Ombudsman Republik Indonesia menyampaikan piagam predikat Kepatuhan Tinggi bidang Pelayanan Publik Tahun 2021 kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di Surabaya, Senin (31/1/2022). Piagam ini diterima langsung oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dari Kepala Kantor Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jawa Timur Agus Muttaqin, SH.
“Bersyukur kita sudah masuk dalam zona hijau dengan nilai yang sudah sangat baik. Saya berharap ke depannya, nilai ini terus dapat ditingkatkan dan linear dengan implementasi di lapangan,” terang Wali Kota Sutiaji.
Predikat Kepatuhan Tinggi merupakan hasil survei yang dilakukan Ombudsman RI terhadap pelayanan publik di seluruh instansi pemerintah. Variabel penilaian mencakup standar pelayanan, maklumat layanan, pengelolaan pengaduan, sarana dan prasarana fasilitas, pelayanan khusus, penilaian kepuasan masyarakat, visi dan misi motto pelayanan, atribut, pelayanan terpadu, serta rekognisi yang semuanya merupakan penjabaran amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Sampel survei yang dilakukan Ombudsman RI di Kota Malang, diambil pada empat perangkat daerah. Di antaranya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), serta Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang. Jumlah total nilai 87,29 atau masuk kategori Zona Hijau (Kepatuhan Tinggi).
“Secara komparatif, angka tersebut adalah yang tertinggi kedua se-Jawa Timur untuk kategori pemerintah kota,” ujar Sutiaji.
Wali Kota Sutiaji juga menyampaikan, dorongan agar setiap jajaran terus berbenah dan menindaklanjuti keluhan serta pengaduan dari masyarakat. “Akan timbul implikasi dari perangkat daerah yang responsnya cepat dalam menanggapi. Di saya kan sudah ada, perangkat daerah mana yang cepat menanggapi keluhan. Semuanya akan berimbas pada kinerja dan penilaian perangkat daerah yang bersangkutan,” pungkasnya. (ndu/ram)
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji berharap budaya One Agency One Innovation terus ditumbuhkan oleh setiap perangkat daerah atau unit kerja. Ia meminta masing-masing perangkat daerah atau unit kerja minimal memiliki satu inovasi setiap tahun.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Sutiaji pada Workshop Pelaksanaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022 di Hotel Harris, Rabu (26/1/2022).
“Inovasi tidak bisa dilepaskan dari interaksi, baik internal diri untuk introspeksi, maupun hubungan eksternal antarlembaga dan masyarakat untuk mendengar kebutuhan,” terang Sutiaji.
Menurut Sutiaji, berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh perangkat daerah agar diimbangi peningkatan dari segi jumlah dan kemanfaatan inovasi. “Tahun lalu saya catat baru 62 inovasi yang masuk kompetisi. Kita tidak boleh kalah dari daerah lain yang bisa menembus ratusan inovasi per tahun. Namun demikian, manfaatnya juga bisa dirasakan oleh masyarakat,” pesan Sutiaji.
Sederet inovasi dari Kota Malang tercatat meraih prestasi di kancah nasional, di antaranya Bank Sampah Malang ‘Emas Hitam di Balik Tumpukan Sampah’ dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang dengan Top 25 Nasional 2015, Layanan Pojok Braille (LAPO BRA) dari Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah dengan Top 99 Nasional 2017 hingga Braille E-Ticket and Extraordinary Access for Visual Disabilities (BREXIT) dari Puskesmas Janti dengan Top 45 Nasional 2019.
Selain itu, prestasi kembali ditorehkan melalui inovasi Sekolah Pasar Pedagang Cerdas (Sepasar Pedas) yang masuk Top 45 Nasional 2020, dan Si Ikan Nila dari Kelurahan Bakalan Krajan yang masuk Top 45 Nasional 2021.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Malang Boedi Utomo, SE, M.Si menuturkan, Workshop KIPP Kota Malang Tahun 2022 diselenggarakan sebagai ajang pembuka kompetisi inovasi yang akan digelar di tingkat kota, mulai Februari hingga April 2022.
“Nantinya inovasi-inovasi terpilih akan kami bawa ke tingkat provinsi dan pusat yang akan dimulai sekitar Maret hingga September,” ungkap Boedi.
KIPP tingkat Kota Malang tahun 2022 menggelar sembilan kategori, yakni pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja, pemberdayaan masyarakat, pelayanan publik responsif gender, perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup, serta tata kelola pemerintahan. (ndu/ram)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dunia baru membawa tantangan baru yang perlu ‘superhero’ baru. Layaknya film-film Marvel yang menghadirkan protagonis dan antagonis yang terus berevolusi. Hal itu disampaikan pada dialog langsung antara Erick Thohir dengan pelaku industri kreatif startup game dan aplikasi Kota Malang di OURA Resto Malang, Sabtu (15/1/2022).
“Kita harus memastikan ekosistem kita sendiri yang menang, maka dari itu perlu superhero yang baru. Superhero-nya bukan saya, tapi kalian. Saya berharap lahir dari Kota Malang,” tegas Erick.
Erick menegaskan bahwa membangun ekosistem startup yang mendunia adalah mimpi besar yang sedang dijalani Indonesia dan membuat ‘ketar-ketir’ negara lain. Ia berpandangan bahwa dalam menghadapi disrupsi ekonomi, Indonesia harus dapat menciptakan ekosistem sendiri.
“Kita harus mempunyai ekosistem sendiri, roadmap sendiri, dunia Indonesia, bukan dunia orang lain. Nah ini momentum yang luar biasa, ekonomi Indonesia ini akan terus tumbuh sampai 2045. Jadi artinya apa? Potensinya luar biasa,” ujar Erick.
Optimisme tersebut ditopang berbagai fakta dan potensi, seperti makin menguatnya ekonomi kelas menengah dan semakin besarnya jumlah anak muda dalam struktur demografi Indonesia. Erick mengatakan, pemerintah akan terus hadir mendukung upaya tumbuh kembang industri kreatif digital. Ia mencontohkan berbagai skema dukungan yang dikembangkan oleh BUMN.
Di antaranya inisiasi Sembrani dan Kiqani Fund sebagai platform pendanaan bagi startup yang bergerak di bidang fesyen, food and beverages, dan kecantikan. Selain itu, ada juga skema Indonesia Digital Tribe dari PT. Telkom dan Bank Mandiri yang menghadirkan digital mentorship program, hackathon, dan ruang showcase bagi puluhan prototipe terbaik.
“Semuanya dikembangkan dengan harapan mencetak generasi muda yang produktif dan tidak dieksploitasi sebagai pasar semata di mata dunia,” sambungnya.
Ketua Komunitas Startup Singo Edan (Stasion) Malang Ziaelfikar Albaba yang didapuk sebagai host kegiatan ramah tamah ini memaparkan, bahwa potensi besar subsektor game dan aplikasi dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah pelaku usaha, talenta, event, dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan BUMN.
“Jumlah startup dari data member Stasion di Kota Malang sudah mencapai 118 per Januari tahun 2022 dengan tiga segmentasi bidang startup. Product dan project based, product based dan product based (service),” terang pria yang biasa disapa Fikar itu.
Mewakili aspirasi para pelaku industri kreatif startup di Kota Malang, dia berharap bahwa ruang-ruang kerja sama pengembangan dengan BUMN akan semakin terbuka di masa mendatang.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyambut baik kunjungan dan perhatian yang diberikan Menteri BUMN Erick Thohir terhadap para insan kreatif di Kota Malang. Menurutnya ini adalah langkah maju industri kreatif yang ada di Kota Malang. Oleh karena itu, penyematan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif 2021 terhadap Kota Malang memang sangat wajar jika melihat potensi yang dimiliki.
“Terima kasih atas kunjungan Bapak Menteri ke Kota Malang. Insha Allah, mohon dukungannya, potensi besar Kota Malang siap semakin mendunia dan Pemkot Malang siap terus hadir untuk anak-anak muda kreatif,” ujar Sutiaji saat dihubungi di tengah agenda kedinasan yang sedang diikutinya.
Sutiaji juga mengatakan, Kota Malang merupakan dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya. Dengan luas wilayah sebesar 110,06 km2, berdiri 62 perguruan tinggi di Kota Malang yang membuat kota ini juga disebut sebagai kota pendidikan.
“Subsektor aplikasi dan game tumbuh sejak 2002 diawali dengan dibukanya jurusan yang berkaitan dengan teknologi informasi di beberapa perguruan tinggi di Kota Malang,” sambung Sutiaji.
Selain itu, tren global yang saat itu mulai mengarah ke industri digital membuat Kota Malang menjadi ladang tumbuhnya ekosistem dalam subsektor aplikasi dan game ini. Di Kota Malang ada 92 perusahaan, studio/startup. Ada yang sudah dalam perusahaan produk maupun dalam usaha jasa (based on service).
“Lebih dari 2.200 serapan tenaga kerja. Freelancer atau pekerja lepas maupun yang sudah termasuk dalam tim/studio/perusahaan. Kemudian lebih dari 4.800 lulusan sarjana per tahun, 10 perguruan tinggi dengan jurusan yang berkaitan dengan aplikasi dan game,” pungkasnya. (eka/ram)
Memasuki awal Januari 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tancap gas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu ditekan oleh Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST., MT kepada aparatur sipil negara (ASN) saat apel pagi di Balai Kota Malang, Senin (10/1/2021).
Erik Setyo Santoso menyampaikan, saat ini tahun 2022 sudah dimulai. Tentu ada kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan tahun ini, seperti halnya sistem informasi rencana umum pengadaan (SiIRUP).
“Kemudian dokumen-dokumen pelaksanaan anggaran mulai dipersiapkan pelaksanaan kegiatan di awal tahun ini,” jelas Erik Setyo Santoso.
Erik Setyo Santoso menambahkan guliran-guliran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah bisa dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat Kota Malang. “Itu beberapa hal untuk menjadi perhatian. Sekali lagi peningkatan pelayanan publik dari tahun ke tahun mari terus bersama kita optimalkan,” tegasnya.
Menurutnya, kekompakan dan kerja keras semua pihak akan mewujudkan Kota Malang sebagai kota bermartabat. (cah/ram)