Parade Pratnyaparamita ing Malang Meriahkan Karnaval Budaya Nusantara Apeksi 2024

Delegasi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dengan bangga menampilkan keindahan seni dan budayanya melalui Parade Pratnyaparamita ing Malang di Karnaval Budaya Nusantara yang menjadi rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII Tahun 2024 di Kota Balikpapan, Rabu (5/6/2024).

Dihadiri Wakil Presiden RI terpilih 2024 – 2029, Gibran Rakabuming Raka, Karnaval Budaya Nusantara yang digelar di area Dome, Balikpapan Sport & Convention Center (BSCC) malam itu disaksikan warga Balikpapan yang telah lama berkumpul untuk menyaksikan. Rombongan pawai budaya dari Kota Malang juga disambut dan disaksikan langsung oleh Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM didampingi Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Kota Malang Dra. Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat yang kompak mengenakan busana Malangan.

Art Director tim delegasi Kota Malang Dr. Robby Hidajat mengungkapkan Parade Pratnyaparamita ing Malang adalah perayaan budaya spektakuler yang menampilkan keragaman dan kekayaan tradisi warisan budaya Kota Malang. “Diawali segmen tolak balak, menampilkan bala tantara caplokan kucingan dan celeng pengganggu pertanian,” jelas pria merupakan seorang akademisi dari Universitas Negeri Malang bidang seni tari dan seni pertunjukan,

Selanjutnya persembahan tari edan-edanan dengan gerakan ritmis penuh semangat melambangkan tolak balak untuk mengusir dan membersihkan energi negatif. Kemudian ada penampilan Dayang Putri Kedaton yang menyertai Ratu Ken Dedes mengenakan kostum megah menggambarkan bunga teratai nan anggun yang merepresentasikan kesucian.

“Tak hanya itu, Barisan Prajurit Tombak Braja menampilkan sosok barisan prajurit yang dengan gagahnya memegang senjata tradisional sebagai gambaran kekuatan dan keberanian. Parade budaya ini turut menyertakan lurah se-Kota Malang yang mengenakan kostum tradisional,” terangnya lagi.

Parade Pratnyaparamita ing Malang tak hanya menampilkan keindahan seni dan budaya saja, tetapi juga menyampaikan nilai moral keberanian, keanggunan, dan kebijaksanaan, yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini dalam semangat kebanggaan budaya menuju Kota Malang Mbois Ilakes.

Pj. Wali Kota Malang pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh delegasi Kota Malang yang tampil memukau tersebut. Khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) yang telah berkolaborasi secara apik dengan Sanggar Sardulo Djojo, serta perwakilan guru seni budaya se-Kota Malang yang tergabung dalam paguyuban guru seni tari menampilkan keragaman dan kekayaan khas kebudayaan Kota Malang.

“Ajang Rakernas Apeksi XVII ini menjadi sarana Kota Malang untuk memperkenalkan kekayaan wisata dan budaya kepada khalayak luas. Alhamdulillah, tadi saat delegasi Kota Malang menampilkan Parade Pratnyaparamita ing Malang disambut dengan sangat meriah oleh para tamu yang hadir dan masyarakat yang menyaksikan. Terlihat dari para penonton yang antusias mengabadikan seni budaya yang kita suguhkan,” ungkap orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.

Kenalkan UMKM Kota Malang ke Kancah Nasional di Apeksi XVII 2024

Sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Kota Malang turut meramaikan kemeriahan ajang Indonesia City Expo (ICE) yang merupakan rangkaian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII Tahun 2024 di Kota Balikpapan, Selasa (4/6/2024).

Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat MM menyebutkan keikutsertaan UMKM Kota Malang di ajang Indonesia City Expo (ICE) merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Malang mempromosikan produk UMKM Kota Malang agar semakin naik kelas.

“Kami dari Pemerintah Kota Malang membawa beberapa pelaku UMKM yang memang mempunyai satu keunggulan yang berbeda dari UMKM yang ada di kota/kabupaten lain. Hal ini bisa membawa dan memberikan satu gambaran bahwa UMKM di Kota Malang berkembang drastis,” ujar Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan Apeksi ini menjadi satu ajang untuk mempromosikan keunggulan-keunggulan dan potensi yang dimiliki oleh Kota Malang. Disebutkannya, UMKM yang dikenalkan di antaranya terkait dengan kuliner, fesyen, kriya dan lainnya. “Mudah-mudahan dengan Indonesia City Expo di Apeksi 2024 ini bisa memperkenalkan UMKM Kota Malang agar lebih maju dan naik kelas,” ujarnya.

Salah satu pengrajin batik Kota Malang, Satria dari Batik Soendari menyampaikan ciri khas batiknya adalah dengan mengkreasikan beberapa batik khas Kota Malang seperti motif topeng, tugu, kemudian ada teratai, trembesi dan masih banyak lagi. Dengan menampilkan ikon-ikon Kota Malang ini harapannya daerah-daerah lain bisa semakin mengenal Kota Malang.

“Merupakan pengalaman yang menarik dalam mengikuti Apeksi ini karena banyak dari kota-kota lain yang berkumpul, jadi bisa berbagi ilmu juga. Dengan mengenal kota-kota lain kita berharap bisa berbagi, baik pengetahuan tentang batik itu sendiri juga kesempatan untuk bisa memperluas pemasaran dari produk-produk kita,” jelas Satria.

Menariknya, selain membawa produk batik kreasinya, para pengunjung ICE Apeksi 2024 ini juga dapat belajar membatik dan mewarnai batik secara langsung dengan berbagai media bersama Soendari Batik.

Selain Batik Soendari, beberapa produk yang dikenalkan ke kancah nasional diantaranya dari UMKM Antique Batik by Febby, Eva Unique Accesories, daster dari Red Tulip serta kuliner seperti aneka keripik sayur, keripik buah, keripik bakso, Soes Imoet, Tempa Tempe dan keripik tempe. Stan Pemkot Malang pun tampak ramai dikunjungi oleh para pengunjung yang memborong berbagai macam produk mulai dari kuliner hingga fesyen.

Ikuti Rakernas Apeksi XVII, Kota Malang Komitmen Wujudkan Kota Masa Depan

Presiden Jokowi meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII Tahun 2024 di Kota Balikpapan, Selasa (4/6/2024). Dalam arahannya pada rakernas yang diikuti wali kota dari 98 kota anggota Apeksi ini, Presiden Jokowi menekankan pentingnya persiapan menuju Kota Masa Depan.

“Sudah sering saya sampaikan di tahun 2045, 70 persen penduduk kita ini akan ada di daerah perkotaan. Kalau di dunia tahun 2058, 80 persen penduduk dunia ini akan ada di perkotaan. Apa yang akan terjadi? Beban kota akan semakin berat,” jelas Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu Presiden Jokowi berpesan agar rencana kota secara detail harus dimiliki setiap kota di Indonesia. Di mana pemerintah menginginkan untuk menjadikan semua kota di Indonesia nyaman, layak huni, dan dicintai oleh penduduknya karena kotanya memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakatnya.

“Kota masa depan bukanlah sekadar kota modern dengan gedung pencakar langit yang tinggi, melainkan kota yang ramah terhadap pejalan kaki, penyandang disabilitas, pesepeda, dan lingkungan. Selain itu, penghijauan kota turut menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan kota yang sejuk dan nyaman,” bebernya.

“Sekali lagi, kota masa depan yang diidamkan adalah kota yang green city, yang smart city, yang creativite city, yang liveable dan lovable,” tutur Presiden Jokowi.

Sejalan dengan arahan tersebut, Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM yang hadir pada Rakernas Apeksi ke-XVII yang mengangkat tema ‘Kota Sejahtera, Indonesia Maju’ ini menyampaikan Kota Malang pun berkomitmen untuk mewujudkan Kota Masa Depan sesuai arahan Presiden Jokowi.

Komitmen tersebut diantaranya tergambar dari Kota Malang yang dinilai berhasil dalam menyelaraskan perencanaan pembangunan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Pusat. Karena itulah, Kota Malang menyabet predikat Kota Terbaik 1 Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Nasional Tahun 2024 dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Perencanaan juga harus dilakukan dengan mendengar aspirasi dan kondisi masyarakat. Masyarakat pun turut berperan aktif dengan mengajukan usulan pembangunan melalui musrenbang. Tidak hanya top-down planning, tapi juga harus bottom-up planning. Itu yang diramu jadi satu dan kita realisasikan. Ini adalah bentuk kolaborasi dan tentunya juga sesuai dengan moto dan tagline kita pada hari jadi Kota Malang yang ke-110 tahun ini yaitu ‘Berselaras untuk Kota Malang Berkelas,” tukasnya.

Sebagai kota besar yang berkomitmen kuat membangun Kota Hijau yang ramah lingkungan, Kota Malang disebutkannya berulangkali meraih penghargaan di bidang lingkungan hidup, termasuk Piala Adipura tahun 2023 yang kembali direngkuh. Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam mendukung Pemerintah Daerah mewujudkan Smart City di Tahun 2024 untuk layanan publik yang semakin baik berbuah manis.

“Atas kinerja SPBE Kota Malang, alhamdulillah Kota Malang 10 Terbaik Nasional Digital Government Award 2024. Melesatnya kinerja digital Kota Malang lahir dari kerja keras seluruh jajaran yang berbenah dalam berbagai domain SPBE. Mulai dari aspek kebijakan, infrastruktur digital, dan dalam waktu dekat dihadirkan dalam satu platform tunggal layanan yang kini sedang dibangun Pemkot Malang,” pungkasnya.

Sebelum mengikuti sidang hari pertama Rakernas Apeksi, Pj. Wali Kota Malang didampingi Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Kota Malang Dra. Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat mengikuti Gala Dinner dan Peringatan HUT 24 APEKSI Halaman Balai Kota Balikpapan yang menjadi rangkaian pada rapat kerja yang digelar rutin setiap tahun ini.

Sinergi Pemkot Malang dan Ombudsman Tingkatkan Pelayanan Publik

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang optimal bagi masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tentu didukung berbagai pihak, salah satunya dengan Ombudsman RI. Jalinan apik kolaborasi itu terlihat kala Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MM dan jajaran menerima kunjungan kerja Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih, S.H, M.Hum, Ph.D beserta rombongan di Balai Kota Malang, Jumat (31/5/2024).

Pada kesempatan ini, Pj. Wali Kota Malang menyampaikan terima kasih atas kolaborasi terutama pendampingan dari Ombudsman dalam penyelenggaraan layanan publik di Kota Malang. Diungkapkannya bahwa saat ini Kota Malang statusnya adalah zona hijau yang merupakan predikat kepatuhan tinggi standar pelayanan publik yang tentu tak lepas dari dukungan Ombudsman.

Wahyu menyebutkan selain berupaya meningkatkan layanan publik agar dapat menyentuh masyarakat sasaran, Pemkot Malang juga selalu terbuka dengan adanya aduan warga. Aduan-aduan dari masyarakat pun sesegera mungkin direspons dan ditangani oleh perangkat daerah terkait. “Kami pada dasarnya menyambut positif dan menyatakan upaya koordinasi yang baik terkait apa yang telah dilakukan Ombudsman RI. Oleh karena itu, kami akan melakukan tindak lanjut jika ada aduan warga dengan mengedepankan musyawarah mufakat,” sambung Wahyu.

Dalam pertemuan ini, Wahyu juga memperkenalkan salah satu program yang ditujukan untuk menjaring aspirasi masyarakat secara langsung. “Kami membuka ruang seluas mungkin agar bisa mendengar masukan masyarakat, juga jika ada masyarakat yang kurang puas terhadap pelayanan kami. Saya hadirkan program Ngombe yang merupakan singkatan dari Ngobrol Mbois Ilakes, sebuah wadah bagi kami untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. Selalu kami respons dan kami selesaikan,” jelasnya.

Usai melakukan diskusi di Ruang Rapat Wali Kota Balai Kota Malang, Ketua Ombudsman RI mengunjungi Mal Pelayanan Publik (MPP) Merdeka Kota Malang. Kepala Disnaker PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, S.STP, M.Si dan Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Malang, Boedi Utomo, SE, M.Si mendampingi Ketua Ombudsman mengunjungi gerai-gerai pelayanan di MPP Merdeka Kota Malang seraya berinteraksi dengan masyarakat yang tengah memanfaatkan berbagai layanan.

Ketua Ombudsman RI pun mendorong Pemkot Malang melakukan berbagai upaya untuk memberikan pelayanan publik yang optimal serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan Ombudsman RI secara komprehensif.

Di akhir kunjungannya, Najih menyampaikan apresiasi ya atas eksistensi MPP Merdeka Kota Malang yang mulai beroperasi sejak dua tahun lalu tersebut. “Ini merupakan perkembangan yang baik untuk Pemkot Malang, terutama dalam memberikan layanan kepada masyarakat secara terpadu. Harapannya semua layanan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh warga Kota Malang,” pungkas Najih.