Kampung Tematik di Kota Malang Tancap Gas Pulihkan Pariwisata

Tagline ‘Kembali Berwisata ke Kota Malang’ kembali digaungkan. Sebab, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Forkom Pokdarwis kembali menunjukan bahwa pemulihan wisata Kota Malang terus dilakukan.

Sejumlah penari berjalan dan menari di atas Jembatan Rolak Kota Malang

Hal ini terlihat dari 27 event wisata di Kota Malang yang selesai digelar secara hybrid atau offline dan online. Event tersebut telah di mulai sejak Oktober 2021 lalu dan berakhir hari ini 28 November 2021 bertempat di Kampung Rolakku Indah.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan, dalam rangka kembali membangkitkan wisata Kota Malang, ia meminta untuk terus berbenah. Hal ini mengingat bahwa tahapan pemulihan wisata yang dimana untuk Kota Malang masuk dalam urban tourism perlu disiapkan dengan matang. “Kita masih perlu berbenah. Kita benahi secepat mungkin dan akan dipulihkan lagi wisata-wisata di Kota Malang ini,” ujar Sutiaji, Minggu (28/11/2021).

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH., M.Si membeberkan bahwa kini dari total 22 tampung tematik yang ada di Kota Malang telah dilengkapi berbagai hal guna mendukung pemulihan di masa pandemi Covid-19.

Kelengkapan tersebut, di antaranya Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE), protokol kesehatan (prokes) dan aplikasi PeduliLindungi. “Hal ini menjadi prinsip yang harus dilengkapi oleh pelaku destinasi wisata, sehingga mereka siap untuk menerima kunjungan wisatawan,” ungkap Ida.

Sebelumnya, terdapat tujuh Kampung Tematik yang sempat terkena imbas banjir bandang kiriman dari Kota Batu, seperti Kampung Putih dan Kampung Warna Warni Jodipan Malang. Ida menyebutkan, pihaknya telah turun ke lapangan untuk melihat lebih dekat kondisi beberapa kampung tematik yang sempat terdampak bencana.

Ia pun menekankan agar para pelaku wisata bisa mengondisikan se aman mungkin masing-masing kampungnya, agar dampak tersebut tak berimbas kepada wisata mereka. “Kami koordinasikan kepada Forkom Pokdarwis agar kampung-kampung yang ada di bantaran sungai ini betul-betul tak hanya memikirkan atraksi atau event saja, tapi faktor keamanan juga sangat penting,” tegasnya.

Kalender event yang telah digagas oleh Disporapar Kota Malang, lanjut Ida, menjadi salah satu penilaian administrasi dan melihat bagaimana kesigapan sumber daya alam selama pandemi Covid-19. “Nuansa kegiatan yang kita adakan semacam lomba Pokdarwis untuk melihat lebih dekat kesiapan mereka dalam rangka Kembali Berwisata di Kota Malang,” katanya.

Selain pemulihan wisata melalui kampung tematik, Ida menjelaskan bahwa penopang wisata Kota Malang saat ini juga di dongkrak melalui MICE. Kegiatan MICE yang berada di Hotel dan Resto Kota Malang, setidaknya bisa dimaksimalkan hingga harapannya MICE bisa dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, provinsi maupun kota.

“Apalagi okupansi kini kan sudah mulai lumayan. Bisa sampai 70-80 persen. Ini juga harus dimaksimalkan. Tapi kalau Kampung Tematik kan memang belum banyak kunjungan, nah mereka saat ini perlu dilihat bagaimana kesiapan mereka saat kondisi (Covid-19) mulai normal,” ungkapnya.

Selanjutnya, upaya pemulihan wisata melalui ekonomi pun juga terus dilakukan. Meski belum bisa melakukan promosi secara offline, pihaknya terus memaksimalkan promosi melalui online untuk wisata di Kota Malang. “Potensi ekonomi semuanya kita upayakan untuk di promosikan. Tahun depan saat boleh promosi offline, kita akan bangkitkan perekonomian di sektor itu. Kita harus mengemas semua event dengan menarik,” harapnya.

Terpisah, Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi saat ditemui di event penutup wisata di Kampung Rolakku Indah menyampaikan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya bagaimana membangkitkan kembali wisata di Kota Malang.

Bagaimana kampung wisata tematik yang sempat mati suri saat pandemi Covid-19, dengan adanya 27 event tersebut menjadi penanda bahwa kampung wisata tematik Kota Malang kembali dibuka. “Ini penanda bahwa kampung tematik dibuka kembali untuk wisata. Harapannya semua wisatawan luar daerah berkunjung ke Kota Malang melalui wisata budaya, edukasi dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Salah satu pengunjung, Indah Ahmad Murtadho mengaku senang hadir di acara ini. Karena menurutnya acara seperti sudah lama sekali tidak ada. Hal ini menjadi hiburan murah meriah di hari Minggu setelah sepekan bekerja. “Semoga setelah pagelaran ini ada lagi tampilan-tampilan seni di tempat ini. Sehingga wisata di Kampung Rolakku Indah ini bisa semakin mengesankan,” ujar Ahmad. (cah/ram)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *