Khofifah-Emil Resmi Pimpin Jawa Timur

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji berharap pembangunan di Jawa Timur pada masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2018-2023, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dapat terwujud dengan baik.

Pakdhe Karwo saat pamitan pada warga Jawa Timur dan mengucapkan selamat kepada Khofifah dan Emil untuk memimpin Jawa Timur

Sebagai pimpinan daerah, disampaikannya harus siap untuk bersinergi dalam membangun Jawa Timur, termasuk Kota Malang. “Selaku pimpinan daerah, Kota Malang siap bersinergi dalam pembangunan,” kata Sutiaji disela-sela menghadiri acara perpisahan Gubernur Jawa Timur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Soekarwo-Syaifullah Yusuf di Gedung Grahadi, Surabaya, Senin (11/2/2019) malam.

Sutiaji mengucapkan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, serta berterima kasih kepada Soekarwo dan Syaifullah Yusuf yang selama ini telah berhasil memimpin Jawa Timur dengan baik.

“Atas nama masyarakat Kota Malang saya mengucapkan terima kasih atas pengabdian Pakdhe Karwo selama sepuluh tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur,” ucapnya

Pada acara yang dihadiri oleh 38 kepala daerah se-Jawa Timur ini, Pakdhe Karwo (panggilan akrab Soekarwo) berpamitan kepada seluruh kepala daerah dan masyarakat karena masa jabatannya telah usai dan akan digantikan oleh Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.

Pakdhe Karwo menjelaskan, jika setiap zaman akan melahirkan pemimpin yang sesuai dengan waktunya, karena itu setiap pemimpin akan menghadapi permasalahan berbeda yang harus diselesaikan.

“Oleh karenanya, perlu ada kerjasama semua elemen agar pembangunan bisa berjalan sesuai dengan rencana,” ujarnya.

Pakdhe Karwo juga menekankan jika masyarakat Jawa Timur adalah masyarakat yang beragam. Namun, dengam pluralitas itu justru masyarakat bisa hidup berdampingan dengan damai dan tenteram.

Selain itu, pada kesempatan ini Pakdhe Karwo juga membeberkan berbagai kemajuan serta pengalaman dalam memimpin Jawa Timur selama 10 tahun.

“Bahkan keputusan dan kebijakan yang diambil berlandaskan atas perilaku dan kehidupan sosial yang ada di masyarakat Jawa Timur,” imbuhnya lagi.

Permintaan maaf juga disampaikan Pakdhe Karwo kepada masyarakat dan seluruh elemen yang ada jika selama memimpin ada kesalahan atau hal yang tidak berkenan. “Saya mohon maaf jika memimpin selama sepuluh tahun ada kesalahan, karena manusia tak lepas dari salah,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menegaskan akan meneruskan program dari Pakdhe Karwo dan Syaifullah Yusuf yang sudah baik sukses serta akan membuat berbagai terobosan dan program baru agar pembangunan Jawa Timur bisa berjalan dengan baik.

Dikatakan Khofifah, pihyaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran horizontal dan vertikal di pemerintahan agar komunikasi selama periode kepemimpinan mendatang berjalan dengan baik. “Saya difasilitasi oleh Ketua DPRD Jawa Timur bagaimana membangun komunikasi selama sepuluh tahun masa kepemimpinan Pakdhe Karwo dan Gus Ipul, sehingga ke depan kita bersinergi dengan baik,” ujarnya.

Di akhir sambutannya Khofifah berharap selama periode kepemimpinan mendatang bisa bekerjasama dengan baik dengan seluruh komponen, sehingga cita pembangunan Jawa Timur mampu direalisasikan.

 

Bakesbangpol Kota Malang Edukasi Pendidikan Politik pada Kaum Milenial

Pemerintah Kota Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) memberikan edukasi pemilihan umum kepada para siswa SMA, SMK dan sejumlah perwakilan mahasiswa dari beberapa kampus di Kota Malang yang diadakan di Hotel Savana, Selasa (19/2/2019).

Para pelajar Kota Malang saat mengikuti acara pendidikan politik di Hotel Savana, Selasa (19/2/2019).

Dalam acara ini, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji memberikan apresiasi positif bagi forum fasilitasi pendidikan politik bagi pemilih pemula yang diikuti oleh 400 orang. Selain itu, forum ini dihadiri oleh beberapa organisasi kepemudaan dan unsur perangkat daerah terkait serta media.

Sutiaji juga mengatakan bahwa harapan bangsa itu terletak pada anak muda atau kaum milenial dan yang beridealisme. Karena ke depannya, anak muda inilah yang akan menggantikan dan berperan sebagai penerus bangsa. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memberikan edukasi politik untuk mengurangi angka golput pada pemilu mendatang.

“Kegiatan ini terselenggara dengan tujuan agar mendorong pemilih pemula untuk berperan aktif dalam menyukseskan pemilu. Sehingga dapat menurunkan angka golput. Karena menurut KPU, angka golput tinggi itu salah satunya berasal dari pemilih pemula,” ujar Sutiaji.

Sutiaji juga meminta kepada generasi milenial itu untuk menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani, bukan karena dibayar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Malang, Zaenudin yang menjadi narasumber di acara itu menyampaikan bahwa anak muda jangan mau disogok untuk memilih caleg atau calon presiden tertentu.

“Karena sadar atau tidak, harga diri orang yang bisa dibeli saat pemilu adalah tidak ditentukan dari uang suap yang diterima, melainkan dari pemahaman politik yang benar,” tutur Zaenudin.