digagas oleh Komunitas Asta Citra Perupa Malang ini memajang puluhan karya para pelukis dari Malang Raya, Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, dan Pasuruan. Tak hanya dipamerkan, pengunjung juga dapat membeli karya-karya yang dibanderol mulai Rp3.000.000,00 hingga Rp35.000.000,00 ini.

Dari puluhan karya yang dipajang, ada karya yang unik. Bukan karya lukis dari goresan cat akrilik atau minyak saja, tetapi lukisan dari pecahan tempurung kelapa karya M. Arifin. Ada juga pelukis yang merupakan difabel down syndrome bernama Aryasatya Andy Pratama yang memamerkan beberapa karya indahnya bertema hewan. Tentu hasilnya tak kalah indahnya. Pameran ini juga menggandeng Komunitas Seniman Kaki Lima (SIEKIL) untuk memamerkan karya-karya yang dilukis dalam berbagai media, seperti kanvas, goni, hingga piring.

Wali Kota Malang Sutiaji pun mengungkapkan kekagumannya atas karya-karya lukisan yang dipamerkan. “Karyanya dinamis, dari semua aliran masuk. Pelukisnya pun lintas generasi, dari anak hingga yang sudah sepuh. Luar biasa. Itulah Malang,” bangganya.

Menurut Sutiaji seniman termasuk pelukis pasti memiliki idealisme, namun demikian perlu dibangun pula semangat kebersamaan. Pameran bersama ini menunjukkan adanya kebersamaan itu. Sutiaji menyampaikan kreativitas terbangun dan menular salah satunya dengan adanya pameran hasil karya seperti ini. “Pameran juga akan menularkan talenta melukis. Melukis adalah menyampaikan gagasan,” ujarnya.

Pria berkacamata tersebut menyampaikan bahwa MCC bisa digunakan oleh berbagai komunitas untuk menggelar kegiatan-kegiatan yang sifatnya pemberdayaan masyarakat. Masyarakan dapat memanfaatkan MCC dengan berkoordinasi lebih dulu dengan management building, karena berkaitan dengan penjadwalan.

“MCC ini memang untuk panjenengan.Dari 100 persen, ini yang dikomersilkan hanya 48 persen. MCC milik penjenengan semua. Ayo manfaatkan gedung yang sudah terbangun ini. Dan insyaallah yang memanfaatkannya tidak hanya orang Malang saja,” bebernya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu juga menyebutkan kehadiran MCC telah banyak mendapat apresiasi secara nasional. Kehadiran MCC menjadi bukti nyata Kota Malang sebagai kota kreatif. “Ini (MCC) memang tempatnya, 17 subsektor ekraf bisa menempati (berkegiatan) di sini,” sambungnya.

Pada kesempatan ini Wali Kota Sutiaji berkesempatan menggoreskan cat pada sebuah lukisan yang nantinya akan dilanjutkan oleh pelukis. “Saya akan menggoreskan dalam bentuk titik. Dan dari titik itu nanti bisa menjadi apapun,” tukasnya.

Dalam pembukaan pameran ini, Wali Kota Malang membeli sebuah lukisan yang menggambarkan Gedung MCC. Karya seniman lukis Kota Malang, Deddy Satya D. dengan judul karya ‘Fajar Baru Kota Malang’ dibanderol seharga Rp15.000.000,00.

Sutiaji berujar bahwa rencananya lukisan tersebut akan dipajang di Balai Kota Malang. “Kenapa saya langsung ambil? Karena MCC adalah khazanah kita, belum ada di daerah lain. Bahwa ini adalah salah satu ikon Kota Malang,” pungkasnya.