Arsip Tag: kota malang

Dua Pekan Pemberlakuan Manajemen Rekayasa Lalin di Kawasan Klojen

Pemberlakuan manajemen rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan di kawasan Klojen yang meliputi beberapa jalan di sekitaran Balai kota Malang, seperti Jalan Tugu, Jalan Majapahit, Jalan Kahuripan dan Jalan Basuki Rahmat telah dimulai sejak 20 Februari 2023. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang berencana akan memberlakukan uji manajemen rekayasa lalu lintas ini selama tiga minggu.

Terkait hal tersebut, selama kurang lebih dua minggu pemberlakuan manajemen rekayasa lalin, arus lalu lintas terpantau lancar meski jumlah pengguna jalan mengalami kenaikan dan arus lalu lintas cenderung padat di beberapa titik. Seperti tampak di perempatan dari arah Jalan Jaksa Agung Suprapto yang menuju ke Jalan Semeru dan Jalan Kahuripan.

Beberapa hal tersebut disampaikan Kepala Dishub Kota Malang, Drs. R. Widjaja Saleh Putra, Selasa (7/3/2023). Menurutnya, saat arus tersendat maka petugas langsung menuju ke lokasi untuk mengurai arus lalu lintas, sehingga kejadian tidak berlangsung lama dan tidak memicu kemacetan.

Ditambahkan pria berkacamata tersebut, di beberapa titik yang diindikasi akan memicu kemacetan ditempatkan petugas dari Dishub, Satpol PP dan dibantu dari jajaran Kepolisian. “Selain untuk mengurai arus, petugas ini juga menghalau kendaraan yang parkir bukan pada tempatnya, karena juga akan memicu kemacetan,” jelasnya.

Terlepas dari itu semua, pria yang kerap disapa Jaya ini mengimbau agar pengendara tidak memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi yang dapat membahayakan. Seperti halnya ketika ada pengendara yang belum memahami arah satu jalur, jika pengendara lain berkendara dengan kecepatan tinggi, maka memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Guna menekan pemicu kemacetan arus lalu lintas, pihak Dishub juga berencana akan memindahkan zebra cross atau tempat penyeberangan orang yang ada di Jalan Basuki Rahmat (depan BCA_red). Pasalnya zebra cross tersebut terlalu dekat dengan persimpangan jalan yang menuju ke Jalan Kahuripan dan Jalan Semeru.

Selain memicu kemacetan, menurutnya hal itu juga membahayakan orang yang akan menyeberang jalan. “Kami nantinya akan menggeser tempat zebra cross itu lebih ke utara lagi. Hal ini juga yang harus diperhatikan pengendara, dan perlunya berkendara dengan kecepatan rata-rata, ketika ada zebra cross untuk memberi kesempatan bagi orang yang akan menyeberang jalan,” pungkas Jaya.

Wali Kota Malang: Perencanaan Pendidikan Harus Berorientasi Pada Anak

Dalam kegiatan yang diikuti kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, bendahara, dan operator sekolah negeri ini Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji memberikan motivasi agar sekolah mampu meningkatkan tanggung jawab dalam segala proses pembelajaran, termasuk dalam hal perencanaan pendidikan.

“Tugas dan tanggung jawab bendahara, operator dan terutama top leader di sekolah yakni kepala sekolah. Tidak akan mungkin itu dapat terencana dengan baik jika paradigmanya tidak tertata,” ujarnya.

Sutiaji menyampaikan agar peran masing-masing dapat terus dikuatkan dan dimaksimalkan supaya tugas dan fungsinya dapat berjalan dengan optimal. “Kepala sekolah ada tambahan tugas sebagai leader, manajer, dan supervisor. Melihat bagaimana proses belajar mengajar, sesuai atau tidak. Namanya kepala sekolah pegang uang, jadi operator, itu tidak benar. Harus bisa memaksimalkan peran-peran yang ada,” tuturnya.

Pada kesempatan ini Wali Kota Malang juga memberi penguatan secara emosional bagi para tenaga pendidik dan kependidikan. Wali kota mengingatkan bahwa walau anak memiliki keterbatasan pasti memiliki kelebihan.

Dengan perencanaan pendidikan yang baik, Sutiaji berharap akan tercapai keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan spiritual yang bisa dimiliki para peserta didik. Ke depan, peserta didik tidak lagi dianggap sebagai bejana kosong yang tak mengerti apapun. Dengan demikian proses pembelajaran antara siswa dan guru dapat berjalan secara efektif

“Harus positive thinking pada siswa. Siswa harus dipandang bahwa memiliki kemampuan semuanya, pasti bisa. Di tengah keterbatasannya anak itu sudah hebat, nah bagaimana bisa membuat anak itu lebih hebat. Anak itu adalah mutiara yang akan muncul kala sudah diasah,” ucap orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, SE, MM menyampaikan kegiatan penguatan perencanaan pendidikan satuan pendidikan negeri amat penting untuk dilakukan agar terwujud akuntabilitas kinerja sesuai dengan tujuan dan fungsi instansi.

“Sehingga perencanaan dalam penyediaan biaya personel peserta didik dan pengelolaan dana BOS dapat diprioritaskan untuk menunjang tercapainya sasaran Disdikbud. Juga untuk mendukung terciptanya inovasi pada masing-masing satuan pendidikan ‘One School, One Innovation’,” tukas Suwarjana.

Disdikbud Kota Malang juga berharap agar perencanaan yang disusun sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh seorang kepala sekolah. “Poin-poinnya ya biar perencanaannya sesuai dengan apa yang dibutuhkan di lembaga sekolah itu, dengan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah maupun Nasional (BOSDA) dan (BOSNAS),” ungkap Suwarjana.