Buang Sampah Sembarangan Didenda Langsung

Buang Sampah Sembarangan Didenda Langsung

20160309171829(1)20160309171829Kota berwawasan lingkungan tak akan terwujud dan tak bermakna bila tidak didukung serta muncul kesadaran dari warganya. Demikian ditegaskan Abah Anton, Walikota Malang. “Saya instruksikan kepada Satpol PP dan berkolaborasi dengan DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) untuk melakukan operasi yustisi dan menggelar sidang di tempat untuk para pelanggar lingkungan (red. Pembuang sampah sembarangan), “tegas Abah Anton. Ini dikandung maksud agar terlembagakan dan menjadi budaya kebiasaan menjaga lingkungan. Imbuh Walikota yang berlatar belakang pengusaha ini.
Meneruskan instruksi Walikota, Satpol PP dan DKP kota Malang seminggu ini (mulau 7 Maret) dan seterusnya telah melakukan langkah tegas mengoperasi para pelanggar Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Persampahan.
Operasi difokuskan di Taman Alun Alun Merdeka Kota Malang, dengan sanksi penjara maksimal 1 (satu) minggu atau denda Rp 100 ribu.
Bello, Komandan Lapangan Operasi Yustisi, menginformasikan, BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dilakukan di tempat lokasi dilengkapi Barang Bukti serta KTP pelaku ditahan selama proses.

sumber :  /

Abah Anton Canangkan PIN di Kelurahan Purwantoro

Abah Anton Canangkan PIN di Kelurahan Purwantoro

Mengambil tempat di balai RW 21 kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing, hari ini (8/3) Kota Malang juga melaksanakan Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. PIN yang dilaksanakan serentak di Indonesia mulai tanggal 8 Maret ini di hadiri oleh Walikota Malang, H. Moch Anton dengan didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Malang, Hj. Dewi Farida Suryani, Wakil Walikota, Drs. Sutiaji dan Sekretaris Daerah Kota Malang, Ir. Cipto Wiyono, M.Si.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Asih Tri Rachmi menyatakan bahwa Kota Malang memiliki 62.500 balita yang akan menjadi sasaran PIN Polio tahun ini. Sedangkan Dinkes Kota Malang yelah menyiapkan 1003 titip pos PIN yang akan melayani pemberian imunisasi Polio secara gratis, termasuk di tempat-tempat umum seperti terminal dan mall yang ada di wilayah Pemerintah Kota Malang.

Lebih lanjur Asih menuturkan bahwasannya Kota Malang sendiri sejak tahun 2014 dinyatakan bebas polio. Namun karena masih diketemukan adanya balita yang terkena polio di Sukabumi, Sampang bahkan di Probolinggo serta di 10 propinsi lainnya, maka Kementrian Kesehatan mencanangkan kembali PIN yang digulirkan mulai tanggal 8 hingga tanggal 15 Maret mendatang.

Disamping itu, bersamaan dengan guliran PIN tahun 2016 ini, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas kesehatan juga membentuk Pokja KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) untuk memantau perkembangan anak anak balita pasca imunisasi polio.

Dalam sambutannya, HM. Anton menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan buah hatinya. Karena nantinya buah hati kita saat ini merupakan generasi emas 30 tahun ke depan.

Tumbuh kembang anak yang sehat dapat menjadi modal pembangunan dimasa depan. Polio salah satunya disebabkan oleh minimnya perhatian orang tua selain penyebab medis dan penyebab lainnya” jelas Abah Anton (TS).

20160307211703 (1)2016030721170520160307211721

(dikutip dari Bagian Humas Pemkot Malang)

Di Jakarta Ada Ahok, di Malang Ada Abah Anton

Di Jakarta Ada Ahok, di Malang Ada Abah Anton

Di Jakarta Ada Ahok, di Malang Ada Abah Anton

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok adalah pemimpin daerah yang kini sedang naik daun. Tak cuma lantaran dia adalah seorang warga minoritas keturunan Tionghoa, sifatnya yang ceplas ceplos kadang membuat kuping panas. Namun dia dianggap sukses memimpin Jakarta.

Walikota Malang Abah Anton. ©2016 Merdeka.com
Wali Kota Malang Abah Anton. ©2016 Merdeka.com

Tak cuma di Jakarta saja, di Kota Malang, Jawa Timur, ternyata dipimpin oleh pria yang juga keturunan Tionghoa, yaitu Abah Anton atau Goei Hing An. Meski minoritas sebagai keturunan Tionghoa, namun pria yang memiliki nama lengkap Ir. H. Mochamad Anton ini terpilih sebagai Wali Kota Malang periode 2013-2018 dan resmi menjabat sejak 13 September 2013.

Selain menjadi wali kota pertama di Kota Malang yang berasal dari etnis Tionghoa, Abah Anton juga menjadi pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Malang. Pasangan Anton-Sutiaji ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Umum Wali Kota Malang 2013 oleh KPU Kota Malang.

Dipimpin Abah Anton, Kota Malang memenangkan Piala Adipura Kencana dari Presiden RI, sebuah penghargaan paling bergengsi untuk kebersihan dan inovasi kota. Berbagai inovasi yang dilakukan untuk mengembangkan Kota Malang menjadi kota yang layak untuk mendapatkan Piala Adipura Kencana, diantaranya dengan membuat program GEMAR (Gerakan Menabung Air). Gerakan ini meliputi penanganan banjir dengan membuat biopori, sumur injeksi, yang bekerjasama dengan Universitas Brawijaya. Sehingga, saat musim kemarau tiba, debit air cukup untuk warga Kota Malang.

Abah Anton berhasil memugar berbagai taman kota tanpa biaya APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), di antaranya revitalisasi Hutan Malabar dengan bantuan dana CSR (Corporate Social Responsibility_red) dari PT Otsuka, Jepang. “Pejabat mereka dari Jepang langsung terlibat dan akan meresmikannya 4 April 2016. PT Otsuka yang memproduksi berbagai macam obat-obatan, nutrisi, cairan infus, dan berbagai peralatan medis mempunyai pabrik seluas empat hektar di Lawang, Malang,” kata Abah Anton kepada merdeka.com, Kamis (3/3).

Beberapa dana CSR juga diperoleh dari berbagai perusahaan, seperti dana CSR PT Bentoel untuk Taman Cerdas Trunojoyo sebesar Rp 2 miliar, Taman Kunang-Kunang sebesar Rp 1,5 miliar di Jl. Jakarta, Taman Slamet sebesar Rp 2 miliar. “PT Bentoel yang sekarang merupakan bagian dari British American Tobacco adalah pabrik rokok nasional yang lahir dari Kota Malang,” imbuh Abah Anton.

Selain itu, Kota Malang juga mendapatkan dana CSR dari Nikko Steel berupa bis wisata (bis dua tingkat), membangun Taman Merjosari, dan banyak playground di Alun-alun Merdeka Kota Malang. “Selain itu, kita dapat dana CSR dari BRI untuk membangun alun-alun sebesar Rp 5,9 miliar yang terletak di depan Masjid Agung Malang,” ujarnya.

Di bawah kepemimpinannya, Kota Malang terpilih menjadi urutan ketiga kota layak huni atau Most Livable City Index 2014.

Hal lain yang membuat Kota Malang mendapatkan Piala Adipura Kencana adalah program BSM atau Bank Sampah Malang. Sampah dipilah dan ditampung di sekolah-sekolah atau RT/RW setempat, kemudian sampah dipilah-pilah, misalnya sampah basah untuk pupuk organik. “Ada juga sampah kertas, plastik, kaca, kayu ditampung, diambil oleh pemerintah, dijadikan tabungan bisa ditukar dengan uang tunai,” tutupnya. (war)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/03/di-jakarta-ada-ahok-di-malang-ada-abah-anton/#ixzz42BIJHid4