BPS Kota Malang Akan Lakukan Sensus Ekonomi
Blimbing, MC – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang akan melakukan sensus ekonomi di tahun 2016 mendatang. Sensus ini dilakukan untuk melihat bagaimana potret perkembangan ekonomi Kota Malang dalam sepuluh tahun terakhir.
Agar sensus ekonomi bisa berjalan dengan lancar, BPS Kota Malang melakukan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 dengan tema ‘Menyediakan Informasi Untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bangsa’ di Hotel Atria Malang, Selasa (8/12).
Wali Kota Malang H. Moch. Anton yang hadir membuka kegiatan mengatakan, sensus ekonomi sangat penting bagi Kota Malang sebagai pijakan untuk bisa membuat kebijakan yang tepat sasaran. Untuk itulah orang nomor satu di jajaran pemerintahan Kota Malang ini berharap masyarakat Kota Malang turut membantu menyukseskan sensus yang akan dilakukan di tahun 2016 itu.
“Kami berharap saat petugas sensus datang, masyarakat menjawab dengan benar. Karena dengan cara ini diharapkan gambaran ekonomi riil di Kota Malang benar-benar diketahui,” jelas pria yang akrab disapa Abah Anton tersebut, Selasa (8/12).
Sementara itu Kepala BPS Kota Malang, Drs. Muhammad Sarjan mengakui adanya survei ekonomi sangat penting untuk mendapatkan data kebijakan maupun perencanaan program-program pembangunan di daerah. “Adanya sensus ekonomi nanti kami harapkan potret kegiatan dan pertumbuhan ekonomi bisa terjaring secara menyeluruh sehingga pijakannya semakin kuat,” tegas Sarjan.
Sarjan mencontohkan tentang perlunya Kota Malang melakukan sensus terkait perkembangan ekonomi mikro. Dengan adanya sensus ini akan bisa semakin dipetakan bagaimana kondisi riilnya, sehingga mempermudah pembinaan.
“Sensus ekonomi di Kota Malang terakhir dilakukan tahun 2006, jelas sudah jauh datanya dari kenyataan. Karena itu dengan sensus ekonomi 2016 ini semuanya kami harapkan bisa semakin tahu perkembangannya,” terang Sarjan.
Berbagai usaha yang akan disensus di tahun 2016 disebutkan Sarjan diantaranya adalah penggalian industri, pertambangan, pengadaan listrik, air panas, pengelolaan limbah, daur ulang, keuangan, asuransi real estate, pendidikan, dan lain-lain.
Begitu juga di bidang kesehatan, kesenian, hiburan. Dimana cakupan nantinya meliputi seluruh usaha non pertanian yang bertempat di lokasi permanen seperti di perkantoran, hotel, restoran, bank, pabrik, kaki lima, toko kaget, dan sebagainya. (cah/yon)