Ayo Daftar Kerja di Job Market Fair 2017

Ayo Daftar Kerja di Job Market Fair 2017

Ayo Daftar Kerja di Job Market Fair 2017

Klojen, MC – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Malang mengadakan kegiatan bursa lowongan kerja atau lebih dikenal dengan Job Market Fair 2017, Selasa (4/4) di Aula Skodam V/ Brawijaya. Kegiatan ini  berlangsung mulai dari 4 – 6 April 2017 dan dibuka mulai pukul 08.00-16.00 WIB.

JOB MARKET FAIR: Wakil Walikota Malang Drs. H. Sutiaji menggunting pita sebagai tanda dibukanya job fair, Selasa, (4/4).

Ada sekitar 80 perusahaan yang turut andil dalam Job Market Fair 2017 kali ini. Sedangkan untuk pengunjung pencari kerja di hari pertama pembukaan tersebut terpantau mencapai 500 orang, dan diperkirakan akan mencapai 3.000 pencari kerja yang datang.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja, Yudhi K. ismawardi, SH, M.Hum, Job Market Fair ini untuk memberikan informasi lowongan pekerjaan, mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi kerja, mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan taraf sosial ekonomi pencari kerja.

“Job apapun bisa di infokan kepada kami, untuk kita link-kan kepada para pencari kerja. Mudah-mudahan job market ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin khususnya kepada para pencari kerja yang sudah datang disini,” ujar Yudhi

Sementara itu, dalam sambutan Walikota Malang H. Moch. Anton yang dibacakan oleh Wakil Walikota Malang, Drs. H. Sutiaji menyampaikan salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Malang untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut, yakni dengan melaksanakan pameran bursa lowongan kerja (Job Market Fair).

Hal tersebut, guna memfasilitasi terjadinya pertemuan langsung antara pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja.

“Kepada perusahaan-perusahaan yang terlibat di dalam untuk secara aktif memberikan informasi, menyuguhkan tentang validasi data dan kebutuhan tentang ketenagakerjaan yang sudah siap menyajikan data yang sanggup merekrut para warga bumi arema,” jelas Sutiaji.

Pembukaan Job Market Fair 2017 ditandai dengan pemotongan pita oleh Wakil Walikota Malang H. Sutiaji serta dilanjutkan bekeliling stand-stand yang ada pada Job Market Fair 2017. (say/ram)

Kota Malang Terima Penghargaan Tata Kota Terbaik

Kota Malang Terima Penghargaan Tata Kota Terbaik

Kota Malang Terima Penghargaan Tata Kota Terbaik

Jakarta, MC – Walikota Malang H. Moch. Anton, Senin (3/4) malam, dijadwalkan menerima penghargaan Sindo Weekly Government Award 2017 bidang tata kota. Penyerahan penghargaan itu dilaksanakan di Flores Ballroom, Hotel Borobudur Jakarta.

AWARDING: Walikota Malang H. Moch. Anton sebelum menerima penghargaan Sindo Weekly Government Award 2017 bidang tata kota, Senin (3/4) malam.

Dalam hal ini, Pemerintah Kota Malang dinilai layak menerima penghargaan Sindo Weekly Government Award 2017 ini. Karena mampu menjadi kota terbaik dalam bidang tata kota. Ini dibuktikan dengan tumbuhnya kampung-kampung tematik, taman kota, dan pedestrian yang nyaman, aman, serta bernilai estetika tinggi.

Kota Malang sudah dua kali ini menyabet Government Award yang diselenggarakan bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun (HUT) SINDO Weekly. Walikota Malang yang biasa disapa Abah Anton, langsung menerima penghargaan bersama para kepala daerah terbaik dan kepala daerah inspiratif di Indonesia berdasarkan beberapa kategori yang sudah ditetapkan.

Penghargaan Sindo Weekly Government Award  2017 diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tjahjo Kumulo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo, Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya, dan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Abah Anton mengaku, penghargaan ini semakin memotivasinya untuk semakin kreatif dalam menata Kota Malang. Dirinya akan secara proaktif mengajak kolaborasi masyarakat dan perusahaan untuk turut serta dalam pembangunan Kota Malang.

“Dengan penataan Kota yang baik, insya Allah  juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Contohnya, Kampung Warna-warni Jodipan, Kampung 3D Kesatrian, Kampung 3G (Glintung Go Green), Kampung Putih, Kampung Wisata Desaku Menanti, Kampung Budaya di Polowijen  dan masih akan banyak bertambah. Tentunya hal ini akan berdampak positif bagi pembangunan Kota Malang,” ujarnya.

Abah Anton berharap besar, keterlibatan aktif masyarakat dan Perguruan Tinggi di Kota Malang, untuk mewujudkan hal tersebut.

“Apabila tata kota di Kota Malang semakin baik. Tentunya akan mendorong para investor untuk lebih banyak berinvestasi dan memberikan CSR ke Kota Malang,” ujar Abah Anton. (say/ram)

Pemkot Malang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Pemkot Malang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Pemkot Malang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Klojen, MC – Komitmen membangun kota kreatif terus ditunjukkan Pemerintah Kota Malang. Kali ini Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji menjadi pemateri dalam diskusi acara ‘Parade Perca’ di Kantor Kompas Malang, Senin (3/4). Wawali Malang menuturkan, bahwa tugas utama pemerintah adalah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

EKONOMI KREATIF: Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji (tengah) saat menjadi pemateri dalam diskusi acara “Parade Perca” di Kantor Kompas Malang, Senin (3/4).

Menurutnya, kehadiran beberapa komunitas yang bergerak pada bidang ekonomi kreatif merupakan hal yang sangat positif dan pemerintah harus ikut andil dalam memberi dorongan akan tumbuh kembangnya.

“Kita terus berupaya membangun ekonomi masyarakat, karena kalau ekonominya baik maka kualitas demokrasi juga akan meningkat,” kata Sutiaji.

Wawali Sutiaji menambahkan, tugas utama pemerintah tak lain adalah membuat masyarakat hidup sejahtera dan layak.

“Karena itu tugas kita adalah menjadi fasilitator bagi para pengusaha yang bergerak di bidang ekonomi kreatif,” ungkapnya.

Terkait kerajinan olahan kain perca yang digagas Komunitas Malang Patchwork and Quilts (Mapaquilts), Sutiaji mengaku sangat mengapresiasi dan pemerintah akan memberikan fasilitas baik lahan hingga akses bantuan modal dan pinjaman dari perbankan seperti diatur dalam UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

“Komunitas Mapaquilts dan komunitas kreatif lainnya sangat positif keberadaannya, dan yang perlu dibangun adalah tempat khusus untuk workshop. Dimana nanti seluruh industri kreatif dan olahan berkumpul di satu tempat dan dapat mengembangkan kreasinya bersama,” ungkapnya.

Atas nama Pemerintah Kota Malang, Sutiaji memberikan penghargaan Komunitas Mapaquilts dan juga Kompas yang telah membantu menumbuhkan ekonomi kreatif.

“Hari ini kita semua sudah mulai mengurai dan menyadarkan banyak orang bahwa kita harus sudah memulai apa yang kita canangkan, bukan hanya sekadar omongan saja. Ketika saya tadi berkeliling, melihat produk dari Mapaquilts terasa luar biasa sekali hasil-hasil kreasi disini” tambah Wawali Sutiaji.

Diskusi terbuka ‘Parade Perca’ ini juga turut mengedukasi masyarakat bahwa sampah yang semula dianggap sebagai momok, bisa disulap menjadi barang yang memiliki harga jual tinggi. (say/ram)

Wawali: Kota Malang Perlu Dikenal Melalui Karya Seni

Wawali: Kota Malang Perlu Dikenal Melalui Karya Seni

Wawali: Kota Malang Perlu Dikenal Melalui Karya Seni

Klojen, MC –  Komunitas Asta Citra Perupa gelar pameran karya seni lukis di gedung DPRD Kota Malang, Senin (3/4). Acara tersebut dibuka dengan pemotongan tumpeng untuk memperingati hari jadi Kota Malang ke-103.

PAMERAN: Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji (pakai kopiah) saat melihat berbagai karya seniman di pameran lukisan yang digelar Asta Citra Perupa di gedung DPRD Kota Malang, Senin (3/4).

Dalam pameran tersebut banyak menyajikan berbagai lukisan kaligrafi, mulai dari gambar  Presiden Joko Widodo, Kiai Hasyim Muzadi, Punokawan, Warok Ponorogo, Singo Edan hingga ibu menyusui tersaji indah di tempat pameran kali ini

Selain itu, tampil juga berbagai jenis batu akik, keris, wayang kulit, kerajinan perak, kerajinan topeng, dan kerajinan coklat juga hadir mempesona.

Ketua pelaksana pameran Bambang ‘Simbah’ Randika Santoso, mengaku senang bisa kembali menggelar pameran di gedung DPRD Kota Malang. Dalam pameran kali ini, panitia memerkan sebanyak 55 lukisan, 100 keris dengan melibatkan 22 pelukis dari Malang.

“Bukan hanya sekedar pameran untuk menjual karya seniman. Pameran ini juga dijadikan ajang untuk edukasi masyarakat atas tingginya potensi seni di Kota Malang,” jelas Bambang.

Demi mewujudkan tekat itu, pameran juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti demo melukis, sket wajah, demo membatik, demo pembuatan topeng Malangan, hiburan topeng Malangan. Pameran tersebut akan berlangsung hingga 9 April 2017 dan dimulai pukul 11.00 WIB. Dalam pameran tersebut, panitia juga menjual lukisan dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 2 juta – Rp 25 juta.

Sementara itu, Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji menyambut baik adanya kegiatan yang dilakukan oleh seniman Kota Malang ini. Sutiaji berharap dari kegiatan ini bisa semakin memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana karya-karya yang dihasilkan oleh seniman Kota Malang.

“Kami berharap seniman bisa  menghidupkan ruang pemerintahan di Kota Malang sebagai ruang ekspresi seni,” ujar Sutiaji saat menyaksiakan langsung pameran di gedung DPRD Kota Malang.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan gayung bersambut antara seniman, DPRD Kota Malang dan Pemerintah. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini tidak hanya digelar satu dua kali namun lebih sering lagi. Sehingga Kota Malang perlu dikenal dunia melalui seninya,” tutupnya. (cah/ram)