Ajak Berantas Korupsi dengan Seni Lewat ACFFEST, KPK Roadshow Movie Day ke Kota Malang

Bertepatan satu dekade perjalanan Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Roadshow Movie Day. Kota Malang menjadi kota kelima dari sepuluh kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi tujuan dalam rangkaian roadshow

Kegiatan roadshow diisi Talkshow & Film Screening di Cinepolis Malang Town Square, Jumat (21/6/2024) dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu Kepala Sekretariat Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI Guntur Kusmeiyano, Sutradara Film Sammaria Simanjuntak, dan sineas pemenang ACFFEST 2022 Alfian Alfarisi.

“Kenapa KPK edukasi lewat film? Hanya seperenam dari tugas KPK yang penindakan dan eksekusi itu. Ada tugas pendidikan, koordinasi, supervisi, monitoring, pencegahan, baru penyelidikan, penuntutan dan eksekusi,” terang Guntur.

Guntur menjelaskan strategi pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK itu ada tiga pendekatan. Pertama strategi pendidikan (education) yang golnya orang tidak ingin korupsi, kedua strategi pencegahan yakni menutup celah-celah korupsi melalui perbaikan sistem tata kelola, dan ketiga adalah penindakan untuk efek jera, mengembalikan kerugian keuangan negara dan sebagainya.

“Titik tekannya ada di pendidikan. Pendidikan antikorupsi, berantas korupsi lewat seni, khususnya lewat film. KPK konsisten satu dekade melalui Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST). Tujuannya adalah membumikan nilai-nilai antikorupsi dengan akronim Jumat Bersepeda KK. Jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras,” jelasnya.

Tema Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) mengarah ke nilai antikorupsi tersebut, termasuk terkait gratifikasi, integritas dan lainnya. Harapannya ACFFEST bisa mengajak seluruh elemen bahkan dari usia muda untuk ikut berpartisipasi, aktif, kreatif dan peduli dengan menuangkan ide ke dalam bentuk karya film dalam upaya mengampanyekan nilai-nilai antikorupsi.

Rangkaian kegiatan yang diikuti oleh para pelajar, mahasiswa, media, dan komunitas film diisi dengan pemutaran film-film pendek bertema antikorupsi. Dua film pendek yang diputar berjudul Lansia Lan Sopo karya Alfian Alfarisi pemenang ACFFEST 2022 dan Air Mata Penyesalan yang diproduksi oleh Sinema Media Kreasi Bekasi.

Kompetisi ACFFEST 2024 diantaranya meliputi kompetisi ide cerita film pendek fiksi, ide konten vertical movie, event screening SinemAKSI dan karya film pendek (fiksi dan animasi). Informasi terkini seputar ACFFEST 2024 dapat diakses melalui https://acffest.com , media sosial Instagram @acffest.kpk dan twitter @acffest. Adapun film-film ACFFEST sebelumnya juga dapat disaksikan melalui kanal youtube KPK RI. 

Gayeng dan Sehat Bersama Warga dengan Program NGOMBE STMJ

Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM didampingi Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST., MT beserta jajaran kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tampak gayeng berinteraksi masyarakat di acara Ngobrol Bareng Mbois Ilakes (NGOMBE) yang dipadukan dengan kegiatan Senam Tahes Mbois Jumat (STMJ) di Balai RW 21 Kelurahan Purwantoro, Jumat (21/6/2024).

Wahyu menyebutkan, penggabungan dua kegiatan yang sama-sama dilakukan dengan cara berkeliling ke berbagai wilayah di Kota Malang ini, bertujuan agar penyelenggaraannya bisa lebih efektif dan efisien. Selain itu juga dilakukan agar dirinya bisa menyapa dan berinteraksi dengan warga dari berbagai wilayah di Kota Malang.

“Kita punya program NGOMBE, kemudian kita ada program STMJ, kita jadikan satu jadi NGOMBE STMJ. Karena kan untuk program STMJ juga tidak hanya dilakukan di Balai Kota Malang, jadi bisa menyasar semua,” bebernya.

Ke depannya, Wahyu mengatakan dua program ini akan terus dilanjutkan di berbagai wilayah di Kota Malang. Menurutnya kegiatan ini dapat menjadi media interaksi yang baik antara Pemkot Malang dengan masyarakat. Aspirasi dari masyarakat pun bisa langsung diterima oleh pimpinan dan bisa langsung ditindaklanjuti sehingga masyarakat dapat merasakan bahwa pemerintah hadir di tengah mereka.

“ini luar biasa, memang kendalanya terkadang masyarakat merasa belum difasilitasi, sementara Pemkot Malang sudah melakukan berbagai kebijakan. Nah ini memang butuhnya NGOMBE dilakukan. Karena selama ini ada sekat antara yang mereka inginkan dan dilakukan Pemkot Malang. Melalui NGOMBE, ini menjadi media antara pemerintah dan masyarakat,” tambahnya.

Dalam program NGOMBE STMJ kali ini perwakilan warga Kecamatan Blimbing menyampaikan aspirasinya ke Pemkot Malang, mulai dari perawatan kampung tematik, aduan pelayanan PDAM, hingga pertanyaan terkait dengan lahan eks Stadion Blimbing. Semua aspirasi tersebut kemudian ditampung dan langsung ditanggapi oleh kepala perangkat daerah terkait pada saat itu juga.

Interaksi yang dilakukan bersama warga terlihat begitu hangat. Selain berbincang melalui program NGOMBE, Wahyu juga terlihat menyapa dan mengunjungi stan UMKM yang turut meramaikan acara. Tak lupa, Wahyu juga memborong beberapa produk UMKM lokal yang kesemuanya adalah milik warga Kecamatan Blimbing.

Tidak hanya berinteraksi dengan masyarakat di lokasi acara, Wahyu juga menyempatkan diri untuk berkunjung dan menyapa warga di sekitar lokasi, terutama warga yang membutuhkan bantuan. Selain itu, pada kesempatan kali ini Wahyu juga secara simbolis memberikan manfaat klaim jaminan kematian kepada empat ahli waris. 

Pastikan Kelestarian Lingkungan Terjaga, Pj. Wali Kota Malang Ajak Giatkan Kampung Bersinar

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menggelar kegiatan Sinergitas Pemerintah dan Masyarakat dalam Membangun Lingkungan Berdasarkan Prinsip Kelestarian Berkelanjutan melalui Program Kampung Bersinar di Hotel Savana Kota Malang, Kamis (20/6/2024

Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM yang hadir menjadi keynote speaker mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan penyadaran bagi ujung tombak Pemerintah Kota Malang yang ada di masyarakat. “Karena terkait dengan Kampung Bersinar ini penting, untuk memastikan lingkungan terjaga dengan baik, lestari, berkelanjutan dan terhindar dari bencana,” jelasnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menyontohkan genangan air yang selama ini kerap melanda di beberapa titik di Kota Malang. Menurutnya hal ini tak lepas dari masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan, contoh kecilnya adalah dengan memulai budaya tidak membuang sampah sembarangan. “Kampung Bersinar adalah upaya pemerintah untuk membangun kesadaran masyarakat mewujudkan kampung yang berwawasan lingkungan,” terang Wahyu.

Ditambahkannya, Pemerintah Kota Malang pun terus memberikan edukasi dan dukungan lainnya untuk mewujudkan pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan. Seperti halnya bantuan fisik yang disesuaikan dengan kelurahan masing masing, termasuk bantuan gerobak sampah dan lain sebagainya. “Kita sesuaikan dengan kelurahan terkait kegiatan yang menjadi program utama. Ini dilakukan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan,” pungkas Wahyu.

Sementara itu Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan bahwa dibutuhkan sinergisitas dan kebersamaan yang utuh untuk mewujudkan Kota Malang yang memiliki lingkungan hidup yang bersih, sehat asri, sejuk dan sekaligus berkualitas.

“Melalui program Kampung Bersinar kami ingin menguatkan sinergisitas untuk membangun lingkungan hidup berdasarkan prinsip kelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Sesuai dengan tagline Kampung Bersinar yang sudah berjalan selama ini,” tegas Rahman.

Dijelaskannya bahwa mulai tataran terkecil di lingkup RT-RW penting untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik lagi, diantaranya menyangkut penanganan maupun penataan lingkungan hidup yang berkualitas dan berdaya.

“Ciri lingkungan hidup yang berbudaya dan berkualitas antara lain adalah munculnya sikap dan perilaku yang senantiasa peduli, senantiasa membudayakan kelestarian lingkungan secara berkelanjutan yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari,” kata Rahman.

Pj. Wali Kota Malang Munculkan Sahabat UMKM

 Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang agar para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus berkembang dan berdaya saing. Beberapa waktu lalu Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat MM menginisiasi program Kemis Mbois, sebuah gagasan untuk meningkatkan kecintaan produk UMKM lokal. Program ini dikuatkan dengan surat edaran agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Malang menggunakan produk UMKM.

Terbaru, pria nomor satu di Pemkot Malang tersebut meggulirkan program berlabel ‘Sahabat UMKM’ yang beranggotakan Diskopindag, Dispangtan, serta Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. “Sahabat UMKM ini juga sampai ke tingkat kelurahan, yang representasinya lurah sebagai anggota. Langkah ini dilakukan agar permasalahan UMKM dapat terselesaikan dengan baik,” beber Pj. Wali Kota Malang usai agenda di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Rabu (19/6/2024).

Sejauh ini mayoritas permasalahan pelaku UMKM adalah terkait permodalan. Dari kondisi ini maka Sahabat UMKM akan mengambil peran dan akan melakukan intervensi. “Kita memiliki Bank Jatim dan BPR Tugu Artha Sejahtera. Maka pelaku UMKM yang membutuhkan modal akan kita bantu,” ungkap Wahyu.

“Kami akan meminta pengecualian perlakuan agar meteka nantinya dimudahkan dalam proses pengajuan kreditnya, dan pelaku UMKM ini juga diajak bekerja sama, sehingga ada sinergi atau hubungan timbal balik yang saling menguntungkan,” imbuhnya.

Sampai saat ini, dikatakan pria asli Kota Malang itu terdapat 21.270 pelaku UMKM yang sudah terkurasi, dan yang belum 60 ribu. Diharapkan dengan adanya Sahabat UMKM ini maka pelaku UMKM akan terus bergeliat dan naik kelas.

“Geliat UMKM inilah yang akan meningkatkan, menstabilkan dan menormalkan perekonomian. Karena pelaku UMKM ini nyaris tidak terdampak guncangan ekonomi, seperti kemarin saat ada pandemi Covid-19. Apabila pelaku UMKM sejahtera maka ekonomi kita akan baik,” pungkas Wahyu.

SUMBERSARI OKE