Kota Malang Ikuti Pameran Internasional Habitat III Prepcom III

Kota Malang Ikuti Pameran Internasional Habitat III Prepcom III

Kota Malang Ikuti Pameran Internasional Habitat III Prepcom III

Surabaya, MC – Indonesia tahun ini mendapat kehormatan menjadi penyelenggara Habitat III Prepcom III, acara yang diselenggarakan oleh PBB itu merupakan agenda 20 tahunan untuk membahas isu perkotaan.  Prepcom Ke-3 kali ini diselenggarakan di Kota Surabaya 25-27 Juli 2016 setelah yang pertama digelar di New York – AS pada 2014 dan di Nairobi – Kenya pada 2015.

Wakil Presiden, Jusuf Kalla memaparkan tentang pentingnya habitat III Prepcom III
Wakil Presiden, Jusuf Kalla memaparkan tentang pentingnya habitat III Prepcom III di Surabaya, Indonesia, 25-27 Juli 2016

Acara pembukaan diawali laporan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (PUPR), Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc., dan Sekjen Habitat III PBB, Joan Clos kemudian dilanjutkan dengan Keynote Speech oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Bahwa masalah permukiman dan kota adalah masalah kita semua.  Hal ini erat kaitannya dengan urbanisasi yang tak terhindarkan.  Maka tugas kita, melalui habitat, untuk merumuskan cara-cara menghadirkan kota yang aman, nyaman, inklusif dan tangguh. Untuk itu ide-ide sustainabilitas, kota hijau, bank pembiayaan permukiman, terorisme, perkembangan smart city, pangan dan lapangan kerja menjadi penting untuk dikedepankan”, demikian ungkap Jusuf Kalla sebelum kemudian secara resmi membuka acara exhibition dengan prosesi pemukulan gong.

Tentunya menjadi sebuah kebanggaan saat Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengundang Kota Malang sebagai satu dari sembilan wilayah perkotaan di Indonesia untuk mengikuti ajang pameran Inovasi Perkotaan dari puluhan booth internasional dalam rangkaian kegiatan Prepcom III yang akan diselenggarakan di Grand City Convex Surabaya.

Pameran ini sangat strategis untuk memperkenalkan berbagai inovasi yang telah dilahirkan pemerintah dan masyarakat Kota Malang ke seluruh dunia.  Terdapat delegasi dari 193 negara hadir pada international meeting ini dengan total partisipan lebih dari 4.000 orang untuk bersidang mempersiapkan pematangan konsepsi UN Habitat III yang puncaknya akan digelar di Quito – Ecuador sebelum akhir 2016.

Menyambut event besar ini, Pemerintah Kota Malang menyiapkan tim materi yang terdiri dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Pengawasan Bangunan (PUPPB), Dinas Kesehatan, Bank Sampah Malang, BLH dan Bappeda serta dukungan logistik dari Sekretariat Daerah dan DKP Kota Malang.  Adapun tema yang diangkat adalah penataan permukiman dan layanan dasar serta lingkungan.  Beberapa program yang ditampilkan adalah 100-0-100, Bank Sampah Malang, Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM), Antisipasi Kota Berketahanan Iklim, Revitalisasi Taman Kota, Gerakan Menabung Air dan Lomba Kampung  Bersinar.

“Keikutsertaan Kota Malang merupakan kehormatan dan testimoni dari sejumlah perbaikan kampung dan inovasi masyarakat kami yang juga baru saja berbahagia atas diraihnya Piala Adipura Kirana 2016. Ini merupakan peluang berbagi dan belajar dengan seluruh dunia”, ungkap H. Moch Anton, Wali Kota Malang. (say/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/07/kota-malang-ikuti-pameran-internasional-habitat-iii-prepcom-iii/#ixzz4FfErjG3k

Dokter ‘Sampah’ Asal Kota Malang Ini Raih Penghargaan Kalpataru

Dokter ‘Sampah’ Asal Kota Malang Ini Raih Penghargaan Kalpataru

Dokter ‘Sampah’ Asal Kota Malang Ini Raih Penghargaan Kalpataru

Siak, MC – Seorang dokter muda asal Kota Malang, dr. Gamal Albinsaid mendapatkan Penghargaan Kalpataru untuk kategori perintis lingkungan dalam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

dr Gamal Albinsaid foto bersama waliota Malang dan Istri, setelah menerima penghargaan kalpataru dari wakil presiden RI, Jusuf Kalla di Siak, Riau
dr Gamal Albinsaid foto bersama Walikota Malang dan istri setelah menerima Penghargaan Kalpataru di Siak, Riau

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar.

Penghargaan itu merupakan penghargaan tertinggi di Indonesia di bidang lingkungan hidup. Dalam hal ini, dr. Gamal merintis asuransi sampah, seperti asuransi mikro untuk mengoptimalkan sampah sebagai sumber pembiayaan masyarakat. Sehingga masyarakat yang tidak mampu bisa mendapat pelayanan kesehatan dari sampah yang biasanya mereka buang dan tidak berguna lagi.

Penghargaan perintis lingkungan ini diberikan kepada warga masyarakat bukan pegawai negeri dan bukan pula tokoh dari organisasi formal yang berhasil merintis pengembangan dan melestarikan fungsi lingkungan hidup secara menonjol luar biasa dan merupakan kegiatan baru di daerah yang bersangkutan.

Ke depan, menurut dokter muda itu, ia tidak boleh puas dengan apa yang diraihnya saat ini dan akan terus belajar serta memperbaiki programnya. “Saya juga ingin mereplikasi program yang sama di tempat lain, sehingga ide ini juga diharapkan bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama atau bahkan lebih,” ujarnya.

Perjuangan selama ini, kata dia, cukup banyak pihak yang membantu. Sejak pengembangan awal, ketika kuliah pada semester enam, yaitu pada tahun 2010, sempat buka tutup beberapa kali.

“Namun masih banyak pihak yang peduli, mendukung dan memperhatikan, seperti Kepala DKP Kota Malang, teman, dosen, dan warga masyarakat. Mereka banyak memberikan masukan dan agar saya tidak menyerah terhadap keadaan serta kenyataan saat itu,” urainya.

Ditambahkan dr. Gamal, seiringnya berjalannya waktu dengan berbagai problematika, keterbatasan, sumber daya, dan pengalaman yang masih kurang, pada akhirnya bisa tertutupi oleh dukungan dan bantuan berbagai pihak tadi. “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini mendukung dan membantu saya,” imbuhnya. (say/yon)

Lagi, Kota Malang Raih Penghargaan di Bidang Lingkungan Hidup

Lagi, Kota Malang Raih Penghargaan di Bidang Lingkungan Hidup

Lagi, Kota Malang Raih Penghargaan di Bidang Lingkungan Hidup

Siak, MC – Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2016 yang dilaksanakan di halaman Istana Kesultanan Siak Sri Indragiri dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, Jumat  (22/7).

Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar mengucapkan selamat Walikota Malang, H Moch Anton atas penerimaan penghargaan Adipura Kirana dari wakil presiden RI Jusuf Kalla
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar mengucapkan selamat kepada Walikota Malang H. Moch. Anton setelah menerima Adipura Kirana yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla

Pada kesempatan ini Kota Malang menerima Piala Adipura Kirana yang diserahkan oleh Wapres RI Jusuf Kalla kepada Walikota Malang H. Moch. Anton.

Adipura Kirana adalah suatu kategori penilaian Adipura yang diberikan kepada kota-kota yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui trade, tourism, dan investment (TTI) berbasis pengelolaan lingkungan hidup. Sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup RI, Siti Nurbaya Bakar, pemberian penghargaan tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi yang diberikan pemerintah kepada penggiat lingkungan dan kabupaten/kota di Indonesia yang sukses dan terus berjuang untuk mengelola kebersihan lingkungannya melalui inovasi-inovasi yang kreatif.

Atas raihan penghargaan Adipura Kirana, Walikota Malang H. Moch. Anton tak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh elemen masyarakat (Kota Malang) atas partisipasinya dalam menjaga kebersihan dan lingkungan di Kota Malang. “Tanpa peran serta aktif masyarakat Kota Malang, Piala Adipura Kirana tidak akan sampai ke Kota Malang,” ujar Abah Anton, demikian Walikota Malang itu kerap disapa.

Ke depan, lanjutnya, pihak Pemerintah Kota Malang berharap seluruh warga masyarakat Kota Malang akan terus menjaga dan mempertahankan kebersihan lingkungan serta fasilitas yang telah disediakan untuk terwujudnya kebersihan Kota Malang yang berkelanjutan. (say/yon)

Ketua TP PKK Kota Malang Terinspirasi Dekranasda Kab. Siak

Ketua TP PKK Kota Malang Terinspirasi Dekranasda Kab. Siak

Ketua TP PKK Kota Malang Terinspirasi Dekranasda Kab. Siak

Siak, MC – Selain mendampingi Walikota Malang H. Moch Anton untuk menghadiri puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Ketua TP PKK Kota Malang, Hj. Dewi Farida Suryani juga menyempatkan untuk berkunjung ke Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kabupaten Siak, Jumat (22/7).

Hj. Dewi Farida Suryani saat hadir di puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di Siak sebelum berkunjung ke Dekranasda Kabupaten Siak
Hj. Dewi Farida Suryani saat hadir di puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di Siak sebelum berkunjung ke Dekranasda Kabupaten Siak

Dalam kunjungannya kali ini, Umi Farida, demikian Ketua TP PKK itu biasa disapa, selain membeli beberapa souvenir kerajinan tangan khas Siak, dia juga melihat bagaimana proses pembuatan kain tenun dan batik khas Siak.

“Setiap saya mendampingi Abah (H. Moch, Anton_red) ke sebuah kabupaten/kota di Indonesia, saya selalu menyempatkan untuk mampir ke Dekranasda daerah tersebut guna menyerap hal-hal positif di kota itu untuk nantinya diterapkan di Kota Malang,” jelasnya.

Seperti halnya di Kabupaten Siak ini, di kantor Dekranasda-nya selain tersedia pusat penjualan souvenir dan kerajinan tangan, juga ada pengrajinnya langsung yang mendemonstrasikan pembuatan kain tenun dan kain batik khas Siak.

“Hal tersebut yang akan saya adopsi untuk melengkapi PKK Corner dengan menambahkan pengrajin yang bisa mendemonstrasikan pembuatan kerajinan tangan, karena hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung,” imbuh Umi Farida.

Selain itu dia juga menyampaikan sisi positif lainnya, antara lain karena dapat dijadikan sebagai wahana edukasi bagi para pelajar di Kota Malang khususnya dalam hal pembuatan kerajinan tangan.

“Tidak hanya para ibu-ibu PKK, saya berharap nantinya siswa-siswi di Kota Malang juga dapat memanfaatkan fasilitas pengrajin di PKK Corner untuk mengasah kreativitas mereka,” pungkas perempuan ramah itu. (say/yon)