Arsip Tag: abah Anton

Halalbihalal di Kec Lowokwaru, Abah Anton Tekankan Pentingnya Kualitas Pelayanan Publik

Halalbihalal di Kec Lowokwaru, Abah Anton Tekankan Pentingnya Kualitas Pelayanan Publik

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Semangat untuk terus berinovasi dalam pembangunan serta memberikan pelayanan publik hingga derajat paripurna kepada masyarakat masih tetap lantang digencarkan oleh Walikota Malang H. Moch Anton.

Walikota Malang, H Moch Anton (paling kiri) berhalalbihalal dengan para ASN

Dalam acara halalbihalal di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Jumat (7/9) bersama para Aparatur Sipil Negara (ASN), lurah hingga para anggota Linmas, Walikota Malang yang akrab disapa Abah Anton kembali menekankan jika semangat memperbaiki layanan publik merupakan hal yang penting karena langsung berkaitan dengan masyarakat.

“Layanan publik harus lebih kita tingkatkan. Inovasi dalam pembangunan juga harus dipikirkan, sehingga kesuksesan pembangunan selama ini bisa dijaga dengan baik dan mampu berjalan berkelanjutan,” kata Abah Anton.

Dikatakan pula, prestasi Kota Malang dalam berbagai bidang tak lepas dari kerjasama antar sektor dalam menjalankan tugasnya dengan baik. Ukuran kinerja pemerintah yang baik dan berdampak positif pada masyarakat, lanjut Abah Anton, bisa dinilai dari beberapa aspek seperti angka ekonomi yang terus merangkak naik hingga sampai 5,6 persen, disertai dengan tingkat inflasi yang cukup rendah yakni sekitar 2 persen, hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang melebihi angka nasional.

Hal merupakan bukti riil jika pembangunan di Kota Malang sudah berada dalam jalur yang baik. “Sehingga tugas kita adalah menjaga dan terus meningkatkan hal itu. Karena sejumlah prestasi itu tak lain adalah hasil kerja keras kita, hasil nyata dari apa yang kita kerjakan selama ini,” jelasnya.

Di hadapan ASN di lingkungan Kecamatan Lowokwaru, lurah, tokoh masyarakat serta jajaran samping TNI/Polri, Abah Anton berharap sinergitas, kekompakkan dan kerjasama yang selama ini terjalin dengan baik senantiasa harus dijaga untuk mewujudkan cita-cita pembangunan di Kota Malang.

“Kota Malang ini adalah kota yang terkenal kondusif dan layak huni. Tak hanya itu, Malang kini juga jadi kota percontohan bagi kota lain di Indonesia,” tukasnya.

Sementara itu Camat Lowokwaru, Imam Badar, mengatakan acara halalbihalal ini merupakan bagian untuk mempererat tali silaturahmi dengan tujuan mempererat rasa kebersamaan diantara para ASN, pimpinan eksekutif, hingga para tokoh masyarakat setempat.

“Momen Idulfitri kita jadikan sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi kita. Kami juga berharap agar kinerja ASN yang ada di Kecamatan Lowokwaru akan lebih baik lagi nantinya,” harap Imam Badar. (say/yon)

Abah Anton Kerahkan Jurus Jitu Majukan Kota Malang

Abah Anton Kerahkan Jurus Jitu Majukan Kota Malang

Abah Anton Kerahkan Jurus Jitu Majukan Kota Malang

Klojen, MC – Kemajuan dan kesuksesan sebuah daerah tak lepas dari karakter dan leadership Kepala Daerah dalam memimpin sebuah pemerintahan. Dibalik segudang prestasi yang diukir Kota Malang, ternyata tak lepas dari sosok kepemimpinan Wali Kota Malang, H. Moch Anton.

Abah Anton, Wali Kota Malang seusai berkunjung dari majalah Gatra, Kamis (22/9)
Abah Anton, Wali Kota Malang seusai berkunjung dari majalah Gatra, Kamis (22/9)

Berbagai terobosan dan inovasi serta cara yang terbilang unik dilakukan orang nomor satu di Kota Malang itu dalam memajukan daerahnya. Salah satu contoh cara yang terbilang unik, adalah melakukan follow upterhadap ide dan gagasan dari masyarakat untuk dijadikan program pemerintah yang ia pimpin.

Cara itu terbilang sangat unik, sebab di berbagai daerah banyak pemimpin berparadigma top down atau program dari pemerintah dijalankan di masyarakat, justru Abah Anton, memilih model bottom up. “Ketika program itu datang dari masyarakat, maka mereka akan menjaganya dan melakukan dengan serius, itu berbeda sekali ketika program itu dari pemerintah daerah lalu dijalankan masyarakat, bahkan  kadang tidak sukses,” kata Abah Anton, Kamis (22/9)

Abah Anton menyontohkan, adanya Festival Rancang Malang dengan tujuan terbentuknya kampung tematik hingga mengarah pada smart kampung merupakan salah satu cara mengakomodir ide dari masyarakat agar bersama pemerintah memajukan daerahnya. “Kita fasilitasi apa yang diinginkan publik, program seperti itu lebih efektif,” imbuhnya.

Efek dari program yang bersifat bottom up atau berasal dari warga itu, juga berdampak pada pola perilaku dan mindset masyarakat. Misalnya saja, pada Kampung Warna Warni, saat ini warga di kawasan itu yang awalnya membuang sampah sembarangan di bantaran sungai, kini sudah tidak melakukan lagi, bahkan mereka menjaga dengan baik kebersihan kawasan itu karena saat ini menjadi tujuan wisata, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Warga di Kampung Warna Warni saat ini sudah tidak lagi MCK di sungai, karena itu kita akan bangunkan fasilitas kamar mandi MCK. Dengan begitu, program pemerintah mengentas kawasan kumuh melalui 100-0-100 bisa berhasil,”  tuturnya.

Skill lain yang ditunjukkan Abah Anton adalah kehebatannya dalam merangkul para pengusaha untuk memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) bagi pembangunan Kota Malang.

Berbagai pembangunan taman, seperti Taman Slamet, Taman Kunang-kunang, hingga pembangunan pedestrian Jalan Ijen yang kini sedang dalam proses, juga hasil dari kecakapan dalam menggaet perusahaan agar mengeluarkan dana CSR-nya.

“Para pengusaha itu murni mengeluarkan dana CSR untuk pembangunan Kota Malang,” ungkapnya.

Di samping itu, dalam melakukan pendekatan sosial Wali Kota Malang melakukan kegiatan sambung rasa yang berlangsung dua minggu sekali. Hal ini dimaksudkan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi oleh warga. Pengalaman Abah Anton sebagai pengusaha sukses, seperti mengelola perusahaan juga dipakai  memajukan kota Malang sehingga berhasil meraih banyak prestasi.

Bahkan, sejalan dengan program Presiden Joko Widodo agar banyak investasi daerah, Abah Anton saat ini juga tengah merencanakan pembangunan monorel dengan menggandeng investor.

“Membangun monorel itu memiliki dua aspek positif, yakni untuk mengurai kemacetan dan juga menumbuhkan dunia investasi di Kota Malang yang terkenal sangat kondusif. Nantinya dengan hal itu bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat,” kata orang nomer satu di Pemkot Malang itu.

Keberadaan monorel, sambungnya, tidak akan mematikan angkutan umum, karena memiliki jalur yang berbeda, bahkan dengan adanya kendaraan alternatif itu juga bisa meningkatkan dunia pariwisata, karena wisatawan bisa melihat pemandangan indah Kota Malang melalui kereta itu. (say/may)

Abah Anton “Buber” Bersama RT, RW, LPMK Kota Malang

Abah Anton “Buber” Bersama RT, RW, LPMK Kota Malang

Abah Anton “Buber” Bersama RT, RW, LPMK Kota Malang

Lowokwaru, MC  – Wali Kota Malang, H. Moch Anton, menggelar acara buka puasa bersama dengan seluruh pengurus Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan juga Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) se Kota Malang, di Aula Baiduri Sepah Ballroom Caffe and Resto, yang ada di Jalan Raya Tlogomas No.1 Kota Malang, Minggu (12/6).

Abah Anton berbagi dengan RT, RW, LPMK Kota Malang
Abah Anton berbagi dengan RT, RW, LPMK Se Kota Malang di Aula Baiduri Sepah Ballroom Caffe and Resto, Minggu (12/6)

Pada acara silaturahmi yang berlangsung gayeng dan penuh keakraban, Abah Anton, demikian sapaan akrab Wali Kota Malang, mengucapkan terima kasih atas apresiasi semua pengurus RT, RW dan LPMK yang sudah berkenan hadir.

“Acara buka bersama ini murni dari kami, bukan dari Pemerintah Kota Malang biar tidak salah paham,” kata Abah Anton dalam sambutannya.

Dalam kesempatan itu, Abah Anton akan mengajak anak yatim dan duafa untuk mendoakan agar Kota Malang bisa semakin baik.

Selain itu, Abah Anton juga menekankan jika selama ini program pemerintah sudah berhasil dilaksanakan dengan baik atas dukungan banyak pihak termasuk RT, RW dan LPMK.

Tak lupa pula, Abah Anton juga mengimbau kepada seluruh pengurus RT dan RW agar menyukseskan program Salat Berjamaah yang sudah diumumkan beberapa waktu lalu.

“Ini demi keberhasilan program yang sudah dikeluarkan Pemkot Malang. Jika suatu program tidak didukung semua elemen, maka akan sulit untuk terealisasi dengan baik,” terangnya.

Gerakan Salat Berjamaah adalah upaya untuk membentengi generasi muda di Kota Malang dari hal-hal negatif yang terjadi. “Masyarakat saat ini resah karena tidak sedikit anak kecil kita sudah berlaku seperti layaknya orang dewasa,” imbuhnya.

Selain gerakan Salat Berjamaah, Pemkot Malang juga mengeluarkan imbauan agar mematikan televisi pada waktu Magrib dan Isya dengan tujuan agar anak-anak bisa memiliki waktu belajar dan mengaji serta mengisi waktu dengan hal-hal yang positif. (say/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/abah-anton-buber-bersama-rt-rw-lpmk-kota-malang/#ixzz4BWqkRabg

Di Jakarta Ada Ahok, di Malang Ada Abah Anton

Di Jakarta Ada Ahok, di Malang Ada Abah Anton

Di Jakarta Ada Ahok, di Malang Ada Abah Anton

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok adalah pemimpin daerah yang kini sedang naik daun. Tak cuma lantaran dia adalah seorang warga minoritas keturunan Tionghoa, sifatnya yang ceplas ceplos kadang membuat kuping panas. Namun dia dianggap sukses memimpin Jakarta.

Walikota Malang Abah Anton. ©2016 Merdeka.com
Wali Kota Malang Abah Anton. ©2016 Merdeka.com

Tak cuma di Jakarta saja, di Kota Malang, Jawa Timur, ternyata dipimpin oleh pria yang juga keturunan Tionghoa, yaitu Abah Anton atau Goei Hing An. Meski minoritas sebagai keturunan Tionghoa, namun pria yang memiliki nama lengkap Ir. H. Mochamad Anton ini terpilih sebagai Wali Kota Malang periode 2013-2018 dan resmi menjabat sejak 13 September 2013.

Selain menjadi wali kota pertama di Kota Malang yang berasal dari etnis Tionghoa, Abah Anton juga menjadi pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Malang. Pasangan Anton-Sutiaji ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Umum Wali Kota Malang 2013 oleh KPU Kota Malang.

Dipimpin Abah Anton, Kota Malang memenangkan Piala Adipura Kencana dari Presiden RI, sebuah penghargaan paling bergengsi untuk kebersihan dan inovasi kota. Berbagai inovasi yang dilakukan untuk mengembangkan Kota Malang menjadi kota yang layak untuk mendapatkan Piala Adipura Kencana, diantaranya dengan membuat program GEMAR (Gerakan Menabung Air). Gerakan ini meliputi penanganan banjir dengan membuat biopori, sumur injeksi, yang bekerjasama dengan Universitas Brawijaya. Sehingga, saat musim kemarau tiba, debit air cukup untuk warga Kota Malang.

Abah Anton berhasil memugar berbagai taman kota tanpa biaya APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), di antaranya revitalisasi Hutan Malabar dengan bantuan dana CSR (Corporate Social Responsibility_red) dari PT Otsuka, Jepang. “Pejabat mereka dari Jepang langsung terlibat dan akan meresmikannya 4 April 2016. PT Otsuka yang memproduksi berbagai macam obat-obatan, nutrisi, cairan infus, dan berbagai peralatan medis mempunyai pabrik seluas empat hektar di Lawang, Malang,” kata Abah Anton kepada merdeka.com, Kamis (3/3).

Beberapa dana CSR juga diperoleh dari berbagai perusahaan, seperti dana CSR PT Bentoel untuk Taman Cerdas Trunojoyo sebesar Rp 2 miliar, Taman Kunang-Kunang sebesar Rp 1,5 miliar di Jl. Jakarta, Taman Slamet sebesar Rp 2 miliar. “PT Bentoel yang sekarang merupakan bagian dari British American Tobacco adalah pabrik rokok nasional yang lahir dari Kota Malang,” imbuh Abah Anton.

Selain itu, Kota Malang juga mendapatkan dana CSR dari Nikko Steel berupa bis wisata (bis dua tingkat), membangun Taman Merjosari, dan banyak playground di Alun-alun Merdeka Kota Malang. “Selain itu, kita dapat dana CSR dari BRI untuk membangun alun-alun sebesar Rp 5,9 miliar yang terletak di depan Masjid Agung Malang,” ujarnya.

Di bawah kepemimpinannya, Kota Malang terpilih menjadi urutan ketiga kota layak huni atau Most Livable City Index 2014.

Hal lain yang membuat Kota Malang mendapatkan Piala Adipura Kencana adalah program BSM atau Bank Sampah Malang. Sampah dipilah dan ditampung di sekolah-sekolah atau RT/RW setempat, kemudian sampah dipilah-pilah, misalnya sampah basah untuk pupuk organik. “Ada juga sampah kertas, plastik, kaca, kayu ditampung, diambil oleh pemerintah, dijadikan tabungan bisa ditukar dengan uang tunai,” tutupnya. (war)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/03/di-jakarta-ada-ahok-di-malang-ada-abah-anton/#ixzz42BIJHid4