Kota Malang Miliki Swalayan Ikan

Kota Malang Miliki Swalayan Ikan

Kota Malang Miliki Swalayan Ikan

 

Klojen, MC – Untuk meningkatkan jumlah konsumsi ikan bagi warga Kota Malang, pihak Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pertanian (Disperta) Kota Malang meresmikan Swalayan Ikan yang ada di Jl. Sarangan, Kota Malang, Jum’at (20/5).

Ketua TP PKK Kota Malang, Hj Dewi Farida Suryani menggunting pita sebagai tanda diresmikannya swalayan ikan
Ketua TP PKK Kota Malang Hj. Dewi Farida Suryani menggunting pita sebagai tanda diresmikannya Swalayan Ikan, Jumat (20/5)

Swalayan ini menjual aneka ikan segar seperti ikan tuna, udang, kerapu, salmon, dan lain-lain. Selain itu juga ada berbagai makanan olahan yang berbahan dasar ikan seperti halnya abon ikan dan keripik ikan.

Menurut Wali Kota Malang H. Moch. Anton, swalayan ikan ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, sehingga diharapkan bisa menjadi contoh dan diikuti oleh kabupaten atau kota yang lain.

“Dengan adanya swalayan ini, diharapkan tingkat konsumsi ikan di masyarakat meningkat, sehingga akan terbentuk masyarakat dan generasi muda yang berpotensi tinggi,” paparnya.

Ditambahkan oleh pria yang akrab disapa Abah Anton ini, selain untuk meningkatkan konsumsi ikan oleh warga, dengan adanya swalayan ini juga akan turut mendongkrak perekonomian masyarakat terutama bagi para pembudidaya ikan. “Mereka akan mudah dalam menjual ikan hasil budidayanya sehingga perekonomiannya pun juga akan semakin membaik,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Disperta Kota Malang, Ir. Hadi Santoso yang juga menegaskan jika di Kota Malang saat ini ada 280 pembudidaya ikan. Dengan adanya swalayan ini, kata dia, maka mereka akan menjadi supplier bagi swalayan.

“Dengan demikian, dari sisi pemasaran atau penjualan, pembudidaya ikan tidak akan kesulitan lagi, karena tingkat kebutuhan ikan di swalayan ini cukup besar,” jelasnya.

Untuk tingkat konsumsi ikan per kapita per tahunnya, menurut pria yang akrab disapa Soni itu, di Kota Malang untuk tahun 2015 kemarin sekitar 25,6 kilogram, dan untuk tahun 2016 ini ditargetkan lebih tinggi lagi, yaitu pada angka 27 kilogram. “Program ini akan terealisasi dengan baik seiring semakin produktivitasnya para pembudidaya ikan yang ada saai ini,” sambungnya. (say/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/05/kota-malang-miliki-swalayan-ikan/#ixzz49RUmSqMS

Potensi Kreatif Bermunculan di Lomba INOTEK Kota Malang 2016

Potensi Kreatif Bermunculan di Lomba INOTEK Kota Malang 2016

Potensi Kreatif Bermunculan di Lomba INOTEK Kota Malang 2016

Klojen, MC –  Kota Malang memiliki banyak kreator dan inovator handal yang sangat berpotensi tampil di tingkat nasional bahkan internasional. Hal itu diketahui saat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang menggelar Lomba Inovasi Teknologi (INOTEK) Kota Malang 2016, Jum’at (20/5).

Inilah ibu-ibu kreator paving sampah dari kelurahan Rampal Celaket
Ibu-ibu kreator paving sampah dari Kelurahan Rampal Celaket foto bersama di Kantor Bappeda Kota Malang

Ada empat kategori yang dilombakan dalam lomba ini, masing-masing kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi, Lingkungan Hidup, Agribisnis, serta Energi yang diikuti sekitar 62 peserta dari berbagai kalangan, baik perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakay (LSM) hingga perwakilan dari kelurahan.

Kepala Bappeda Kota Malang, Drs. Wasto, SH, MH mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam menggali unsur-unsur kreatif yang ada dalam masyarakat. Terbukti, dalam lomba kali ini ada beberapa terobosan baru yang sangat inovatif dan tidak terduga sebelumnya, seperti polisi tidur yang bisa menghasilkan energi, paving dari sampah dan sebagainya

“Ini merupakan bukti jika potensi kreatif di Kota Malang ini sangat bagus. Potensi-potensi seperti itu harus mendapat perhatian khusus, terutama dari pemerintah agar terus berkembang,” kata Wasto.

Bappeda Kota Malang juga berencana akan mengembangkan potensi kreatif warga dengan membentuk paguyuban bersama sebagai wadah dan tempat berkumpul para inovator untuk berdiskusi dan mengaplikasikan hasil karya mereka.

Tak hanya itu, pemerintah juga bersedia menjembatani hasil karya para inovator ini untuk dipatenkan serta dipasarkan dengan menggandeng Malang Creative Fusion (MCF) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Selain merupakan penjaringan inovasi, lomba INOTEK ini juga ajang persiapan untuk mengirimkan wakil dari Kota Malang untuk ikut lomba tingkat provinsi. Diakui Wasto, pada tahun 2015 lalu, pemerintah (Kota Malang) kurang siap mengikuti lomba serupa, sehingga hasilnya kurang membanggakan.

“Karena itu tahun 2016 ini kita coba serius dengan menjaring di tingkat kota dahulu untuk ikut di tingkat provinsi, nanti jika menang tingkat itu bisa melaju ke tingkat nasional,” tuturnya.

Salah satu inovasi yang cukup membanggakan, adalah paving sampah hasil kreasi warga Kelurahan Rampal Celaket. Karya ini cukup unik, karena para ibu-ibu di kelurahan itu memiliki pemikiran bagaimana mengolah sampah menjadi sesuatu yang berguna seperti paving.

Ketua tim dari Kelurahan Rampal Celaket, Nur Hamidah mengatakan, paving sampah terdiri atas tiga komponen, yakni sampah itu sendiri, semen dan pasir yang diolah hingga menjadi paving. Agar memiliki kekuatan yang baik, proses pembuatan hingga pengeringan membutuhkan waktu satu minggu, dan paving bisa digunakan.

“Dan yang mengerjakan ini adalah warga sendiri yang terdiri dari ibu-ibu juga. Ini patut diapresiasi, karena semangat para ibu ini yang sangat luar biasa,” kata Nur Hamidah

Paving dari olahan sampah ini juga menarik karena bisa meresap air dengan baik, sebab bahannya juga terdiri dari kain yang sudah tidak terpakai, disamping sampah jenis lain yang bisa dimanfaatkan. “Pemikiran ini berangkat dari kepedulian kami terhadap sampah yang ada di kelurahan,” ungkapnya. (say/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/05/potensi-kreatif-bermunculan-di-lomba-inotek-kota-malang-2016/#ixzz49RTtwynA

Peruntungan Dari Sisi Garis Telapak Tangan

Peruntungan Dari Sisi Garis Telapak Tangan

Peruntungan Dari Sisi Garis Telapak Tangan

Klojen, MC – Seperti sudah diketahui banyak orang, karakter dan nasib seseorang bisa dilihat dari garis-garis di telapak tangannya. Garis ini pula yang sering kali disebut sebagai garis kehidupan.

Yang memiliki garis tangan berbentuk "M" Presiden RI Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wali Kota Malang H. Moch. Anton
Yang memiliki garis tangan berbentuk “M” Presiden RI Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wali Kota Malang H. Moch. Anton

Melalui garis tangan pula, konon  dapat diketahui sisi keuangan, kesehatan, watak, jodoh dan lain sebagainya. Di dunia peramal, metode ramalan dengan menggunakan media telapak tangan ini di sebut sebagai metode palmistry.

Salah satu garis tangan yang cukup istimewa adalah garis tangan berbentuk “M”. Konon katanya orang-orang dengan garis tangan berbentuk huruf “M” dianggap sebagai orang yang berbakat, terutama memiliki intuisi yang kuat serta bisa menjadi mitra yang sangat baik jika menjalankan bisnis apapun.

Orang-orang dengan garis tangan istimewa ini memiliki kekuatan untuk membuat perubahan yang mereka butuhkan dalam hidup dan mampu merebut peluang dalam hidup. Konon katanya, mereka pemilik garis tangan membentuk huruf “M” bakal diberkati dengan nasib baik.

Selain itu, juga beruntung dalam hal pekerjaan yang mereka pilih karena punya motivasi individu yang sangat kuat serta disiplin. Terkadang mereka akan bekerja di bidang hukum atau politik dan bisa melangkah menuju posisi teratas.

Salah satu pemilik garis tangan berbentuk “M” adalah Wali Kota Malang, H. Moch. Anton. Tentu, bukti nyata bahwa kesuksesan Abah Anton, demikian biasa disapa, dalam kehidupan pribadi dan kariernya sudah dapat kita lihat bersama.

Selain karena kerja keras dan semangat berjuang yang terus ada dalam dirinya, Abah Anton mampu meraih prestasi di puncak kariernya sebagai Wali Kota Malang.

Warga Malang juga patut berbangga diri, karena di bawah kepemimpinan Abah Anton, Kota Malang mampu meraih berbagai prestasi di segala bidang pembangunan. Saat ini, Abah Anton juga akan terus berjuang untuk membawa Kota Malang menuju kota yang bermartabat. “Hal itu akan terus kita wujudkan, tentu dengan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat yang ada di Kota Malang” ujar Abah Anton, Kamis (19/05).

Kesamaan garis tangan berbentuk “M” tersebut juga dimiliki oleh Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Bisa jadi hal tersebut membuktikan bahwa pemilik garis tangan berbentuk “M” ini merupakan tipikal orang-orang yang dapat meraih kesuksesan. (say/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/05/peruntungan-dari-sisi-garis-telapak-tangan/#ixzz49RSkfkds