Bangun Smart Mobility, Pemkot Malang Raih Top Digital Awards

Bangun Smart Mobility, Pemkot Malang Raih Top Digital Awards

Malang, (malangkota.go.id) – Pemkot Malang kembali mendapat kado akhir tahun. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemkot Malang membawa pulang tiga penghargaan sekaligus. Penghargaan ini diterima dalam Acara Puncak Penghargaan TOP DIGITAL Awards 2022 di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Kepala Diskominfo Muhammad Nur Widianto, S.Sos. dan Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik Ismintarti, SP menerima Penghargaan TOP DIGITAL Awards 2022 untuk Pemerintah Kota Malang di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Adapun penghargaan yang diterima oleh Pemkot Malang adalah TOP DIGITAL Implementation 2022 # Level Stars 4 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, Top Leader on Digital Implementation 2022, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, dan Top CIO on Digital Implementation 2022, Kepala Diskominfo Muhammad Nur Widianto, S.Sos. Penghargaan ini tentu tidaklah diterima cuma-cuma. Pemkot Malang telah menjalani penilaian pendalaman wawancara hingga akhirnya ditetapkan berhak untuk menerima penghargaan.

Tahun ini, TOP DIGITAL Awards mengangkat tema ‘The Strategic Impact of Digital Transformation in Business & Government.’ Tema ini tentu sesuai dengan kondisi Kota Malang yang semakin memantapkan diri untuk menguatkan digitalisasi dalam segala sektor. Termasuk salah satunya adalah inisiatif pergerakan cerdas (smart mobility).

Tak dapat dipungkiri Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur memiliki mobilitas yang tinggi. Tentu kondisi ini berdampak pada semakin tingginya pergerakan lalu lintas dan bertambahnya jumlah kendaraan. Bahkan di waktu-waktu tertentu akan terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan vital.

Pemkot Malang pun tak lantas tinggal diam. Inisiatif membangun smart mobility pun tercetus. Lebih dari 300 kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang tersebar di 120 titik strategis Kota Malang.

Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto mengutarakan bahwa CCTV di Kota Malang telah dikembangkan beberapa tahun terakhir. Kini, inisiatif ini mampu memberikan data real time.

“Selain merekam video, CCTV yang ada juga mampu melakukan image computing jumlah pergerakan, jenis kendaraan hingga deteksi plat nomor. Ini juga terkoneksi dengan aplikasi Jogo Malang yang dikembangkan Polresta Malang Kota dan traffic control system Dinas Perhubungan,” ujarnya.

Menjadi salah satu organ dari tubuh Malang Smart City, smart mobility juga diintegrasikan dengan pendampingan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, serta diperkuat dengan kolaborasi hexahelix.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji memang telah mencanangkan misi untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan akuntabel. Hal ini dapat dicapai dengan etos kerja para pelayan publik dan didukung kemajuan teknologi.

“Ketika layanan publik bagus, responsibilitas bagus, mencari data gampang, insyaallah kepercayan masyarakat terhadap pemerintah akan semakin tinggi. Dengan kepercayaan masyarakat tinggi, maka kebijakan yang kita buat akan kuat, terlegitimasi. Ini yang harus kita bangun bersama,” tegas Sutiaji.

Berkaitan dengan smart mobility, Sutiaji mendorong optimalisasi fungsi CCTV. Berbagai program pembangunan juga terus disiapkan demi masa depan Kota Malang. “Kita siapkan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Mulai pembangunan underpass, jalan tembus, revitalisasi dan rancangan transportasi publik modern. Tujuan akhirnya untuk memaksimalkan pelayan publik kepada warga Kota Malang, sekaligus mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” tukasnya.

Festival Mbois 7 Lahirkan Manifesto Malang Kota Kreatif

Festival Mbois 7 Lahirkan Manifesto Malang Kota Kreatif

Malang, (malangkota.go.id) – Penyelenggaraan Festival Mbois 7 mencapai puncaknya dalam Malam Grand Show yang digelar di Hall Lantai 7 Malang Creative Center (MCC), Minggu (11/12/2022). Penyampaian manifesto Kota Malang sebagai Kota Kreatif menjadi salah satu ‘oleh-oleh’ strategis dari empat hari gelaran pesta kreatif warga Kota Malang yang dimulai sejak 8 Desember lalu.

Manifesto yang berisi tujuh rumusan inti tersebut diterima secara simbolis oleh Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji yang hadir langsung bersama Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji dan jajaran pimpinan perangkat daerah terkait.

“Dari diskusi kecil di warung kopi, sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu. Lewat gelombang dinamika pemikiran yang berkembang. Hari ini, malam ini, Festival Mbois bisa digelar di MCC.  Untuk itu kami sampaikan ribuan terima kasih atas sumbangsih semua pihak yang mewujudkan mimpi ini,” ujar Sutiaji.

Tujuh manifesto Kota Kreatif Malang meliputi komitmen mendorong ekonomi kreatif sirkular, diplomasi kreatif, transformasi digital dan 10 prinsip kota kreatif.  Berikutnya adalah sinergi hexahelix, communal branding dan advokasi penguatan regulasi ekraf daerah.

Menurut Sutiaji sangat menggembirakan dan menjadi testimoni tersendiri akan daya tarik ekraf Kota Malang. Di sisi lain, gelaran yang dapat dikatakan sebagai event ‘cek sound’ atau uji kesiapan MCC menggelar event besar ini pun memberikan input positif untuk pembenahan dalam sejumlah hal demi peningkatan kualitas penyelenggaraan gelaran-gelaran mendatang.
Lebih lanjut, Sutiaji tersebut mengajak semua pihak untuk terus menjaga dan menumbuhkan budaya menghargai karya dan prestasi anak bangsa.

“Saat ini kita menghadapi dekadensi moral, susah menghargai orang lain. Tapi ini (MCC) karya nyata anak-anak muda kalau diberi kesempatan dan kepercayaan, insyaallah bisa. Kita bangun terus budaya menghargai karya-karya anak bangsa,” pesan Sutiaji.

Sementara itu, Dadik Wahyu Chang, salah satu anggota Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang berharap manifesto yang dirumuskan bisa menjadi kompas  pengembangan ekonomi kreatif ke depannya.

“Manifesto ini sifatnya pedoman umum. Insyaallah sudah mencakup semua hal yang dibutuhkan agar ekonomi kreatif di sini benar-benar kuat. Detailnya nanti dirumuskan di roadmap yang sedang dibahas bersama Pemkot Malang,” terang Dadik.

Yang tak kalah menggembirakan, animo masyarakat terhadap Festival Mbois 7 begitu luar biasa.  Diperkirakan lebih dari 6.000 pengunjung hadir dalam berbagai agenda yang dihelat.

Mulai dari pameran yang diikuti puluhan komunitas dan pelaku ekraf, disabilitas corner, workshop sulam, make up artist, fotografi hingga film. Juga hadirnya lido’s toys fest, 3D Sculpting, talkshow, music performance, dan acara puncak Grand Show semalam.

Dalam momen Grand Show ini turut diserahkan penganugerahan Penghargaan kepada sejumlah figur dan institusi yang berperan besar dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang. Di antaranya untuk kategori Pelaku Mbois, ASN Mbois, Akademisi Mbois, Komunitas Mbois, Media Mbois, Corporate Mbois dan Difabel Mbois.

Yang unik, kepada masing-masing penerima penghargaan diberikan trofi bertitel ‘Watu Gajayana’ yang terbuat dari elemen batu sungai brantas dan gerabah karya pengrajin dari Betek, Kota Malang.

Gencarkan Promosi Malang Creative Center, Pemkot Malang Gelar Rangkaian Lomba

Gencarkan Promosi Malang Creative Center, Pemkot Malang Gelar Rangkaian Lomba

Malang, (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang gencar berupaya mempersiapkan gedung Malang Creative Center (MCC) untuk digunakan sebagai kepentingan publik. Upaya promosi tersebut salah satunya dengan mengadakan rangkaian lomba dalam rangka memeriahkan Hari Ibu. Di hari kedua rangkaian Dekranasda Fest dan Festival Mbois 2022 juga turut digelar.

 

Lomba Memasak dan Lomba Menyanyi dalam Rangkaian Dekranasda Fest dan Festival Mbois 2022 di gedung Malang Creative Center (MCC), Jumat (9/12/2022)

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengungkapkan, rangkaian kegiatan yang dilakukan saat ini juga ditujukan untuk mengecek kesiapan MCC untuk penggunaan secara masif. Selain itu, juga untuk melihat bagaimana respons masyarakat terhadap MCC.

“Ini check sound lah, Dekranasda Fest ini ditujukan juga untuk melihat bagaimana masyarakat mau datang ke sini, maka digelar berbagai lomba supaya ‘dibeli’ masyarakat,” ungkap Sutiaji, Jumat (9/12/2022).

Sutiaji menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, Pemkot Malang juga bisa mendapatkan umpan balik dari masyarakat terkait dengan fasilitas MCC. Melalui umpan balik dari masyarakat tersebut, nantinya Pemkot Malang bisa mengevaluasi hal-hal yang perlu dibenahi, sebelum dibuka secara resmi untuk masyarakat luas.

“Ini juga menjadi testing secara fungsi, apa-apa saja yang kurang. Nanti berikan masukan sehingga akan kami treatment, sebelum nanti itu digunakan secara massal,” ungkapnya lagi

Memasuki hari kedua, rangkaian Dekranasda Fest dan Festival Mbois 2022 diisi dengan lomba memasak antar kepala perangkat daerah, serta lomba menyanyi antar aparatur sipil negara (ASN) dalam ASN Idol.

Ketua Dekranasda Kota Malang, Hj. Widayati Sutiaji S.Sos., MM mengungkapkan kegiatan lomba memasak tersebut sengaja dilakukan dengan diikuti hanya peserta laki-laki dalam rangka memeriahkan Hari Ibu. Harapannya melalui kegiatan ini, para bapak bisa mengerti dan juga menunjukkan perannya dalam rumah tangga, terutama ketika harus menggantikan peran ibu di rumah.

“Kegiatan ini dilakukan selain menghibur juga untuk melihat bapak-bapak di rumah, bisa terlihat di sini. Tidak selamanya ibu ada di rumah, jadi ketika ibu harus berkegiatan di luar rumah, bapak juga bisa ikut membantu bersama-sama,” ungkapnya.

Wali Kota Malang: Ranperda Perpustakaan Dongkrak Literasi

Wali Kota Malang: Ranperda Perpustakaan Dongkrak Literasi

Malang, (malangkota.go.id) – Tingkat literasi masyarakat Kota Malang dan Indonesia pada umumnya hingga saat ini masih tergolong rendah. Dari 70 negara, Indonesia menduduki urutan ke-62 tingkat literasinya. Sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk terus menguatkan literasi masyarakat tersebut. Tingkat literasi ini sangat berpengaruh terhadap hidup dan kehidupan masyarakat, karena akan turut menentukan kualitas hidupnya.

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji membacakan penjelasan ranperda penyelenggaraan perpustakaan

Hal itu yang disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji usai rapat paripurna penyampaian penjelasan Wali Kota Terhadap Ranperda tentang Penyelenggaraan Perpustakaan di gedung DPRD Kota Malang pada Rabu (7/12/2022). Maka dari itu, terang dia, Kota Malang menganggap perlu adanya aturan yang berkaitan dengan peningkatan literasi tersebut. Melalui ranperda yang nantinya akan menjadi perda ini, maka infrastruktur dan suprastrukturnya akan ditata dan dipenuhi.

Orang nomor satu di Pemkot Malang itu mencontohkan, seperti halnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di perpustakaan, sarana digitalisasi dan meski agak sulit akan ada penambahan pustakawan. “Untuk pustakawan ini tidak hanya di Kota Malang, tapi di daerah lain sangat sulit untuk mendapatkannya. Namun kami akan berusaha seoptimal mungkin, agar turut mendukung berbagai kebutuhan di perpustakaan,” imbuh Wali Kota Sutiaji.

Melalui peningkatan literasi ini, pria berkacamata itu berharap agar masyarakat tidak hanya meningkat dari sisi gemar membaca saja, tapi juga lebih cerdas, yaitu dapat menyaring informasi sebelum disebarluaskan atau saring sebelum sharing. “Dengan upaya ini maka secara otomatis akan menekan beredarnya kabar bohong yang pada akhirnya dapat meresahkan masyarakat,” tegas Sutiaji.

“Melalui ranperda ini, nantinya semua akan diatur dengan baik berbagai kebutuhan perpustakaan secara detail. Seperti anggaran untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, penambahan sarana prasarana hingga jika dimungkinkan untuk penambahan pustakawan. Upaya lain, yaitu mengoptimalkan dan atau menambah pojok-pojok baca di tempat umum, sehingga diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat,” pungkasnya.

SUMBERSARI OKE