Arsip Tag: ekonomi Kreatif

MCC, Rumah Bagi Insan Kreatif Penggerak Ekonomi

Kota Malang telah berkembang pesat menjadi salah satu kota potensial secara ekonomi. Kini dengan jumlah penduduk lebih dari 850 ribu jiwa, Kota Malang tersohor sebagai Kota Kreatif. Berdirinya Malang Creative Center (MCC) menjadi wujud nyata Kota Malang yang kian memantapkan langkah menjadi kota kreatif.

MCC dibangun menjadi ‘rumah’ bagi para pelaku 17 subsektor ekonomi kreatif, yakni: arsitektur, film, fotografi, kriya, kuliner, seni rupa, desain produk, aplikasi, game, televisi dan radio, fesyen, pertunjukan, desain interior, periklanan, penerbitan, DKV, dan musik.

Manager Pemasaran dan Kerja Sama MCC, Frishanti Yuan menyampaikan bahwa sejak soft launching pada bulan Desember 2022 lalu, hingga kini telah tercatat sekitar 500 kegiatan yang telah digelar di MCC. Berbagai event skala besar seperti pameran, workshop, fashion show, lomba yang melibatkan hingga ratusan orang telah digelar dengan sukses. Beragam aktivitas kelompok-kelompok kecil juga terselenggara di MCC, mulai rapat, seminar dan workshop, dan ragam aktivitas kreatif lainnya seperti syuting dan latihan musik. “Tentunya dari sini juga kegiatan ekonomi berjalan, potensi Kota Malang dikenalkan dan produk-produk unggulan Kota Malang ditampilkan,” jelasnya.

Perempuan yang akrab disapa Icha itu mengungkapkan bahwa dalam setiap event yang digelar, ada potensi pergerakan ekonomi di dalamnya. “Beberapa event di MCC saling berkolaborasi. Contohnya komunitas fotografer kolaborasi sama pelaku kuliner bikin workshop foto produk. Lalu mereka adakan live shopping. Langsung ada peningkatan omzet juga di sana. Nah, teman-teman fotografer akhirnya juga banyak dipake beberapa pelaku ekraf untuk bikin konten mereka,” beber perempuan ramah itu.

Dari bangunan dengan arsitektur yang terinspirasi dari Candi Badut ini diharapkan akan selalu ada geliat ekonomi dari industri kreatif tanpa mengikis budaya sebagai kekayaan warisan dan sejarah. Ekonomi Kota Malang berhasil mencapai level tertinggi pada tahun 2022 dengan menembus angka 6,32 persen dan menjadi capaian tertinggi dalam lebih dari satu dasawarsa terakhir. Capaian tersebut tak lepas dari gerak ekonomi kreatif di Kota Pendidikan ini.

Sebelumnya, Kota Malang telah dinobatkan menjadi salah satu kabupaten/kota (KaTa) Kreatif Tahun 2022 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/BPEK). Kota terbesar kedua di Jawa Timur ini makin menunjukkan kehidupan kota dalam eksosistem ekonomi kreatif. Inovatif, adaptif, dan kolaboratif menjadi semangat untuk mewujudkan wajah kota kreatif yang bermuara untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Kehadiran MCC diharapkan juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang agar makin kuat dari waktu ke waktu.

MCC yang mengusung tagline Creative Culture Ambience adalah pusat aktivitas untuk pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri kreatif dengan menciptakan suasana budaya kreatif dari Malang untuk Indonesia dan dunia. MCC yang mengusung konsep 8C, yaitu Creative, Create, Communication, Collaboration, Commerce, _Champion, Consistent, dan Culture.

Icha menyampaikan bahwa MCC selalu terbuka bagi semua pelaku ekonomi kreatif, baik dari wilayah Kota Malang dan juga yang berasal dari luar wilayah Kota Malang. Animo para pelaku kreatif untuk berkolaborasi dengan MCC pun tinggi. Namun demikian, pihaknya juga selalu melakukan proses kurasi terhadap rencana penyelenggaraan event di MCC.

“Syarat event bisa terselenggara di MCC secara garis besar adalah penyelenggara merupakan pelaku ekraf, termasuk dalam 17 subsektor ekraf. Dan yang terpenting, kegiatan yang diselenggarakan harus bersifat pemberdayaan atau peningkatan kapasitas SDM. MCC juga terbuka untuk institusi pendidikan, kampus dan sekolah boleh juga di sini,” terang Icha.

Icha menyebutkan bahwa MCC juga kerap menjadi jujugan study tour. Ini sesuai dengan cita-cita Kota Malang untuk menjadi sebuah destinasi wisata kreatif. Siapapun yang ingin belajar tentang ekonomi kreatif bisa datang ke Kota Malang, bisa mengunjungi MCC. Dari MCC, ekonomi kreatif bergerak dan branding Kota Kreatif pun makin kuat. MCC merupakan investasi berharga untuk generasi emas bangsa. MCC akan membuat insan kreatif makin berdaya, dan dari sini lahir insan-insan kreatif yang mampu membawa bangsa Indonesia ke kancah internasional.

Pemkot Malang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Pemkot Malang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Pemkot Malang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Klojen, MC – Komitmen membangun kota kreatif terus ditunjukkan Pemerintah Kota Malang. Kali ini Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji menjadi pemateri dalam diskusi acara ‘Parade Perca’ di Kantor Kompas Malang, Senin (3/4). Wawali Malang menuturkan, bahwa tugas utama pemerintah adalah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

EKONOMI KREATIF: Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji (tengah) saat menjadi pemateri dalam diskusi acara “Parade Perca” di Kantor Kompas Malang, Senin (3/4).

Menurutnya, kehadiran beberapa komunitas yang bergerak pada bidang ekonomi kreatif merupakan hal yang sangat positif dan pemerintah harus ikut andil dalam memberi dorongan akan tumbuh kembangnya.

“Kita terus berupaya membangun ekonomi masyarakat, karena kalau ekonominya baik maka kualitas demokrasi juga akan meningkat,” kata Sutiaji.

Wawali Sutiaji menambahkan, tugas utama pemerintah tak lain adalah membuat masyarakat hidup sejahtera dan layak.

“Karena itu tugas kita adalah menjadi fasilitator bagi para pengusaha yang bergerak di bidang ekonomi kreatif,” ungkapnya.

Terkait kerajinan olahan kain perca yang digagas Komunitas Malang Patchwork and Quilts (Mapaquilts), Sutiaji mengaku sangat mengapresiasi dan pemerintah akan memberikan fasilitas baik lahan hingga akses bantuan modal dan pinjaman dari perbankan seperti diatur dalam UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

“Komunitas Mapaquilts dan komunitas kreatif lainnya sangat positif keberadaannya, dan yang perlu dibangun adalah tempat khusus untuk workshop. Dimana nanti seluruh industri kreatif dan olahan berkumpul di satu tempat dan dapat mengembangkan kreasinya bersama,” ungkapnya.

Atas nama Pemerintah Kota Malang, Sutiaji memberikan penghargaan Komunitas Mapaquilts dan juga Kompas yang telah membantu menumbuhkan ekonomi kreatif.

“Hari ini kita semua sudah mulai mengurai dan menyadarkan banyak orang bahwa kita harus sudah memulai apa yang kita canangkan, bukan hanya sekadar omongan saja. Ketika saya tadi berkeliling, melihat produk dari Mapaquilts terasa luar biasa sekali hasil-hasil kreasi disini” tambah Wawali Sutiaji.

Diskusi terbuka ‘Parade Perca’ ini juga turut mengedukasi masyarakat bahwa sampah yang semula dianggap sebagai momok, bisa disulap menjadi barang yang memiliki harga jual tinggi. (say/ram)