Semua tulisan dari kelsumbersari

Angkat Kayutangan Heritage, Kota Malang Maju Penilaian Tahap II PPD

Kota Malang kembali mengikuti Penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Derah (PPD) 2024 Tingkat Nasional Tahun 2024. Setelah mengajukan Malang Creative Center (MCC) sebagai inovasi dalam penilaian pada tahun sebelumnya, kali ini Kota Malang mengangkat Kayutangan Heritage sebagai sebuah inisiatif multidimensi dalam pembangunan Kota Malang.

Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM. memaparkan kinerja dan inovasi pembangunan Kota Malang, khususnya terkait inovasi aktivasi Kayutangan Heritage di hadapan para tim penilai dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) secara hybrid dari Balai Kota Malang, Selasa (2/4/2024). Pj. Wali Kota menyampaikan bahwa konsep Kayutangan Heritage lahir dari berbagai masukan dan latar belakang seperti sebagai upaya penanganan kawasan kumuh perkotaan, juga perwujudan kawasan strategis sosial budaya. Pembangunan kawasan Kayutangan Heritage juga menjadi implikasi dari Malang City Heritage yang tertuang dalam RPJMD Kota Malang.

“Penataan kawasan Kayutangan tidak hanya sekadar untuk pengentasan kawasan kumuh, tapi juga peningkatan value kawasan yang mendorong pertumbuhan investasi, pelestarian cagar budaya dan keberpihakan pada pertumbuhan ekonomi riil seperti UMKM lokal dan ekonomi kreatif,” terangnya.

Pembangunan Kayutangan Heritage juga menitikberatkan pada paradigma holistik. Kayutangan Heritage dibangun sebagai penegakan regulasi cagar budaya dengan meningkatkan infrastruktur kawasan dan pengembangan destinasi dan paket wisata. Keberadaan Kayutangan Heritage juga diperkuat dengan pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan, penguatan edukasi, dan fasilitasi event. Ada andil stakeholder besar dalam penataan dan aktivasi Kayutangan Heritage.

“Paradigma integratif juga dijalankan dengan sinergi hexahelix bersama kementerian pusat, perangkat daerah, pokdarwis, perbankan, dan para mitra lainnya. Kita akan kolaborasikan dengan berbagai stakeholder. Ada kolaborasi yang baik dengan para mitra. Kami juga menampung aspirasi warga lokal melalui pokdarwis dan ketua RW untuk berembuk tentang harapan dan hambatan yang mereka alami dan kita cari solusi bersama,” jelasnya.

Banyak dampak dari hadirnya Kawasan Kayutangan Heritage. Pertama dari sektor lingkungan, penataan Kampung Kayutangan memiliki andil dalam penguranvan kawasan kumuh Kota Malang sebesar 18,04 persen (dari 169,16 Ha pada tahun 2022 menurun menjadi 138,64 Ha). UMKM di Kayutangan pun turut berkembang pesat dari yang awalnya hanya 23 usaha menjadi 253 usaha yang dikelola warga lokal. Demikian juga ada peningkatan nilai investasi dari Rp667.142,1 juta pada 2022, pada tahun 2023 menjadi Rp1.917,300 miliar. Selain itu, peningkatan jumlah investor pada sektor industri makanan, hotel dan restoran, serta jasa lainnya juga meningkat dari aktivasi Kayutangan Heritage yakni sebesar 205,94 persen dari 101 investor pada tahun 2022 menjadi 309 investor pada tahun 2023.

Pembangunan Kayutangan Heritage turut andil dalam penurunan angka kemiskinan Kota Malang dari 4,37 persen menjadi 4,26 persen di tahun 2023. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Malang juga menurun dari 7,66 persen menjadi 6,80 persen di tahun 2023. Penurunan ini juga diindikasi sebagai dampak dari berdirinya Kayutangan Heritage dan berkembangnya industri kreatif lainnya di Kota Malang.

“Kami akan berupaya untuk terus mengembangkan kawasan Kayutangan Heritage, utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan warga di segala aspek, juga harapannya bisa direplikapsi di kawasan -kawasan lain yang ada di Kota Malang,” tutupnya.

Naik Bemo, Pj. Wali Kota Malang Napak Tilas ke Tempat Bersejarah

1 April merupakan hari spesial bagi Kota Malang, karena merupakan hari jadi kota yang dikenal dengan berbagai julukan, antara lain Paris of Java, Kota Pendidikan, dan Kota Bunga.

Di momen Hari Ulang Tahun ke-110 Kota Malang yang jatuh pada hari Senin, (1/4/2024) ini, Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM bersama dengan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot Malang) mengunjungi tempat bersejarah di Kota Malang sebagai salah satu bentuk napak tilas. Beberapa tempat yang dikunjungi adalah Stasiun Kereta Api Malang, Gedung KNPI, Alun-Alun Malang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Gedung KPPN dan Gedung Kesenian Gajayana.

Uniknya, kegiatan napak tilas ke tempat-tempat bersejarah ini dilakukan dengan menggunakan salah satu angkutan yang pernah jadi primadona di Kota Malang pada zamannya, yakni bemo. Pj. Wali Kota Malang dan jajaran Pemkot Malang pun kompak mengenakan baju Malangan lengkap dengan aksesorisnya yang digunakan bersamaan dengan pakaian tersebut.

“Tadi kita mulai dari Stasiun Kereta Api Malang, kemudian ke Gedung KNPI yang katanya dulu adalah bekas bozem. Kemudian kita ke Gedung BI, yang dulu atap gedungnya pernah terbakar habis pada saat dibumihanguskan agar tidak dikuasai kembali oleh Belanda bersamaan dengan bangunan lain seperti Gedung Balai Kota Malang dan lainnya,” urai Wahyu.

Dengan mengunjungi beberapa tempat-tempat bersejarah, Wahyu menerangkan bahwa dapat dilihat gedung-gedung tersebut memang dipertahankan terkait dengan sejarahnya. Berbagai catatan cerita sejarah yang tersimpan pada bangunan-bangunan ini menjadi bukti kisah panjang Kota Malang dalam perkembangannya di berbagai era, termasuk era kolonial, era kemerdekaan hingga pascakemerdekaan.

“Kita napak tilas ini untuk menolak lupa, bahwa sebetulnya ada rangkaian rangkaian yang menjadi pertimbangan untuk bisa menetapkan mengapa 1 April 1914 menjadi Hari Jadi Kota Malang. Jadi banyak hal, hasil napak tilas ini akan kita bahas bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, dengan melibatkan semua pemerhati sejarah dan pakar-pakar agar 1 April tahun depan kita benar-benar sesuai dalam memperingati Hari Jadi Kota Malang, termasuk pakaian yang kita kenakan,” jelasnya.

Perlindungan terhadap warisan sejarah Kota Malang menjadi komitmen yang terus direalisasikan Pemkot Malang. Seperti dengan menetapkan peraturan tentang Cagar Budaya Kota Malang di mana total sudah ada 78 aset cagar budaya yang ditetapkan Pemkot Malang dalam rentang waktu 2018-2022. Beberapa diantaranya adalah bangunan bersejarah yang tidak boleh diubah begitu saja demi pembelajaran bagi generasi masa kini dan masa depan seperti tempat bersejarah yang dikunjungi dalam napak tilas di momen peringatan Hari Jadi Kota Malang ke-110.

“Terkait Gedung Kesenian Gajayana, ada beberapa hal yang akan kita perbaiki untuk disesuaikan. Karena ini kan banyak riwayatnya, banyak sejarahnya terutama bagi warga Kota Malang, di mana dulu namanya Gedung Cenderawasih. Sebagai bagian untuk melestarikan dan mengingatkan peninggalan nanti kita akan gunakan gedung ini untuk resepsi Hari Jadi Kota Malang,” ungkap Wahyu.

Fungsi dari Gedung Gajayana disebutkan Wahyu akan tetap dipertahankan, masyarakat yang ingin menggunakan dipersilakan, seperti hingga saat ini yang masih sering digunakan untuk berbagai kegiatan. Ke depan direncanakan akan ada perbaikan agar tampilan gedung tersebut lebih bagus, seperti perbaikan cat, pembersihan kaca-kaca, sedangkan untuk kursi akan pertahankan karena merupakan bagian dari peninggalan.

“Pada saat berkeliling naik bemo, saya jadi teringat dulu pada masa saya SMA sekitar tahun 1982 dan zaman kuliah. Pada tahun segitu masih ada bemo. Selain bemo, dulu juga ada demo yang biasanya digunakan untuk angkutan sayur sayur dari pasar, namun juga terkadang digunakan untuk penumpang juga. Jadi esensi menolak lupa ini sebagai pengingat bahwa banyak peninggalan-peninggalan sejarah yang menjadi kewajiban kita untuk melestarikan dan merawat dengan baik,” pungkasnya.

MenPANRB Sebut Kota Malang Terinteraktif dalam Pengelolaan Aduan

Kota Malang disebut sebagai kota terinteraktif dalam pengelolaan laporan pengaduan melalui  Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!). Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Abdullah Azwar Anas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Jawa Timur 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur 2025-2045 di Surabaya, Rabu (3/4/2024).

“Total ada 10.099 laporan masuk (di wilayah Jawa Timur), dan Pemerintah Kota Malang menjadi instansi penerima laporan terbanyak yakni sebanyak 1.834 laporan dengan persentase tindak lanjut 100 persen. Sementara untuk persentase tindak lanjut laporan se-Jawa Timur telah mencapai 97 persen secara keseluruhan,” ungkap Menteri Azwar Anas.

Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menyampaikan bahwa aduan masyarakat menunjukkan bahwa ada keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Melalui aspirasi yang disampaikan inilah yang menjadi bahan evaluasi dan perbaikan program pembangunan di Kota Malang.

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita ini aktif dan kritis. Laporan-laporan (yang masuk) itu bahan koreksi kinerja kami. Ini juga sebagai motivasi agar kami bisa meningkatkan pelayanan dan memberikan pelayanan publik yang terbaik dan paripurna bagi masyarakat Kota Malang,” tukasnya.

Wahyu menyebut bahwa Pemkot Malang selalu terbuka untuk menampung aspirasi masyarakat. Untuk mewadahi kekritisan warga, Pj. Wali Kota Malang juga membuka ruang diskusi bersama antara Pemkot Malang dengan masyarakat melalui program Ngobrol Mbois Ilakes (Ngombe) yang telah dimulai sejak awal tahun 2024. Masyarakat diundang untuk menyuarakan pendapat dan keluhannya secara langsung kepada orang nomor satu di Pemkot Malang tersebut dan jajarannya.

Untuk diketahui, setiap aduan yang masuk dari masyarakat dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang. Tak hanya melalui SP4N-LAPOR, berbagai platform disediakan untuk menampung aspirasi masyarakat baik secara online dan offline, seperti aplikasi SAMBAT, CETTAR, berbagai media sosial Pemkot Malang, juga melalui surat. Aduan yang masuk melalui beragam platform tersebut selanjutnya akan didistribusikan kepada perangkat daerah terkait untuk dapat ditindaklanjuti. Rencana dan hasil tindak lanjut yang dilakukan oleh perangkat daerah terkait tersebut akan dilaporkan kembali kepada Diskominfo untuk disampaikan kepada pengadu.

Dalam penanganan pengaduan, Diskominfo juga terus menguatkan koordinasi dan meningkatkan kapasitas para admin pengelola pengaduan. Berbagai kegiatan yang telah dilakukan seperti mengadakan apel rutin pengelolaan pengaduan, memberikan bimbingan teknis pengelolaan pelayanan pengaduan SP4N LAPOR!, memberikan bimbingan teknis SOP penanganan pengaduan di media sosial, monitoring evaluasi pelayanan pengaduan, termasuk juga sosialisasi kanal pengaduan LAPOR! melalui media sosial Pemkot Malang.

110 Tahun Kota Malang, Momentum Refleksi dan Evaluasi

Tepat pada 1 April 2024 Kota Malang menapaki usia 110 tahun. Pelaksanaan upacara di Balai Kota Malang menandai bertambahnya usia kota yang dikenal sebagai Kota Pendidikan ini, Senin (1/4/2024).

Peringatan HUT Kota Malang tak sekadar menjadi sebuah euforia suka cita, namun menjadi memontum refleksi dan evalusi. “Ini adalah momen untuk refleksi dan evaluasi. Saat untuk melihat perjalanan yang telah dilalui, menghargai berbagai pencapaian yang diraih, dan merenungkan tantangan-tantangan di masa depan,” ujar Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM dalam amanatnya usai memimpin upacara.

Wahyu menyampaikan di usia yang ke-110 tahun ini, Kota Malang telah meraih berbagai capaian dan terus berupaya untuk maju agar makin ‘berkelas’. Semua raihan ini menurutnya tak lepas dari dukungan dan sinergitas antara Pemerintah Kota Malang dengan seluruh komponen masyarakat serta semua stakeholder untuk menjadikan Kota Malang menjadi kota yang maju, modern, dan berdaya saing tinggi.

“Ini (kolaborasi lintas sektor) menjadi pemersatu dan penyemangat dalam membangun kota. Inilah yang dikatakan sebagai bentuk implementasi dari tema HUT ke-110 Kota Malang yakni Berselaras Untuk Kota Malang Berkelas,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Pj. Wali Kota Malang juga menyampaikan program-program strategisnya untuk membawa Kota Malang makin berkelas, juga sebagai perwujudan amanat dalam penyelanggaraan pemerintahan Kota Malang yang terangkum dalam ‘4 Sehat 5 Sempurna’, yakni penanganan inflasi, penanggulanan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pelayanan publik, dan pengembangan ekonomi kreatif.

“Kita akan mampu menjadi kota yang berkelas apabila semua komunitasnya berselaras. Satu visi, satu misi. Sama-sama berjuang, sama-sama kita melaksanakan keinginan masyarakat maka akan menjadi Kota Malang berkelas. Satu abad satu dekade kita sudah mengenyam perjalanan panjang. Semoga di usia 110 ini bisa berkelas di segala bidang,” tutupnya.

Pelaksanaan upacara di Balai Kota ini juga dirangkaian dengan penyerahan hadiah Lomba Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) dan Urban Farming Kelurahan se-Kota Malang Tahun 2024 serta Lomba Kelurahan Tahun 2024.

Sebagai wujud evaluasi dan refleksi, di hari jadi Kota Malang ini Pj. Wali Kota Malang juga mengajak jajarannya untuk menelusuri jejak sejarah dengan ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig.  Dilanjutkan dengan kunjungan napak tilas ke beberapa titik bersejarah, seperti Gedung KNPI, Stasiun Kota Baru, Gedung BI, KPPN, dan Gedung Kesenian Gajayana.