Festival Mbois 7 Lahirkan Manifesto Malang Kota Kreatif

Festival Mbois 7 Lahirkan Manifesto Malang Kota Kreatif

Malang, (malangkota.go.id) – Penyelenggaraan Festival Mbois 7 mencapai puncaknya dalam Malam Grand Show yang digelar di Hall Lantai 7 Malang Creative Center (MCC), Minggu (11/12/2022). Penyampaian manifesto Kota Malang sebagai Kota Kreatif menjadi salah satu ‘oleh-oleh’ strategis dari empat hari gelaran pesta kreatif warga Kota Malang yang dimulai sejak 8 Desember lalu.

Manifesto yang berisi tujuh rumusan inti tersebut diterima secara simbolis oleh Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji yang hadir langsung bersama Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji dan jajaran pimpinan perangkat daerah terkait.

“Dari diskusi kecil di warung kopi, sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu. Lewat gelombang dinamika pemikiran yang berkembang. Hari ini, malam ini, Festival Mbois bisa digelar di MCC.  Untuk itu kami sampaikan ribuan terima kasih atas sumbangsih semua pihak yang mewujudkan mimpi ini,” ujar Sutiaji.

Tujuh manifesto Kota Kreatif Malang meliputi komitmen mendorong ekonomi kreatif sirkular, diplomasi kreatif, transformasi digital dan 10 prinsip kota kreatif.  Berikutnya adalah sinergi hexahelix, communal branding dan advokasi penguatan regulasi ekraf daerah.

Menurut Sutiaji sangat menggembirakan dan menjadi testimoni tersendiri akan daya tarik ekraf Kota Malang. Di sisi lain, gelaran yang dapat dikatakan sebagai event ‘cek sound’ atau uji kesiapan MCC menggelar event besar ini pun memberikan input positif untuk pembenahan dalam sejumlah hal demi peningkatan kualitas penyelenggaraan gelaran-gelaran mendatang.
Lebih lanjut, Sutiaji tersebut mengajak semua pihak untuk terus menjaga dan menumbuhkan budaya menghargai karya dan prestasi anak bangsa.

“Saat ini kita menghadapi dekadensi moral, susah menghargai orang lain. Tapi ini (MCC) karya nyata anak-anak muda kalau diberi kesempatan dan kepercayaan, insyaallah bisa. Kita bangun terus budaya menghargai karya-karya anak bangsa,” pesan Sutiaji.

Sementara itu, Dadik Wahyu Chang, salah satu anggota Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang berharap manifesto yang dirumuskan bisa menjadi kompas  pengembangan ekonomi kreatif ke depannya.

“Manifesto ini sifatnya pedoman umum. Insyaallah sudah mencakup semua hal yang dibutuhkan agar ekonomi kreatif di sini benar-benar kuat. Detailnya nanti dirumuskan di roadmap yang sedang dibahas bersama Pemkot Malang,” terang Dadik.

Yang tak kalah menggembirakan, animo masyarakat terhadap Festival Mbois 7 begitu luar biasa.  Diperkirakan lebih dari 6.000 pengunjung hadir dalam berbagai agenda yang dihelat.

Mulai dari pameran yang diikuti puluhan komunitas dan pelaku ekraf, disabilitas corner, workshop sulam, make up artist, fotografi hingga film. Juga hadirnya lido’s toys fest, 3D Sculpting, talkshow, music performance, dan acara puncak Grand Show semalam.

Dalam momen Grand Show ini turut diserahkan penganugerahan Penghargaan kepada sejumlah figur dan institusi yang berperan besar dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang. Di antaranya untuk kategori Pelaku Mbois, ASN Mbois, Akademisi Mbois, Komunitas Mbois, Media Mbois, Corporate Mbois dan Difabel Mbois.

Yang unik, kepada masing-masing penerima penghargaan diberikan trofi bertitel ‘Watu Gajayana’ yang terbuat dari elemen batu sungai brantas dan gerabah karya pengrajin dari Betek, Kota Malang.

SUMBERSARI OKE