Warga Kota Malang Antusias Miliki KTP Elektronik

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) terus menggencarkan perekaman dan pencetakan e-KTP, dengan sistem jemput bola atau mendatangi lokasi-lokasi yang disasar. Seperti pada Rabu (20/02/2019) tim dari Dispendukcapil membuka layanan di depan Balai Kota Malang. Gelaran ini seiring dilaksanakannya pasar kreatif yang dihelat di halaman balai kota setempat.

Ratusan warga Kota Malang rela mengantre dan sangat antusias untuk melakukan perekaman data dan memilikie-KTP, Rabu (20/02/2019).

Tak ayal, sejak pagi ratusan warga mulai memadati dan mengantre di depan mobil pelayanan Dispendukcapil. Tak hanya mengajukan perekaman data dan pencetakan e-KTP, warga pun mengajukan perbaruan e-KTP yang sudah rusak. Sebenarnya pelayanan ini hanya untuk perekaman dan pencetakan e-KTP, terutama bagi warga yang pertama kali mengurus e-KTP.

Namun karena antusias warga sangat tinggi, jadi semua pada akhirnya dilayani, meski para petugas agak kewalahan. Pelayanan ini akan dibuka selama dua hari hingga Kamis (21/02/2019).

Beberapa hal itu yang disampaikan oleh Sekretaris Kepala Dispendukcapil Kota Malang, Slamet Utomo saat ditemui di sela-sela pelayanan. Usai membuka pasar kreatif, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji meninjau pelaksanaan pelayanan e-KTP ini. Pria berkacamata ini memastikan jika pelayanan berjalan lancar, dan semua peralatan yang digunakan berfungsi maksimal.

Menurut Slamet Utomo, sejauh ini tidak ada kendala apapun dan pihaknya akan melayani masyarakat hingga berakhirnya jam kerja, yaitu pukul 16.00 WIB. “Untuk mengurus dan melakukan perekaman e-KTP ini, warga cukup membawa fotokopi kartu keluarga, dan untuk pelayanan perekaman satu e-KTP hanya membutuhkan waktu antara tiga hingga lima menit,” urainya.

Program jemput bola ini, teranag Slamet, merupakan salah satu program dari pemerintah serta untuk pemenuhan warga negara dalam hal kepemilikan dokumen kependudukan, yaitu e-KTP. “Kami juga menyosialisasikan pentingnya e-KTP bagi warga, karena kartu identitas ini sangat vital serta multiguna dalam kehidupan. Kalau boleh saya bilang, semua warga wajib memiliki e-KTP, agar jika melakukan berbagai aktivitas terlayani dengan baik,” sambungnya.

“Selain sekolah dan pondok pesantren, kami juga menyasar dan melakukan jemput bola pelayanan perekaman e-KTP ke tempat-tempat strategis lain, seperti rumah sakit, kantor polisi dan kantor kelurahan. Pada pelayanan seperti hari ini, bagi warga yang memiliki kesibukan, setelah melakukan perekaman data, bisa meninggalkan lokasi dan e-KTP bisa diambil di kantor kelurahan domisili pada hari berikutnya,” pungkas Slamet.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *