TP PKK Kota Malang Peringati Hari Kesatuan Gerak PKK
Blimbing, MC – Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45, TP PKK Kota Malang berlangsung dengan suka cita karena banyaknya penghargaan. Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Kota Malang bersama Walikota Malang memberikan langsung penghargaan Adhi Bhakti Pratama kepada kader-kader PKK Kota Malang, Kamis (18/5) di Savana Hotel & Convention Jalan Letnan Jenderal Sutoyo No.30-34, Rampal Celaket, Klojen, Kota Malang.
Penghargaan Adhi Bhakti Pratama diberikan kepada kader-kader PKK di Kota Malang yang telah mengabdi lebih dari 15 tahun. Penghargaan ini diharapkan bisa semakin memotivasi kader PKK di Kota Malang untuk maju dan berkembang menyejahterakan masyarakat.
Walikota Malang H. Moch. Anton mengungkapkan, momentum peringatan HKG PKK ke-45 ini hendaknya menjadi motivasi kader PKK, supaya selalu giat melaksanakan pengabdian. Karena hanya dengan semangat dan vitalitas yang terjaga, maka program-program gerakan PKK akan dapat dilakukan secara proporsional dan rasional.
“Melalui peringatan HKG ini, mari kita lakukan akselerasi program-program pokok PKK. Sehingga bisa mengikuti perkembangan dinamika masyarakat yang terus berkembang luar biasa,” jelas Abah Anton yang biasa disapa untuk Walikota Malang.
Akselerasi program sangat perlu dilakukan yang didasarkan pada kenyataan, bahwa selama ini pelaksanaan 10 program pokok PKK lebih banyak dilakukan hanya secara normatif. Padahal, kata Abah Anton, perkembangan program masyarakat maupun program pemerintah dewasa ini berkembang begitu pesat dan sangat bervariasi.
Abah Anton juga menitipkan pesan agar TP PKK Kota Malang senantiasa berinovasi mengembangkan kreativitas program, menumbuhkan ide-ide inovatif seraya mengembangkan jalinan kerja sama dengan mitra kerja PKK. Hal itu sesuai dengan potensi dan kebutuhan wilayahnya masing-masing dalam rangka pengembangan akselerasi program PKK.
Apa yang disampailam Walikota, sejalan dengan yang dibacakan Ketua TP PKK Kota Malang Hj. Dewi Farida Suryani menyampaikan, agar PKK tidak terus terbelenggu kepada rutinitas program sehingga tidak pernah beranjak progresnya. (cah/ram)