Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama Wakil Wali Kota, Ir. Sofyan Edi Jarwoko beserta jajaran melakukan kunjungan ke kediaman beberapa mantan Wali Kota Malang, Kamis (14/9/2023).
Hari ini kita memang merencanakan sowan ke orang tua, guru, inspirator, pemimpin kita. Ini dilakukan sama seperti waktu kita memulai dulu pada 2018. Kita minta fatwa, saran, masukan kepada orang tua kita. Ini tinggal sepuluh hari kerja, kami sampaikan capaian kinerja selama lima tahun,” terang Sutiaji.
Dalam agenda kunjungan kali ini, Sutiaji bersama rombongan sowan mantan Wali Kota Malang ke-10, Kolonel Soegiyono. Rombongan diterima oleh istri Alm. Ebes Sugiyono Ny. Egnie Sugiyono Rumambi. Perjalanan dilanjutkan menuju kediaman Kolonel Inf. Suyitno. Di rumah yang berada di kawasan Jalan Sigura-gura ini, rombongan disambut hangat oleh Pak Yit, sapaan akrab mantan Wali Kota Malang ke-14. Kunjungan diakhiri di kediaman mantan Wali Kota Malang ke-15, yakni Peni Suparto di Kepanjen.
Sutiaji menyampaikan bahwa sebenarnya pihaknya telah merencanakan untuk melakukan kunjungan ke lima kediaman mantan wali kota pada hari ini. “Sebenarnya, hari ini juga rencana ke kediaman Bu Soesamto. Namun, atas pertimbangan keluarga karena kondisi beliau sakit dan saran dokter tidak boleh menerima tamu, maka belum bisa dilakukan. Kalau Abah Anton dan Umi saat ini masih di luar kota, sehingga juga tidak bisa dilakukan kunjungan hari ini. Sebelumnya, sudah kita lakukan komunikasi kepada beliau-beliau,” katanya.
Kunjungan wali kota dan wawali ini adalah dalam rangka memberi apresiasi juga penghormatan bagi para pendahulu yang telah membangun Kota Malang. “Tentu kami sampaikan terima kasih pada beliau-beliau yang memberi contoh, keteladanan bagi kami yang kami teruskan dalam jeda waktu lima tahun. Program-program beliau kami teruskan. Kami juga minta maaf jika kinerja kami selama ini belum sesuai dengan mimpi-mimpi beliau. Ke depan mudah-mudahan beliau tetap diberi kesehatan sehingga bisa membimbing kita semua,” ucapnya.
Pada silaturahmi kali ini, wali kota dan wawali mengajak serta para kepala perangkat daerah dan direktur perusahaan daerah untuk membiasakan dan menghormati pada pendahulu. Menurutnya, hal ini menjadi budaya yang harus terus dilakukan untuk saling menghormati.
“Karena namanya kepala daerah tidak bisa bekerja sendiri dan harus dibantu dengan kepala dinas. Kemudian juga membiasakan dan menghormati pada orang tua yang harus dimulai dari diri kita, beliau-beliau ini kan orang tua kita, pemimpin kita. Maka ini budaya silaturahmi, menghormati, itu menjadi keharusan kita semua,” pungkasnya.