Wali Kota Malang Pompa Semangat Generasi Muda Untuk Berkarya

Memompa semangat para generais muda kreatif Kota Malang untuk lebih bersemangat dalam berkarya, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji hadir langsung dalam acara ulang tahun dan halalbihalal Komunitas Stasion (Startup Singo Edan) di Malang Creative Center (MCC), Jumat (5/5/2023).

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malan itu mengungkapkan banyaknya perguruan tinggi di Kota Malang tentu juga menyimpan sumber daya manusia yang kreatif, cerdas dan kritis. Melalui MCC ini lah diharapkan menjadi wadah untuk memunculkan generasi muda yang hebat dari Kota Malang.

“Saya jadi orang itu selalu mengikuti aliran optimisme. Saya pasti bisa, ketika kita mempunyai kekuatan yang luar biasa, pasti bisa. Maka saya mempunyai ekspektasi yang luar biasa tumbuh kembangnya ekonomi kreatif di Kota Malang,” yakin Sutiaji.

Oleh karena itulah menurutnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan Pemkot Malang adalah hal yang sangat diperlukan. “Dunia luar juga sudah mengetahui kemampuan Kota Malang. Apalagi di Kota Malang tidak kurang dari 3.400 SDM nya adalah keluaran perguruan tinggi yang memiliki basic IT,” jelasnya.

Terkait smart city, Wali Kota Malang mengungkapkan dari komponen pendukung yakni smart economy, smart people, smart governance, smart government, smart mobility, smart environment, dan smart living, dengan adanya teman-teman insan kreatif ini tentunya akan semakin baik dan mendorong pada terciptanya Kota Malang menjadi Kota Cerdas.

Wali Kota Sutiaji saat menjadi keynote speaker ini memaparkan materi tentang memperkuat peran dan kolaborasi e-Kraf subsektor game dan aplikasi di Kota Malang. Potensi game dan aplikasi di Kota Malang ini, menurutnya sangat luar biasa yang dapat membawa dan mengenalkan nama Kota Malang tidak hanya di Indonesia saja tetapi juga mancanegara.

Sementara itu Ketua Komunitas Stasion Kota Malang, Zielfikar Albaba mengungkapkan di usia yang sudah menyentuh angka 12 tahun ini, Komunitas Stasion terus berkembang. Menurutnya kehadiran Wali Kota Malang pada acara ini menjadi penyemangat bagi para generasi muda untuk semakin banyak berkarya.

Kota Malang Bersiap Gelar FORDA Perdana Jatim

Kota Malang tengah bersiap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Olahraga Masyarakat Daerah (FORDA) I Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 pada 27-30 Mei 2023. FORDA ini menjadi salah satu wujud upaya Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) untuk menyosialisasikan olahraga rekreasi serta meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat.

Ketua Panitia Penyelenggara FORDA I Provinsi Jawa Timur, Dr. Andun Sudijandoko, M.Kes., AIFO menyampaikan bahwa terpilihnya Kota Malang sebagai tuan rumah karena KORMI Jawa Timur menilai Kota Malang memiliki kesiapan lebih dibandingkan daerah lain.

“Kota Malang menjadi embrio, cikal bakal FORDA yang nantinya akan berkelanjutan. Antusiasme para pegiat sangat luar biasa, terlihat dari yang hadir dalam pertemuan teknik ini saja sudah luar biasa berjubel, lebih dari estimasi kami. Ini menunjukkan prestise setiap kabupaten/kota, serta semangat tinggi untuk membawa bendera daerahnya masing-masing untuk berlaga di FORDA pertama ini,” ungkap Andun disela-sela Technical Meeting di SMP Negeri 3 Malang, Rabu (3/5/2023).

Andun mengungkapkan gelaran akbar para pecinta olahraga rekreasi ini adalah dalam rangka melestarikan, mengembangkan serta menjaga kelangsungan dan kesinambungan olahraga masyarakat yang merupakan warisan budaya bangsa serta menciptakan kondisi hidup sehat, bugar yang harus selalu dibangun.

Dengan demikian seseorang akan memiliki tingkat daya tahan tubuh yang baik untuk mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa terasa lelah menghasilkan kerja fisik atau non-fisik secara maksimal. “Selain itu juga dengan ajang ini, nanti kita akan menemukan para pegiat olahraga yang nantinya akan mewakili Jawa Timur dalam Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) di Bandung, Jawa Barat pada Juli 2023 mendatang,” bebernya.

Lebih jauh Andun mengungkapkan bahwa panitia penyelenggara awalnya menargetkan dari 31 Cabang Organisasi Olahraga Masyarakat (COOM) dengan 108 jenis olahraga (jenor) yang digelar, akan diikuti 1.000 hingga 1.200 pegiat yang berpartisipasi. Namun pada realitanya jumlah pegiat yang sudah terdaftar melebihi target.

Berdasarkan data di laman https://www.fordasatujatim.online tercatat bahwa per tanggal 3 Mei 2023, FORDA I ini diikuti oleh anggota 21 KORMI kabupaten/kota se-Jawa Timur dengan jumlah peserta 2.190 orang. “Kami justru kaget karena yang mendaftar dua kali lipat dari target. Ini menunjukkan prestise daerah benar-benar dipegang,” lanjutnya.

Andun menyebutkan pihakya sangat optimis pelaksanaan FORDA pertama ini bisa berjalan dengan lancar. Berbagai persiapan yang luar biasa sudah dilakukan oleh panitia pelaksana, termasuk adanya dukungan pemerintah kota serta serta seluruh stakeholder terkait untuk menjadikan Kota Malang sebagai tuan rumah yang baik.

“Kami memandang secara kasat mata semua sudah siap. Kesiapan Kota Malang sangat luar biasa dengan dukungan berbagai pihak. Venue yang disiapkan juga luar biasa, semuanya representatif. Kami katakan seperti ini karena telah meninjau langsung semua venue yang ada, tinggal penyelenggaraannya saat hari-H. Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi itu yang kita harapkan bersama. Dengan event besar ini, Kota Malang akan kedatangan banyak orang sehingga insyaallah juga bisa meningkatkan perputaran semuanya, seperti UMKM, penginapan, wisata, dan lain sebagainya,” tutupnya

Tiga Momen Besar Terangkai di Upacara Bendera Pemkot Malang

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman depan Balai Kota Malang, Senin (2/5/2023). Upacara bendera ini sekaligus dirangkaikan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-27 yang diperingati setiap tanggal 25 April serta HUT ke-109 Kota Malang yang diperingati setiap 1 April.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji yang bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan beragam prestasi dan capaian Kota Malang saat ini juga merupakan buah dari kerja keras para pemimpin terdahulu. “Kita bisa hebat karena pemimpin-pemimpin terdahulu. Keberhasilan itu bisa tercapai karena tanaman uswah (keteladanan) dan contoh yang telah diberikan oleh pendahulu kita,” tuturnya.

Capaian yang telah diraih Kota Malang selama lima tahun terakhir, seperti misalnya capaian pertumbuhan ekonomi yang naik menjadi 6,32 persen dan merupakan yang tertinggi selama lebih dari satu dasa warsa terakhir. Dikatakannya, walaupun perekonomian Kota Malang juga sempat terkontraksi karena pandemi Covid-19, namun karena kolaborasi yang baik dari berbagai pihak, perekonomian Kota Malang mampu bangkit.

“Capaian prestasi tujuannya bukan untuk dipuji orang atau karena takut dihujat orang, tapi gerakan ini adalah untuk kepentingan masyarakat. Pekerjaan rumah yang ada juga sedang kami kebut untuk diselesaikan, seperti halnya pasar rakyat. Agenda-agenda lain seperti penanganan banjir, saat ini kita sudah punya siteplan. Kalau saat ini tanya terus kapan selesainya banjir, banjir di Kota Malang selesainya tahun 2028 dengan anggaran hampir dua triliun,“ tukas pria berkacamata itu.

Masalah kemacetan juga menjadi perhatian Pemkot Malang untuk dapat diselesaikan. Sutiaji mengungkapkan ada dua strategi untuk mengatasi masalah kemacetan, yakni dengan manajemen rekayasa lalu lintas dan pembenahan infrastruktur.

Terkait dengan Hari Pendidikan Nasional, Sutiaji mengingatkan bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut juga menekankan agar kebijakan Merdeka Belajar dapat dilaksanakan. Sutiaji memaknai Merdeka Belajar sesungguhnya adalah mengorangkan orang, melihat bahwa setiap anak memiliki potensi yang harus dikembangkan. Pendidikan juga harus menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri, tak lagi hanya dinilai secara kognitif. Serta anak juga diajak melihat masyarakat sebagai sekolah.

“Sumber ajar bukan hanya dari guru dan di lingkungan sekolah saja. Masyarakat sekitar juga bisa menjadi sumber dan bahan ajar. Ke depan diharapkan tidak ada lagi kekurangan tenaga pendidik di Kota Malang. Dalam Merdeka Belajar, anak akan lebih dimotivasi untuk mengembangkan dirinya dengan guru sebagai fasilitator,” bebernya.

Lebih lanjut Sutiaji menyebut bahwa Kota Malang tidak akan bisa sejahtera kala potensi daerah tidak dikembangkan, dan hal ini dimulai dari pendidikan. “Menurut saya, pintu utama itu adalah reformasi dalam bidang pendidikan. Harus ada paradigma berkaitan dengan masalah pendidikan. Terlebih dengan adanya bonus demografi yang menjadi kekuatan bukan malah menjadi beban negara,” sambungnya.

Sementara itu, terkait dengan peringatan Hari Otonomi Daerah ke-27, Wali Kota Malang menyampaikan bahwa dengan otonomi daerah, disematkan harapan agar daerah dapat mandiri dengan mengembangkan semua potensi yang ada.

“Menggali potensi daerah menjadi keharusan kita semua. Dengan cara melestarikan apa yang telah dicanangkan oleh pendiri-pendiri bangsa terdahulu, tapi kita mampu mengadopsi, berinovasi, dan berimprovisasi terhadap kegiatan-kegiatan yang mempunyai nilai-nilai kemanfaatan bagi masyarakat,” pungkasnya.