Optimalkan Potensi Lokal, Disporapar Gelar Bimtek Pengembangan Kampung

Dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan kampungnya, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Upgrading Kampung Melalui Optimalisasi Potensi Lokal di Hotel Savana Kota Malang, Selasa (6/6/2023).

Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi S.Pd, SE, M.Si, CGCAE mengungkapkan bahwa dasar kegiatan ini adalah usulan dari musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tahun 2023. “Kita ketahui bersama Kota Malang tidak memiliki destinasi wisata alam, maka dari itu sama-sama kita kuatkan kreativitas kita dalam rangka menumbuhkembangkan sektor pariwisata yang ada di kampung-kampung di kelurahan,” jelas Baihaqi, Selasa (6/6/2023).

Selain itu juga dengan adanya kegiatan ini diharapkan tertanam kesadaran masyarakat untuk memahami dan mengoptimalkan potensi lokal yang dimiliki. “Kegiatan bimtek ini dilangsungkan selama dua hari hari. Pertama materi kelas, yang kedua praktik dengan melakukan kunjungan lapangan,” beber Baihaqi.

Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 133 peserta kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Malang. Diantaranya Kelurahan Arjosari, Bakalan Krajan, Blimbing, Cemorokandang, Dinoyo, Karangbesuki, Kauman, Kedungkandang, Rampal Claket, Kesatrian, Ketawanggede, Polehan, Purwantoro, Sukoharjo, Sukun, Tasikmadu, Tulusrejo, Sawojajar dan KNPI Kota Malang.

Baihaqi berharap dari kegiatan ini terciptanya destinasi yang nyaman dan aman bagi para pengunjung atau wisatawan yang datang ke Kota Malang sehingga dengan begitu persentase kunjungan ke Kota Malang pun akan meningkat. Selain itu juga dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pengetahuan dan SDM Pariwisata yang ada di Kota Malang yang menjadi faktor penting dan sangat mendukung kemajuan pengembangan pariwisata di Kota Malang.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Malang Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si mengatakan sektor pariwisata Kota Malang tidak harus berbicara tentang obyek wisata alam saja, pasalnya Malang Raya punya semuanya.

“Tamu yang hadir dari luar Kota Malang, terutama anak-anak muda, selain ke kampung-kampung di Kota Malang juga dayang ke Kota Batu dan Kabupaten Malang,” ujar Ida.

Dengan kondisi ini Kota Malang tidak akan membedakan daya tarik wisata berdasarkan batas wilayah administrasi. Dan di sinilah Kota Malang menggunggulkan daya tarik wisata kampungnya karena wisata kampung tematik sudah bisa menarik wisatawan dan menghidupi warganya.

“Ada Kampung Warna Warni, ada Kampung Tridi, Kampung Biru Arema, dan lain-lain. Ini adalah kampung-kampung yang sudah maju,” terang Ida.

Banyaknya orang yang datang ke Kota Malang menjadi peluang yang luar biasa untuk pengembangan kampung-kampung tematik di Kota Malang agar bisa semakin maju dan mandiri.

Wali Kota Malang Lepas 48 CJH ASN di Lingkungan Pemkot Malang

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji melepas 48 orang calon jemaah haji (CJH) Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di Masjid Baiturrohim Balai Kota Malang, Senin (5/6/2023). Saat memberikan arahan, Wali Kota Malang Sutiaji menekankan tentang pentingnya manajemen kesehatan.

Kegiatan pembinaan mental dan rohani dalam rangka pelepasan calon jamaah haji ASN di lingkungan Pemkot Malang Tahun 2023 ini tujuannnya adalah sebagai bentuk penghormatan dan ucapan selamat kepada calon jemaah haji. Selain itu untuk menanamkan rasa kebersamaan dan persaudaraan diantara sesama calon jemaah haji ASN di lingkungan Pemkot Malang.

“Manfaatkan situasi di sana sebaik mungkin, manajemen kesehatan ditata, karena tidak sedikit waktu diforsir untuk kegiatan-kegiatan yang menjadi rukun haji,” pesan Wali Kota Sutiaji

Lebih lanjut pria berkacamata itu menyampaikan bahwa haji adalah ibadah kumulatif atau ibadah total. Haji merupakan ibadah badaniyah, ibadah rohaniyah dan ibadah maliyah. Haji disebutkannya membutuhkan badan yang sehat,rohani yang sehat dan harta yang cukup.

“Ibadah badaniyah, mau tidak mau harus kuat secara fisik untuk dapat menjalankan rukun haji. Jadi manajemen kesehatan harus dijaga. Mari dikukuhkan niatnya lagi, hilangkan kehasutan, iri, dengki, dendam serta gesekan-gesekan yang masih ada. Karena ini ibadah karena Allah, maka harus dijaga batin” imbuhnya.

Sutiaji berharap para calon jemaah haji dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin di Tanah Suci. Hal ini dikarenakan waktunya terbatas dan banyak orang yang hadir di sana dengan tujuannya sama. 48 orang calon jemaah haji ASN di lingkungan Pemkot Malang ini terdiri dari 40 orang perempuan dan 8 orang laki-laki yang direncananya akan berangkat tanggal 18 Juni 2023.

“Salah satu tanda haji yang ibadahnya mabrur salah satunya adalah adanya perubahan sikap yang baik. Semoga selalu membawa kebaikan bagi orang lain, selalu memandang dengan kebaikan, mulut kita selalu berucap untuk kebaikan, kita melangkah untuk kebaikan,” pungkasnya.