Musrenbang Pemkot Malang Fokus Pada Infrastruktur dan Ekonomi
Klojen, MC – Pemerintah Kota Malang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Malang tahun 2017, Kamis (16/3) di Hotel Gajahmada Graha. Musrenbang kali ini mengambil tema “Memacu pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan aksesibilitas dan daya saing perekonomian daerah menuju masyarakat Kota Malang yang lebih sejahtera.”
Musrenbang tersebut dibuka oleh Walikota Malang Moch. Anton dan dihadiri oleh Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Zainal Muhtadien, SH, MM dan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2018. Acara itu diikuti oleh seluruh kepala SKPD, Kasubag Sungram di lingkungan Pemkot Malang serta perwakilan dari masing-masing kecamatan di Kota Malang.
Dalam sambutannya, Walikota Malang yang biasa disapa Abah Anton, menyampaikan harapannya agar kebersamaan dan kesungguhan senantiasa dihadirkan dalam melakukan pembahasan serta perumusan.
“Kami menyadari bahwa pembangunan tanpa peran masyarakat bukanlah arti pembangunan yang sesungguhnya. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama yang berkesinambungan antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta dalam membangun Kota Malang tercinta ini,” ungkap Abah Anton.
“Lebih penting lagi, mari kita satukan langkah kita dalam satu pengabdian yang tulus semata untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan Kota Malang. Serta terwujudnya visi dan misi Kota Malang sebagai kota bermartabat, yakni bersih, makmur, adil, religius-toleran, terkemuka, aman, berbudaya, asri dan terdidik,” sambung Abah Anton.
Terkait isu meningkatnya angka pengangguran terbuka di Kota Malang, maka hal itu adalah karena banyaknya jumlah mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi di Malang. Tentu fenomena ini menjadi salah satu isu perhatian Abah Anton.
Demikian pula dengan angka kemiskinan di Kota Malang telah menurun dari 4,8 persen menjadi 4,6 persen.
“Sehingga melalui musrenbang ini, hendaknya terwujud sinergi berbagai pihak untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” tutup Abah. (say/ram)