Abah Anton Disambut Tangis Para Lansia

Abah Anton Disambut Tangis Para Lansia

Abah Anton Disambut Tangis Para Lansia

Lowokwaru, MC – Walikota Malang H. Moch. Anton menghadiri acara peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Aula Kantor Camat Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (30/5). Dalam acara ini, H. Moch. Anton membagi-bagikan sembako kepada 100 orang lansia terlantar atau tidak potensial.

LANSIA: Walikota Malang H. Moc. Anton saat foto bersama dengan para lansia di acara peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Aula Kantor Camat Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (30/5).

Tak ada yang menyangka jika acara ini disambut tangis haru oleh para lansia terlantar atau tidak potensial. Pasalnya, para lansia terlantar itu mengaku selama ini tidak ada yang memperhatikan keberadaannya. Sehingga sambutan tangis haru pun pecah di Aula Kantor Camat Lowowkwaru tersebut.

Hal itu terlihat jelas di muka nenek Ngatemi asal Dusun Bawang, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang yang menangis tersedu-sedu di hadapan Walikota Malang H. Moch. Anton. Saat itu, Abah Anton sapaan H. Moch. Anton, membagikan sembako dan mengajak foto bersama. Saat itulah nenek Ngatemi tak kuasa menahan air mata karena masih ada orang yang memperhatikannya. Selama ini, nenek Ngatemi hanya tinggal seorang diri. Semula, nenek Ngatemi tak menyangka akan dihadiri orang nomor satu di Kota Malang dalam acara Hari Lansia itu.

Kok becik men Abah Anton (ternyata Abah Anton baik sekali – red: Bahasa Jawa) aku ra nyongko dino iki iso salaman langsung (saya tidak menyangka hari ini bisa bersalaman langsung – red: Bahasa Jawa). Semoga Anton diberi keselamatan dan kesehatan tanpa kekurangan sesuatu apapun,” ujar nenek Ngatemi.

Ia semakin terharu dan tersedu-sedu saat tahu Abah Anton, mengajaknya bersama 100 orang lainnya untuk menerima bantuan lagi di rumah pribadinya pada tanggal 20 Juni 2017 mendatang. Sebagai wanita yang sehari-hari berjualan jamu untuk memenuhi kebutuhan pokok, tentu bantuan sembako seperti ini akan sangat membantu.

“Saat puasa saya tidak bekerja lagi. Karena tidak ada yang membeli jamu di siang hari. Kalau pun berjualan di sore hari, waktunya sudah terlalu singkat. Jadi selama sebulan penuh saya tidak mendapatkan pengahasilan,” kata nenek Ngatemi.

Dengan adanya bantuan dari Walikota, nenek Ngatemi yang sudah sebatangkara sejak beberapa tahun lalu mengatakan sangat bermanfaat. Setidaknya ia tidak takut lapar lagi karena sudah memiliki persediaan kebutuhan pokok untuk bulan puasa.

Sementara itu, Abah Anton, mengatakan bahwa pemberian bantuan semacam ini sangat positif dilakukan di bulan Ramadhan. Para lansia termasuk kategori kaum terlantar tidak bisa produktif lagi, sehingga sangat layak mendapatkan bantuan.

‘Saya berpesan kepada Dinas Sosial Kota Malang agar selalu memberikan perhatian kepada para lansia yang ada di lima kecamatan di Kota Malang,” pesan Abah Anton saat menghadiri acara Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Lowokwaru, Kota Malang.

Abah Anton juga berpesan kepada para lurah untuk lebih detail lagi mendata lansia di Kota Malang. Pasalnya, selama ini sering ada lansia yang sebenarnya sangat membutuhkan namun belum masuk dalam daftar yang ada di Dinas Sosial Kota Malang.

“Harapan saya kegiatan seperti ini tidak dilakukan sekali saja, tetapi dilakukan berkelanjutan untuk menyejahterakan lansia,” pungkas Abah Anton. (cah/ram)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *