Malang Retro II yang menggabungkan pameran barang lawas atau retro dan pameran produk UMKM Malang membawa siapapun yang datang berkunjung bernostalgia ke masa lalu.
Pameran yang digelar di Sarinah Malang mulai Jumat (10/3/2023) hingga Minggu (12/10/2023) itu dibuka oleh Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko.
Pria yang akrab disapa Bung Edi tersebut mengapresiasi apiknya Pameran Malang Retro II yang sebelumnya Malang Retro I juga telah sukses digelar. Menurutnya melalui pameran seperti ini sangat baik untuk membangkitkan kembali kejayaan seni, mainan, elektronik yang pernah ada di masa lalu.
“Musik, mainan, fotografi, elektronik bernuansa retro ternyata sangat banyak di Kota Malang. Ini menjadi kekayaan tersendiri yang menarik dan bisa dijual,” jelas Bung Edi, Jumat (10/3/2023).
Menyimpan, merawat dan menampilkan barang-barang retro diakui Bung Edi sangat menarik dan memiliki kepuasan tersendiri. Di Kota Malang saat ini pun masih banyak peminatnya, apalagi barang-barang retro itu masih bisa untuk digunakan dan diperjualbelikan.
Ini tentunya akan menjadi koleksi dan cinderamata yang menarik. “Saya kira ini akan bagus, artinya sesuatu yang lama, sesuatu yang jadul bisa ditampilkan di era kekinian,” ujar Edi.
Malang Retro II tentu sangat menarik, bukan saja bagi orang-orang yang berada di masanya, namun juga bagi anak-anak kekinian. Terlebih di Malang Retro II ini ini juga diikuti UMKM yang sangat beragam, mulai dari obat-obatan herbal, batik, dan lain sebagainya. “Ini sangat bagus untuk menguatkan kebangkitan ekonomi di Kota Malang,” kata Bung Edi.
Sementara itu panitia Malang Retro II, Wahono Eko Putro mengatakan Malang Retro II merupakan kegiatan yang sangat menarik, karena mempertemukan antara seniman, pelaku UMKM, pengrajin masa kini yang dikombinasikan dengan dengan gaya retro era tahun 70-an hingga 80-an.
“Total ada 50 stan yang mengikuti kegiatan ini. Malang Retro II juga akan diisi dengan berbagai kegiatan,
termasuk talkshow, penampilan band, tarian, dance, dan lain-lain,” ungkap Wahono.
Wahono mengatakan, jika di Malang Retro I banyak terfokus pada bazar, untuk Malang Retro II ini lebih banyak melibatkan anak-anak muda, ibu-ibu dan komunitas.