Ajak Jaga Kondusivitas, Ini Pesan Wali Kota Malang

Menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, pada tanggal 22-23 April 2023 Wali Kota Malang mengajak berbagai pihak untuk terus menjaga kondusivitas, terutama adanya kemungkinan nantinya pelaksanaan salat Idulfitri ada yang tidak berbarengan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Jika itu nanti memang terjadi, maka semua pihak tetap harus tenang dan saling menghormati.

Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2023 di Ballroom Sanika Satyawada Polresta Malang Kota, Kamis (13/4/2023). Menurutnya, jangan sampai ada pihak-pihak yang antikemapanan memanfaatkan atau memancing di air keruh hanya karena perbedaan hari saat melaksanakan salat Id, karena pada dasarnya antara Muhammadiyah dan NU tidak ada masalah.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Sutiaji mengatakan hingga saat ini Kota Malang tergolong kota yang memiliki keamanan mutlak, karena benih-benih radikalisme dan terorisme masih terus menghantui. Jika merunut ke belakang, peristiwa bom Bali dulu dikatakannya masih ada kaitannya dengan Kota Malang, dimana ada salah satu pelaku awalnya sempat menginap di wilayah Bukit Tidar. ISIS pun sempat berdeklarasi di Kota Malang yang berlanjut di wilayah Dau, Kabupaten Malang.

Lebih jauh orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu memaparkan, bahwa Kota Malang yang berlabel Kota Pendidikan dihuni ratusan ribu mahasiswa yang dapat juga menjadi salah satu ladang masuknya ajaran radikalisme hingga terorisme. Seperti halnya masih banyaknya mahasiswa yang pemahaman agamanya rendah dan ditambah lagi kemajuan teknologi informasi.

Begitu juga saat memperingati Hari Raya Idulfitri, Sutiaji berpesan, bagi warga masyarakat yang biasanya membakar petasan hendaknya jangan dilakukan lagi. Mengingat beberapa waktu lalu di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang petasan telah menelan korban jiwa dan harta.

Dari sejumlah peristiwa itu, selain akan mengintensifkan upaya pencegahan bersama TNI-Polri, Sutiaji juga memerintahkan Ketua RT, RW, Lurah dan Camat agar memantau lingkungannya, terutama yang banyak dihuni anak kos. Jika ada hal-hal yang mencurigakan maka harus segera ditindaklanjuti. “Menjaga kondusivitas ini adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya aparat keamanan dan pemda setempat,” tegasnya.

Pernyataan senada disampaikan Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Budi Hermanto. Disampaikannya, pihaknya akan bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat, seperti organisasi kepemudaan, kemasyarakatan dan keagamaan guna mewujudkan Kota Malang yang aman dan damai.

Selain itu, pihaknya juga akan mengantisipasi berbagai tindak kriminalitas seperti peredaran narkoba, minuman keras, petasan dan pencurian sepeda motor.

Kota Malang Raih Kota Terbaik II di ajang PPD Provinsi Jatim 2023

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan PPD 2023 ini bersamaan dengan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Jawa Timur 2024 yang digelar di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (13/4/2023).

Penghargaan diberikan masing-masing kepada tiga kota dan tiga kabupaten terbaik se-Jawa Timur. Untuk kategori kota terbaik diraih oleh Kota Pasuruan, disusul Kota Malang kemudian di peringkat ketiga diraih Kota Kediri. Sedangkan Kabupaten Lamongan menjadi Kabupaten Terbaik I, Kabupaten Situbondo di peringkat kedua, dan Kabupaten Trenggalek di peringkat terbaik ketiga untuk kategori Kabupaten.

Sebagai informasi, perencanaan pembangunan daerah sendiri merupakan suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna mengoptimalisasi pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu lingkungan wilayah atau daerah.

Untuk Kota Malang, di tahun 2023 ini mengusung tema Aktivasi Malang Heritage melalui Kayutangan Heritage yang dipresentasikan langsung oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji di Bappeda Provinsi Jawa Timur beberapa waktu yang lalu. Presentasi ini merupakan tahapan penilaian yang harus dilalui dalam PPD ini.

Dalam paparannya, Wali Kota Sutiaji mempresentasikan konsep, tahapan dan penyusunan RKPD, sampai pada inovasi kawasan Kayutangan secara detail mampu memenuhi kualifikasi penilaian. Utamanya terkait output dan outcome yang dihasilkan dari perubahan kawasan Kayutangan menjadi kawasan heritage.

Pencapaian ini tentu sejalan dengan gambaran Kayutangan sekarang. Sejak dipermak menjadi kawasan heritage, kawasan ini menjadi destinasi wisata favorit yang banyak menarik perhatian wisatawan, sekaligus menjadi ikon branding Kota Malang sebagai kota wisata heritage.

Ditemui setelah acara, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan raihan Kota Terbaik II di penilaian PPD tahun 2023 ini menjadi bukti bahwa kawasan Kayutangan sebagai kawasan wisata heritage berada pada arah pembangunan yang benar sehingga dapat diterima dan diakui hasilnya.

Menurutnya, konsep yang dikembangkan di Kayutangan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari PPD, khususnya tentang dampak yang dihasilkan dari pembangunan sehingga memberikan stimulus yang luar biasa bagi wilayah tersebut.

“Alhamdulillah, sekali lagi prestasi PPD yang kita raih ini benar-benar sesuai dengan fakta yang ada. Pembangunan di Kayutangan kan memang diharapkan dapat mendongkrak pariwisata di Kota Malang. Dan arah pembangunan ini sudah tepat, buktinya bisa dilihat sendiri gimana Kayutangan sekarang,” bebernya

Konsep ini, disampaikannya tentu sejalan dengan gol yang dimaksud di PPD. “Artinya bagaimana dampak yang diberikan, dan insyaallah banyak dampak positifnya, secara sosial, ekonomi semuanya terukur dan semuanya positif dan baik bagi wilayah tersebut,” sambung Sutiaji lagi.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu juga berbicara tentang konteks inklusif dan berkelanjutan. Dikatakannya ke depan penataan kawasan Kayutangan dan sekitarnya akan terus dilakukan. Dirinya yakin, dengan mengadopsi konsep inklusif dan berkelanjutan, akan semakin menguatkan kayutangan menjadi ikon heritage di Kota Malang.

“Penataan suatu wilayah tidak bisa parsial, nggak bisa setengah-setengah, harus inklusif dan berkelanjutan. Hasilnya sudah baik, tapi perlu ditingkatkan lagi. Ke depan kita maksimalkan lagi, ada beberapa rencana pembangunan yang disiapkan untuk mendukung dan menguatkan potensi Kota Malang sebagai kota heritage,” jelas Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu, SH, M.Hum ketika dikonfirmasi mengatakan keberhasilan Kota Malang kembali meraih prestasi di PPD tahun 2023 ini berkat kerja sama berbagai pihak. Dwi mengungkapkan pemilihan tema mengusung aktivasi Malang heritage memang didasarkan pada perkembangan kawasan Kayutangan yang terukur keberhasilannya.

Ia juga membenarkan pernyataan Wali Kota Sutiaji tentang keberlanjutan penataan kawasan Kayutangan dan sekitarnya. Disampaikannya, ke depan beberapa rencana yang disiapkan yaitu pengembangan lanjutan meliputi koridor stasiun, Balai Kota Malang, Jalan Kahuripan, Pecinan dan Kauman. Selain itu juga melakukan Kayutangan metaverse yang bekerjasama dengan akademisi, creative destination, cross selling serta perlindungan kawasan cagar budaya.