KPU Kota Malang Paparkan Progres Persiapan Pemilu Serentak 2024

Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak pada 14 Februari 2024 mendatang, berbagai tahapan sudah dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, seperti penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT), layanan pindah pilih, merekrut Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan sejumlah logistik sudah berada di gudang KPU Kota Malang.

Hal itu disampaikan Pelaksana Harian Ketua KPU Kota Malang, Izzudin Fuad Fathony dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Jadwal Rapat Umum dan Kampanye Iklan di Media Massa pada Pemilu 2024 yang digelar di Hotel Savana Kota Malang, Sabtu (20/1/2024).

Disampaikannya, agenda terdekat KPU Kota Malang yaitu pelantikan KPPS dan bimbingan teknis kepada 17 ribu orang yang terekrut. “Dalam hal ini kami sudah mengantisipasi berbagai faktor, seperti kesehatan dan usia anggota KPPS. Berikutnya adalah rapat koordinasi dengan KPU Provinsi Jawa Timur terkait kampanye iklan di media massa, sehingga nantinya pelaksanaannya berjalan dengan baik dan mencegah terjadinya pelanggaran,” urainya.

Untuk kampanye iklan, Izzudin mengungkapkan akan dimulai tanggal 21 Januari hingga 10 Februari. Pada masa itu juga bersamaan dengan jadwal kampanye akbar/terbuka. “Kami berharap semua kontestan Pemilu Serentak dapat mematuhi aturan yang ada,” tegasnya.

Apabila ada yang kurang dipahami terkait kampanye, Izzudin meminta peserta pemilu dapat berkonsultasi dengan jajaran KPU dan Bawaslu setempat. Rapat koordinasi ini diikuti sejumlah pihak, antara lain partai politik peserta pemilu, Bakesbangpol, Bawaslu dan Forkopimda Kota Malang.

Merasakan Atmosfer Zaman Kolonial di Gedung RCE Center Malang

Kota Malang menjadi salah satu kota yang kaya akan peninggalan bersejarah dengan beragam bangunan heritage. Salah satu bangunan yang memiliki cerita masa lampau di Kota Malang adalah Gedung Regional Chief Economist (RCE) Center. Gedung ini menjadi salah satu bagian dari kompleks Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang yang merupakan salah satu unit pelayanan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan RI.

Bangunan yang terletak di Jalan Merdeka Selatan ini dulu merupakan kantor pusat pemerintahan bersama Karesidenan Malang atau Kantor Besar Oentoek Bestuur. Di dalamnya ada beberapa ruangan dengan berbagai fungsi, di antaranya adalah ruang residen, ruang asisten residen, ruang pengadilan, ruang jaksa, hingga kas negeri.

Gedung ini dibangun pada 1936 dan merupakan hasil rancangan arsitek asal Belanda bernama M. B. Tideman. Melalui desain gedung ini, Tideman ingin mengekspresikan monumentalitas pedesaan yang sesuai dengan situasi Kota Malang saat itu. Dengan atap yang tinggi dan tertutup warna cerah, bak rumah pertanian di Saxon pada abad ke-18 yang memancarkan kedamaian dan suasana pedesaan.

RCE Center merupakan salah satu warisan yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sejak tahun 2018 melalui Surat Keputusan Wali Kota Malang Nomor 185.45/360/35.73.112/2018. Gedung ini pun telah diresmikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 18 Januari 2023. Keberadaan RCE Center ini diharapkan mendukung kegiatan-kegiatan sebagai wujud kehadiran Kementerian Keuangan dalam mendorong perekonomian daerah.

Fasad gedung ini sempat rusak saat terjadinya agresi militer Belanda I. Kala itu, Kolonel Hamid Rusdi bersama para pejuang lainnya berupaya membumihanguskan bangunan di Kota Malang. Ini menjadi taktik para pejuang untuk menggentarkan pasukan Belanda yang hendak menguasai kembali wilayah Malang. Siasat ini dilakukan agar aset-aset yang ada tidak dikuasai dan digunakan Belanda.

Gedung ini memang telah dipugar namun dengan tidak banyak mengubah bentuk aslinya. RCE Center bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah menarik. Gedung bersejarah ini telah dibuka untuk umum, sehingga masyarakat pun bisa berkesempatan untuk menyaksikan dan merasakan atmosfer zaman kolonial di dalam gedung ini. Masuk ke gedung ini seakan kita merasakan suasana Kota Malang di masa lalu.

Pengunjung akan disambut ramah oleh petugas yang berpakaian layaknya bendaharawan/bendaharawati zaman dulu. Tak perlu khawatir, petugas akan berbagi cerita terkait sejarah gedung ataupun situasi Kota Malang tempo dulu. Banyak lukisan yang menggambarkan sudut-sudut dan bangunan ikonik Kota Malang. Berbagai perabot klasik yang sudah jarang ditemukan juga akan dijumpai di sini. Dari lantai dua gedung ini pengunjung dapat melihat panorama Alun-Alun Merdeka Kota Malang dan beberapa bangunan yang menjadi landmark Kota Malang.

Tak sekadar untuk untuk berkunjung, masyarakat juga bisa memanfaatkan gedung ini untuk menggelar kegiatan yang erat kaitannya dengan pemberdayaan atau peningkatan kapasitas SDM dan kreativitas, seperti rapat, pameran, seminar, pertunjukan seni dan bazar UMKM. Ada beberapa ruangan yang bisa dimanfaatkan, seperti ruangan aula yang terletak di lantai satu dan dua, ruang rapat, hingga ruang podcast.

“RCE terbuka bagi masyarakat. Juga bisa digunakan untuk penyelenggaraan beragam kegiatan tanpa dikenai biaya. Kami mengundang warga Kota Malang juga wisatawan untuk bisa merasakan suasana Kota Malang tempo dulu dengan mengunjungi RCE,” ajak Kepala KPPN Malang Muhammad Rusna saat ditemui, Rabu (17/1/2024).

Selesaikan Permasalahan Warga dengan NGOMBE

Program NGOMBE yang merupakan akronim dari NGObrol MBois IlakEs menjadi salah satu cara bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menampung berbagai aspirasi sekaligus memberikan solusi berbagai permasalahan di masyarakat, seperti halnya fasilitas umum di perumahan, solusi bagi pelaku UMKM agar naik kelas, penanganan banjir, penanganan parker, dan lain sebagainya.

Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM usai melaksanakan program NGOMBE di Gazebo Balai Kota Malang, Selasa (16/1/2024) mengungkapkan bahwa dari program ini warga bisa langsung mendapat jawaban atau solusi terbaik dari permasalahan yang dihadapi.

Ditambahkan Wahyu, solusi tidak harus dari dirinya, karena dari gelaran ini juga menghadirkan kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkot Malang serta para akademisi. “Jadi dengan NGOMBE ini kan untuk mempercepat birokrasi dan ada jalur yang memang harus saya lakukan untuk bisa memenuhi dan bisa memecahkan keluhan masyarakat,” bebernya.

Selain sebagai sarana menampung aspirasi, program ini sekaligus mengenalkan lebih dekat warga masyarakat dengan para pejabat pengambil kebijakan di lingkungan Pemkot Malang. Penyelenggaraan yang kedua ini dikatakannya telah mengakomodir berbagai permasalahan warga.

“Kami berharap acara ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mendukung semua program pembangunan di Kota Malang. Dengan demikian, masyarakat akan merasakan kehadiran pemerintah saat dibutuhkan dan Kota Malang selalu kondusif,” sambungnya.

Bagi warga yang ingin berpartisipasi atau menyampaikan keluhan, saran dan kritik namun tidak bisa datang ke acara NGOMBE bisa melalui beberapa saluran yang dimiliki Pemkot Malang, antara lain melalui link https://bit.ly/AyoNgombe, twitter dan instagram di @pemkotmalang, youtube dan facebook di Pemerintah Kota Malang, dan website di malangkota.go.id

Tindak Lanjut Program NGOMBE, Pj. Wali Kota Malang Sambangi CFD

Sebagai bagian dari tindak lanjut program Ngobrol Mbois Ilakes (NGOMBE), sebuah program yang mulai digencarkan di awal tahun 2024 kemarin, Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM beserta jajaran kepala perangkat daerah (PD) menyambangi kawasan Car Free Day di sepanjang Jalan Ijen Kota Malang, Minggu (14/1/2024).

Sebelumnya, di program NGOMBE edisi perdana yang digelar pada 2 Januari 2024 lalu, Wahyu berkesempatan bertatap muka langsung dan menampung aspirasi dari Paguyuban Pedagang Pasar Minggu. Itulah yang mendasari Wahyu beserta jajaran meninjau CFD secara langsung.

“Saya sengaja ke CFD ini untuk melihat dan mengevaluasi, karena banyak masukan jika CFD ini sudah nggak seperti yang awal-awal. Kemarin waktu NGOMBE pertama juga saya bertemu dengan paguyuban untuk menyampaikan terkait dengan pedagang-pedagang di CFD ini. Jadi saya datang untuk melihat bagaimana CFD ini,” ujar Wahyu.

Usai berkeliling, Wahyu langsung mengadakan rapat koordinasi bersama para kepala PD terkait pengelolaan CFD sehingga dapat memberikan kenyamanan yang optimal bagi para pengunjung. Wahyu juga menjelaskan, ajang CFD mulanya dibuat sebagai upaya memberikan alternatif bagi masyarakat untuk berkegiatan di ruang terbuka terutama berolahraga. Akan tetapi saat ini CFD dihadapkan dengan problem penataan masing-masing cluster yang saat ini belum tertata dengan baik.

“Maka dari itu tadi kami langsung rapatkan mulai dari pengaturan PKL, parkir, lokasi event dan sebagainya. Jadi tadi kami sepakat akan ada pengelolaan, fungsi utama CFD untuk area berolahraga dikembalikan. Jadi bagaimana agar yang berolahraga ini nyaman,” terang Wahyu.

Ke depannya Wahyu berharap penataan ulang ajang CFD dapat menyinkronkan kegiatan para PKL di ajang CFD dengan para pedagang yang saat ini tergabung dalam Paguyuban Pedagang Wisata Belanja Tugu yang terletak di area Stadion Gajayana. Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu melihat adanya potensi yang menjadi daya pikat bagi para wisatawan, baik dari Kota Malang sendiri ataupun bagi para wisatawan dari luar kota.

Saat ini jumlah pengunjung setiap penyelenggaraan CFD bisa mencapai 10ribu pengunjung. Maka dari itu, jika dikelola dengan baik, disebutkan Wahyu ini bisa menjadi potensi wisata baru bagi Kota Malang.

“Kami sinkronkan juga antara pedagang di CFD dengan pedagang Wisata Belanja Tugu di Stadion Gajayana, sehingga keduanya bisa terus hidup dan jika ditata dengan baik, saya yakin ini bisa menjadi potensi wisata bagi Kota Malang, sebab tadi saya tanya pengunjung banyak juga yang berasal dari luar kota,” pungkasnya.

Tidak hanya bagi para pengunjung, Wahyu juga berharap penataan CFD juga dapat memberikan kenyamanan bagi para penghuni rumah yang terletak di sepanjang Jalan Ijen. Disampaikannya bahwa tidak dapat dipungkiri para penghuni tersebut juga menerima dampak dari kegiatan CFD. Sebagai tindak lanjut, Wahyu menyebutkan dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan rapat terkait dengan pengelolaan CFD bersama dengan jajaran Forkopimda terkait dengan keamanannya.