Pemkot Malang Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila di halaman depan Balai Kota Malang, Minggu (1/10/2023). Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM bertindak sebagai inspektur pada upacara kali ini.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2023 mengangkat tema ‘Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju’. Dalam amanatnya, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengajak semua pihak untuk menjadikan Pancasila sebagai pegangan pemersatu bangsa. Hal ini menjadi bagian dan upaya dalam membangun Indonesia menjadi semakin maju.

“Kesaktian Pancasila ini sebagai bukti bahwa Pancasila sudah teruji sepanjang zaman. Dari Pancasila ini kita bisa merasakan NKRI. Ini merefleksikan Pancasila itu sakti dan abadi,” serunya.

Lebih lanjut Wahyu menyampaikan bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi sumber kekuatan menghadapi berbagai tantangan zaman, termasuk di era digitalisasi saat ini. “Di era digital ini kesaktian Pancasila teruji juga, meskipun dirongrong dengan apapun, namun sampai sekarang Pancasila menjadi dasar negara Republik Indonesia dan menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia,” ucapnya penuh semangat.

Pj Wali Kota Malang pun berpesan untuk membulatkan tekad mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi segala tantangan yang muncul, sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga, serta keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia dapat tercapai.

Empati Setahun Tragedi Kanjuruhan, Pj Wali Kota Malang Hadiri Doa Bersama

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sangat berempati, prihatin serta turut berduka cita atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam. Demikian diutarakan Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM saat menghadiri malam renungan dan doa bersama memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan, Sabtu malam (30/9/2023).

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pada kesempatan ini menuturkan akan kepedihan yang bisa dirasakan secara langsung. “Kebetulan saat kejadian saya turut hadir langsung di lokasi. Saat itu sangat terasa sekali bagaimana korban sangat menderita, dan kami tidak bisa berkata apapun. Malam ini kita berkumpul bersama untuk saling mendoakan saudara-saudara Aremania yang telah mendahului kita,” ucapnya.

Gelar doa bersama memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan yang diinisiasi oleh Curva Sud Arema ini dipusatkan di ujung Jalan Diponegoro kawasan Patimura Kota Malang. Curva Sud sendiri berasal dari bahasa Italia yang memiliki makna pasukan tribun selatan. Ini karena komunitas Aremania Curva Sud senantiasa memposisikan pada tribun selatan atau persis di belakang gawang.

Doa bersama ini diikuti seluruh elemen masyarakat, serta diikuti tokoh lintas agama. Sebagai rangkaian kegiatan, pada esok harinya, Minggu pagi (1/10/2023) juga akan dilaksanakan berbagai kegiatan sosial, diantaranya khitan massal, santunan kepada yatim piatu, donor darah, serta pengobatan gratis.

Tampak ikut hadir mendampingi Pj Wali Kota Malang pada giat doa bersama Curva Sud Arema beberapa Pimpinan Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot Malang.