Kota Malang Raih Penghargaan Animator Terbaik

Kota Malang Raih Penghargaan Animator Terbaik

Kota Malang Raih Penghargaan Animator Terbaik

Bandung, MC – Animator Kota Malang membuktikan bahwa Kota Malang memiliki potensi besar dalam industri perfilman. Hal ini adalah buah dari setelah dideklarasikannya komunitas industri kreatif Kota Malang pada awal tahun 2015 oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang.

Film animasi Serakah Avido
Film animasi Serakah Avido

Terkait hal tersebut, satu diantaranya didukung animator film Adit Sopo Jarwo yang notabene juga berasal dari Kota Malang. Animator Kota Malang berjaya di ajang ACCFest (Anti-Corruption Film Festival)KPK yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung pada Kamis (10/12) sampai Jumat (11/12).

Kadisperindag Kota Malang, Dra. Tri Widyani P., M.Si menyampaikan bahwa film animasi karya Zulfikar Fausi dengan judul ‘Serakah Avido’ mampu menyabet penghargaan terbaik. Di rumah produksi Lima Titik Animation binaan Disperindag Kota Malang, ‘Serakah Avido’ mampu menyisihkan puluhan peserta lainnya di ajang yang sama.

“Ini menjadi pemacu bagi animator pada khususnya dan industri kreatif lainnya di Kota Malang untuk terus menunjukkan kiprahnya. Terlebih tahun depan (2016), Kota Malang akan menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Conference (ICCI),” ujar Yani, demikian Kadisperindag Kota Malang itu biasa disapa, Jumat (11/12).

Berbagai persiapan, kata dia, harus lebih optimal, dan Kota Malang harus menunjukkan yang terbaik sebagai tuan rumah nantinya. “Begitu juga dengan prestasi dalam gelaran tersebut nantinya, Kota Malang harus tetap menjadi yang terbaik,” pungkas Yani. (say/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2015/12/45693/#ixzz3uGt7JLWq

Malang Raya Layak Berpredikat Kawasan Budaya dan Sejarah

Peringatan Hari Sejarah Nasional

Malang Raya Layak Berpredikat Kawasan Budaya dan Sejarah

Arca Dwarapala,di kompleks candi Singosari. (foto: hafiz agassi/malangtimes)
Arca Dwarapala,di kompleks candi Singosari. (foto: hafiz agassi/malangtimes)

MALANGTIMES – Sejahrawan Malang Dwi Cahyono mengungkapkan selain sebagai daerah kunjungan wisata, Malang Raya layak diberi predikat sebagai kawasan Budaya dan Sejarah. Hal ini mengingat potensi budaya dan sejarah yang dimiliki oleh Malang Raya.

Selain banyak dijumpai situs dan candi peninggalan beberapa kerajaan mulai dari Kanjuruhan hingga Singosari, juga memiliki kearifan lokal seni budaya seperti Tari bapang, tari topeng, kesenian bantengan dan banyak lagi lainnya.

“Selain potensi wisata, Malang Raya punya potensi Seni, Budaya dan Sejarah. Ini perlu diperkenalkan lagi pada masyarakat luas. Dan Saya rasa predikat daerah Budaya dan Sejarah layak disematkan kepada Malang Raya, ” tutur Dwi yang Dosen Sejarah Universitas Negeri Malang ini, Minggu (14/12/2015).

Dirinya menambahkan, hal tersebut harus sejalan dengan kegiatan pelestarian seni budaya dan sejarah yang ada. Dan harus ada event skala besar untuk memperkenalkan dan menujukkan kepada masyarakat luas.

Selain itu, Dwi juga mendesak pemerintah untuk menetapkan 14 Desember sebagai hari Sejarah Nasional. Selama ini, komunitas sejarah dan Kementerian Pendidikan dan Budaya memperingati tanggal 14 Desember sebagai Hari Sejarah, namun belum ditetapkan secara nasional oleh pemerintah.

Menurut Dosen Sejarah UM ini, pemerhati sejarah dan komunitas pecinta sejarah telah mengusulkan kepada pemerintah terkait penetapan Hari Sejarah Nasional tersebut sejak era kepimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun hingga setahun kepimpinan Presiden Joko Widodo, hal ini belum terealisasi.

“Kami mendesak pada era pemerintahan Presiden Jokowi, segera diupayakan untuk menetapkan tanggal 14 Desember sebagia Hari Sejarah Nasional,” tegasnya. (*)

(dikutip dari Malang Time)

 

Bappeda Kota Malang Publikasikan Hasil Musrenbang Tahun 2015

Bappeda Kota Malang Publikasikan Hasil Musrenbang Tahun 2015

Bappeda Kota Malang Publikasikan Hasil Musrenbang Tahun 2015

Blimbing, MC – Pemerintah Kota Malang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang menggelar Publikasi Hasil Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan_red) Kota Malang Tahun 2015 di Hotel Savana Malang, Jumat (10/12).

Wakil Wali Kota Malang Drs. Sutiaji saat memberikan sambutan, Jumat (10/12)
Wakil Wali Kota Malang Drs. Sutiaji saat memberikan sambutan, Jumat (10/12)

Dihadapan perwakilan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan_red), BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), kecamatan, kelurahan dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkot Malang dipublikasikan hasil Musrenbang yang nantinya akan menjadi jembatan bagi pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji mengungkapkan, agar pembangunan di Kota Malang tidak jalan di tempat, dibutuhkan sebuah perencanaan pembangunan yang baik. Diantaranya yang kini sedang ditempuh adalah dengan melaksanakan Musrenbang yang sudah dikemas secara baik dan benar.

“Dari awal melakukan Musrenbang harus disosialisasikan ke masyarakat mulai dari RT/RW bagaimana usulan yang harus sesuai dengan visi misi wali kota. Melalui cara ini pembangunan tentunya akan semakin efektif,” kata Sutiaji, Jumat (10/12).

Termasuk diantaranya rencana pembangunan di tahun 2017 sejak saat ini harusnya sudah direncanakan sehingga ke depan bisa menghasilkan pembangunan yang baik. Melalui Musrenbang diharapkan bisa menggali berbagai hal yang sehingga skala prioritas bisa ditentukan dan ke depannya Kota Malang bisa semakin pesat perkembangannya di berbagai sektor.

Penyelenggaraan kegiatan ini diakui Sutiaji adalah sebagai wujud konsistensi dan transparansi perencanaan pembangunan di Kota Malang. Melalui kegiatan ini pula masyarakat diharapkan dapat mengetahui sejauh mana usulan pembangunan masyarakat diakomodir oleh Pemkot Malang dalam APBD tahun 2016. (cah/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2015/12/bappeda-kota-malang-publikasikan-hasil-musrenbang/#ixzz3uFseB7cx