Buka PKA Angkatan X, Wali Kota Malang Dorong Peserta Mampu Beradaptasi

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji membuka Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan X Pemerintah Kota Malang yang digelar di Ubud Cottages Malang, Senin (10/7/2023). Pelatihan ini diikuti oleh 26 orang Pejabat Struktural Eselon 3 dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara blended learning dan dilaksanakan selama tiga bulan hingga September 2023 mendatang.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Malang menekankan agar para peserta mampu beradaptasi dengan situasi saat ini. Wali Kota Sutiaji mendorong seluruh peserta untuk mampu neningkatkan kapabilitas dan kompetensi sesuai kondisi terkini. Sutiaji juga mendorong bahwa reformasi birokrasi telah memasuki tahap ketiga periode 2021-2024 untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia.

Saat ini, dikatakannya Pemerintah dituntut untuk mengaplikasikan birokrasi lincah. Mampu merespons secara cepat berbagai perubahan yang tak terduga untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang juga makin berubah.

Konsep ini hadir untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam memanfaatkan teknologi informasi komunikasi. “Jadilah pemimpin itu seperti paku. Dimana-mana namanya tetap paku tapi bisa adaptif dengan obyek yang dipaku, tapi tidak boleh tergilas dengan apa yang ada di lingkungan sekitar,” tegasnya.

Lebih lanjut, pria berkacamata itu menyampaikan harapannya agar proyek perubahan yang akan disusun tidak hanya sebatas untuk memenuhi tugas pelatihan. Namun, proyek tersebut benar-benar dapat dilakukan dan bermanfaat untuk memperkuat tata kelola dan manajemen organisasi yang bermuara pada layanan publik yang paripurna.

“Tolong dalam proyek perubahan di instansi panjenengan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Tidak hanya sekadar tugas. Tidak perlu muluk-muluk tapi akhirnya tidak bisa dilaksanakan. Buatlah proyek yang menjadi solusi atas masalah yang kerap dihadapi. Idealisme boleh tinggi dan itu perlu, tetapi sesuaikan juga dengan kondisi,” pesannya.

Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Malang, Drs. Totok Kasianto menyampaikan bahwa pelaksanaan pelatihan ini merupakan implementasi dari UU No. 5 Tahun 2014 yang mengamanahkan bahwa setiap pejabat struktural harus memenuhi standar dengan mengikuti diklat yang dipersyaratkan, yakni diklat manajerial.

“Inilah calon pejabat yang diharapkan memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam kepemimpinan yang lincah dan tanggap serta menjadi agen perubahan agar ada percepatan pembangunan Pemerintah Kota Malang,” ujarnya.

Wali Kota Malang Ajak ASN Terus Berinovasi

Sebagai pelayan publik, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut harus terus melakukan inovasi agar terjadi perubahan yang lebih baik. Banyaknya inovasi menjadi salah satu bukti nyata adanya perubahan dan kemajuan sebuah daerah, sehingga hal ini harus terus dipacu serta dikuatkan.

Beberapa hal itu disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji usai menyerahkan penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kota Malang kepada sejumlah sekolah dan perangkat daerah di lingkungan Pemkot Malang usai apel pagi di halaman Balai Kota Malang, Senin (10/7/2023). Kali ini ada 14 penghargaan KIPP yang diserahkan dan beberapa inovasi akan melaju ke tingkat Provinsi Jawa Timur dan juga tingkat nasional.

Seperti inovasi dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yaitu aplikasi Persada (Aplikasi Online Pajak Restoran dan Subyek Pajak Daerah Lainnya. Selain itu, ada inovasi berupa aplikasi dari SMPN 10 yaitu Mas Kadin Bersinar (Mencegah Anak Sekolah Menikah Dini Bersama Inovasi Anak Remaja).

Dari itu semua, Wali Kota Sutiaji meminta jajarannya agar tidak selalu berada di zona nyaman dan tidak bekerja yang biasa-biasa atau tidak terjebak di rutinitas yang monoton. “Berangkat jam 8.00 WIB pulang jam 16.00 WIB itu sudah biasa. Mari lakukan hal-hal yang luar biasa,” ajak pria berkacamata itu.

“Saya memang mendorong one PD (perangkat daerah) one inovation, one sekolah one innovation, karena salah satu indikator dari orang intelek, orang yang mempunyai pikir pandang yang jauh adalah selalu gelisah. Gelisah untuk melihat kenyataan dan lebih bagus lagi. Maka kita dorong untuk selalu berinovasi dan berinteraksi,” bebernya.

Ditegaskan orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu bahwa tantangan ke depan semakin berat dan inovasi menjadi jawaban serta solusi terbaik. Disebutkannya memang tidak mudah dalam berinovasi, tapi dengan kemauan yang kuat dan mengesampingkan ego sektoral maka semua hambatan akan terlampaui.