Arsip Tag: MEA

Kemenkominfo RI Siapkan Tenaga Kerja Hadapi MEA

Kemenkominfo RI Siapkan Tenaga Kerja Hadapi MEA

Kemenkominfo RI Siapkan Tenaga Kerja Hadapi MEA

Blimbing, MC – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menggelar kegiatan sertifikasi nasional berbasis Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang komunikasi bagi angkatan kerja muda, Rabu (25/1). Hal ini bertujuan untuk memperjuangkan skill anak bangsa dari benturan tenaga kerja asing masuk ke Indonesia.

SERTIFIKASI: Dr. Ir. Basuki Yusup Iskandar, MA, Kepala Badan Litbang Sumberdaya Manusia, Kementerian Kominfo RI saat memberikan pengarahan kepada peserta sertifikasi, Rabu (25/1).

Acara sertifikasi tersebut berlangsung mulai tanggal 25-28 Januari 2017 di Hotel Savana & Convention, Kota Malang. Peserta yang mengikuti terdiri dari lulusan SMK, D1, D3, D4, dan S1 yang memiliki konsentrasi studi grafika atau desain grafis dan multimedia yang belum bekerja.

Dalam pelatihan sertifikasi nasional berbasis SKKNI ini, dihadiri langsung oleh Kepala Badan Litbang Sumberdaya Manusia, Kementerian Kominfo RI, Dr. Ir. Basuki Yusup Iskandar, MA. Pada kesempatan tersebut, Basuki Yusup Iskandar banyak mengupas tentang pentingnya peningkatan SDM di Indonesia. Sehingga generasi bangsa dapat bersaing di pasar bebas.

Basuki mengungkapkan, benar atau tidak jumlah tenaga asing yang masuk ke Indonesia saat ini harus diakui. Hal tersebut mengingat pasar bebas telah berlaku melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang tidak bias ditolak lagi. Sehingga lonjakan tenaga kerja asing juga menjadi salah satu ancaman bagi Indonesia. Karena itu, lanjut Basuki, kegiatan sertifikasi ini sangat penting untuk bisa meningkatkan SDM di Indonesia agar tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.

“Pesatnya pertumbuhan dunia periklanan, kehumasan, penyiaran dan distribusi konten digital via media sosial. Sehingga kebutuhan untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin besar pula,” jelas Basuki Yusup Iskandar saat memberikan materi kepada peserta sertifikasi.

Melalui fenomena tersebut, Basuki menjelaskan peluang kerja di sektor komunikasi khususnya bidang multimedia, digital imaging, video editing, grafika komunikasi jelas akan semakin besar.

“Adanya sertifikasi sangat penting, ini tidak mungkin hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat saja. Kegiatan ini bagian untuk melibatkan Pemerintah Daerah untuk bersama-sama peduli dalam meningkatkan SDM yang adai,” terang Basuki.

Basuki menambahkan, berdasarakan data permintaan SDM di bidang industri konten secara global terus mengalami peningkatan. Rasionya hingga mencapi 63 persen. Pada skala nasional yang dirilis oleh Kementrian Perindusrian dan Perdagangan, sektor ini secara kolektif mengalami pertumbuhan 5,76 persen diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,74 persen. Industri konten secara kolektif juga mampu menyerap 11,8 juta orang atau 10,7 persen dari angkatan kerja nasional.

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah dibuka sejak 1 Januari 2016 merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia dalam mengembangkan ekonomi. Tantangan ini semakin besar karena faktanya sasaran pasar yang paling potensial adalah Indonesia yang memiliki penduduk sangat besar mencapai kurang lebih 225 juta jiwa.

“Penduduk Indonesia hampir mencapai jumlah penduduk se-ASEAN yang kurang lebih berjumlah 600 juta jiwa,” tegas Basuki.

Dari data yang dibuat Asean Productivity Organization (APO) menunjukan bahwa, tenaga kerja Indonesia hanya sekitar 4,3 persen yang terampil. Berbeda dengan negara Philipina memiliki 8,3 persen, Malaysia 32,6 persen, Singapura 34,7 persen.

“Adanya kesenjangan ini harus dicarikan solusinya agar tenaga kerja di Indonesia tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja asing,” tutup Basuki. (cah/ram)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2017/01/kemenkominfo-ri-siapkan-tenaga-kerja-hadapi-mea/#ixzz4Wpy31oCy

Kaum Muda Kota Malang Dituntut Kreatif

Kaum Muda Kota Malang Dituntut Kreatif

Kaum Muda Kota Malang Dituntut Kreatif

Klojen, MC – Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah bergulir, Pemerintah Kota Malang terus berupaya meningkatkan roda perekonomian yang salah satunya dengan menggerakkan para pemuda untuk tampil di garda depan sebagai pelaku utama ekonomi kreatif.

Wali Kota Malang H. Moch. Anton bersama istri dalam acara pembukaan Expo Umroh dan Haji, Rabu (24/2)
Wali Kota Malang H. Moch. Anton bersama istri dalam acara pembukaan Expo Umroh dan Haji, Rabu (24/2)

Pesan itulah yang disampaikan Wali Kota Malang, H. Moch. Anton saat membuka Expo Haji dan Umrah Tahun 2016 di Mall Olympic Garden (MOG) Malang, Rabu (24/2). Pria yang biasa disapa Abah Anton itu mengaku yakin ide dan kreativitas anak muda di Kota Malang mampu bersaing dengan kota lain di Indonesia, bahkan di luar negeri sekalipun.

“Dengan adanya expo ini, bisa saja para anak muda di Kota Malang terinspirasi menjalankan biro perjalanan umrah dan haji seperti para seniornya, tentunya dengan lebih kreatif dan lebih tangguh,” imbuh Abah Anton, Rabu (24/2).

Tak hanya itu, Pemerintah Kota Malang, lanjut politisi PKB itu, saat ini tengah berupaya menyejajarkan Kota Malang dengan kota-kota lain di luar negeri. Salah satunya dengan menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) pada bulan April 2016 mendatang, dimana beberapa perwakilan kota dari negara tetangga akan hadir di Bumi Arema (Malang_red).

“Keikutsertaan Kota Malang dalam event tingkat internasional juga merupakan usaha agar nama Bumi Arema ini bisa harum di luar negeri. Kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk merealisasikan hal tersebut,” urai Abah Anton.

Dalam acara itu hadir pula Ketua TP PKK Kota Malang, Hj. Dewi Farida Suryani, Camat Blimbing Drs. Alie Mulyanto, MM, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang. (say/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/02/kaum-muda-kota-malang-dituntut-kreatif/#ixzz41RJ9BV5n

Hadapi MEA, Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang Dikukuhkan

Hadapi MEA, Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang Dikukuhkan

Hadapi MEA, Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang Dikukuhkan

Klojen, MC – Setelah mendeklarasikan Malang Creative Fusion (MCF) pada tanggal 3 Februari 2016 yang lalu, Kota Malang terus menggenjot berbagai aktivitas guna menghadapi persaingan di pasar global (Masyarakat Ekonomi ASEAN-MEA). Salah satu diantaranya yaitu mengukuhkan Komite Ekonomi Kreatif, Selasa (16/2) yang dilaksanakan di Ruang Sidang Balai Kota Malang.

Wali Kota Malang H. Moch. Anton kukuhkan Komite Ekonomi Kreatif di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Selasa (16/2)
Wali Kota Malang H. Moch. Anton kukuhkan Komite Ekonomi Kreatif di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Selasa (16/2)

Dengan adanya komite ini diharapkan bisa memperkuat dan menopang MCF sebagai wadah dari kalangan kreator yang mempunyai kreativitas tinggi. Di era sekarang ini, ekonomi kreatif menjadi pertaruhan dalam kompetisi pasar yang semakin ketat. Kota Malang yang mempunyai potensi besar di bidang ini mendapat dukungan sepenuhnya dari pihak Pemkot Malang.

Demikian yang disampaikan oleh Wali Kota Malang, H. Moch. Anton kepada wartawan setelah acara pengukuhan. Ditambahkannya, pihaknya ke depan akan memberi peluang di bidang ekonomi kreatif, seperti dunia perfilman, animasi, fotografi dan lain-lain dengan pemerintah kabupaten/kota yang ada di Indonesia.

“Selain itu, nantinya perwakilan negara ASEAN akan diundang ke Kota Malang pada bulan April dalam rangka ulang tahun kota (Malang) ini yang ke-102. Melalui momen ini kita akan memperkenalkan berbagai karya ekonomi kreatif dari Kota Malang. Dengan demikian nantinya akan ada bisnis yang saling menguntungkan di dalamnya,” imbuh pria yang kerap disapa Abah Anton itu, Selasa (16/2).

Ditambahkan politisi PKB itu bahwa Kota Malang mempunyai segudang ekonomi kreatif yang bisa bersaing di era MEA, dan oleh sebab itulah pihak Pemkot Malang akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk kemajuan bidang tersebut. “Kita harus menjadi pemain, bukan penonton dalam MEA ini sehingga berbagai potensi harus dioptimalkan,” tegas Abah Anton.

Terpisah, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif RI, Hari Sungkari mengatakan, berdasarkan hasil pengamatannya di Kota Malang, ekonomi kreatif di Kota Malang ini tidak kalah dengan kota lain. Bahkan menurut dia, di Kota Malang ini mempunyai potensi yang cukup besar, seperti di bidang animasi dan perfilman.

Jika melihat potensi di Indonesia, kata dia, potensinya sangat besar, dan selama ini banyak orang luar negeri yang datang. “Maka dari itu, kita harus bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri, dan jangan sampai negeri ini dikuasai oleh orang asing, khususnya untuk bidang ekonomi kreatif ini,” tegas Hari. (say/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/02/hadapi-mea-komite-ekonomi-kreatif-kota-malang-dikukuhkan/#ixzz40OtrpKty