Tingkatkan Pelayanan Publik, Lurah dan Seklur Ikuti Pembinaan dan Evaluasi

Lurah beserta sekretaris lurah dari 57 kelurahan di Kota Malang mengikuti kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Pelayanan Publik tingkat Kelurahan di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Senin (6/5/2024). Pada kesempatan ini Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Malang Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si beserta Kepala BKPSDM dan Inspektur Kota Malang memberikan wejangan dan arahan guna peningkatan kualitas layanan publik di kelurahan.

Sekda Kota Malang menuturkan bahwa menjadi sebuah keniscayaan para perangkat kelurahan untuk dapat menjaga konsistensi pelayanan publik bagi warga masyarakat. “Bagaimana kita harus menjaga keistikamahan dalam melayani masyarakat, supaya layanan juga sesuai standar dan ada peningkatan layanan dari waktu ke waktu,” tuturnya.

Erik menekankan bahwa Pemkot Malang juga membuka pintu jika ada masukan dari kelurahan terkait bagaimana SOP dan tata laksana pelayanan sehingga layanan pada masyarakat dapat semakin baik. “Jangan hanya berkutat pada apa yang saat ini dijalani, tapi kembangkan inovasi layanan agar makin efektif dan efisien. Beri masukan pada pengambil kebijakan, agar pelayanan makin cepat, makin ringkas tanpa meninggalkan kaidah dan regulasi,” tambahnya.

Sekda Erik menyebut bahwa hal ini sejalan dengan arahan dari Pj. Wali Kota Malang agar pelayanan publik terhadap masyarakat dapat berlangsung secara profesional serta tanggap terhadap perubahan zaman. “Termasuk juga mengedepankan upaya kita terhadap aspek kemudahan terhadap layanan publik. Karena itulah, teman-teman ini yang memang berhadapan langsung dengan masyarakat kami berikan pembekalan,” terang Erik pada awak media.

Menanggapi keluhan warga terhadap pelayanan salah satu kantor kelurahan yang dianggap meninggalkan pekerjaan saat jam pelayanan, Erik menyampaikan bahwa selain memberikan pembekalan, pihaknya juga akan meningkatkan sidak ke unit kerja untuk menjaga konsistensi dan sustainability atau keberlanjutan layanan publik di setiap kantor. Ia pun berharap insiden serupa tidak terulang kembali.

“Karena itulah sudah kita bentuk satuan tugas (satgas) yang tugasnya melakukan sidak, yang sewaktu-waktu tim sidak ini make sure (memastikan) di lapangan untuk memberikan keyakinan bahwa tidak ada layanan publik yang berhenti (saat jam efektif perkantoran),” tegas Erik.

Namun demikian, Erik mengatakan perlu dipahami bahwa sebagai manusia biasa, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) juga tidak terlepas dari aspek sosial. Nyatanya, hubungan sosial kemasyarakatan dan pemerintahan biasanya juga saling beririsan.

“Sebagai contoh, aparatur ini juga manusia, yang mana seringkali pada saat jam kerja misalnya, itu ada aspek sosial ke masyarakat yang harus dijalani. Misalnya ada undangan ataupun ada kabar duka, tentunya sebagai makhluk sosial, aparatur sebagai bagian masyarakat juga harus melakukan itu,” imbuhnya Erik.

Lebih lanjut Erik mengatakan adanya hal tersebut bukan berarti disahkan menjadi alasan untuk meninggalkan kantor kala jam kerja dalam keadaan kosong hingga layanan publik sampai berhenti. Erik menegaskan bahwa keduanya harus berjalan beriringan secara seimbang. “Nah ini yang harus kita ingatkan bagaimana menjaga keseimbangannya. Jangan sampai kantor ditinggalkan dalam kondisi kosong, itu kan gak etis, tentu salah, dan tidak dapat dibenarkan,” pungkas Erik tegas.

Selain itu, Erik mengungkapkan pihaknya akan meminta klarifikasi atau penjelasan jika ditemukan pelanggaran semacam itu. Disebutkannya tentu akan ada peringatan, teguran, hingga hukuman tegas bagi para ASN yang terbukti melakukan pelanggaran.

Pj. Wali Kota Malang Lantik dan Ambil Sumpah 96 Pejabat

Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM mengambil sumpah jabatan dan melantik 96 pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Kota Malang di Gedung Islamic Center Kota Malang, Jumat (3/5/2024).

Usai pelantikan, Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebutkan mutasi yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur. “Mutasi ini fokusnya adalah pada kompetensi dan kemampuan individu pegawai. Semuanya dalam rangka meningkatkan kinerja Pemkot Malang secara keseluruhan. Semoga dengan ini mampu berdampak besar, karena sudah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi,” tuturnya.

Diungkapkannya bahwa Tim Penilai Kinerja (TPK) ASN dari Sekretariat Daerah Kota Malang sudah melakukan pendataan kebutuhan dan mengajukan. Setelah melewati beberapa proses panjang, akhirnya Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyetujui usulan tersebut.

“Ada beberapa perangkat daerah, baik lurah, camat, kebetulan juga ada yang pensiun. Mau tidak mau organisasi ini harus settle. Maka dengan pertimbangan tersebut kita melakukan mutasi dan promosi. Prosesnya juga panjang, ini semua berdasarkan pengajuan kita ke BKN dan Kemendagri,” beber Wahyu.

“Kepada Bapak Ibu yang dilantik, mutasi ini membutuhkan proses yang lama dan sudah sesuai dengan prosedur yang ada sebagaimana tugas dan kewenangan saya sebagai Pj. Wali Kota Malang,” jelasnya lebih lanjut.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengatakan bahwa dinamika yang ada saat ini harus dijawab dengan figur yang punya kompetensi.” Jadi proses ini sesuai dengan kebutuhan organisasi, tentu semuanya dalam rangka meningkatkan dan mengakselerasi kinerja dengan sebaik-baiknya,” tutupnya

Kado Istimewa di Peringatan Hardiknas Kota Malang

Tak kurang dari 1.300 Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kota Malang tahun ini direncanakan akan segera diangkat menjadi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) maupun Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini mengacu kepada kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB). Pasalnya Kota Malang diberi kuota 3.600 tenaga kontrak yang bisa diangkat menjadi ASN.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM usai upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Balai Kota Malang, Kamis (2/5/2024) menambahkan bahwa selain itu, 40 sekolah yang terdiri dari SDN, SMPN dan TK, akan diperbaiki gedungnya serta sarana prasarananya akan ditambah.

Menurut Wahyu, sebagai kota yang mengusung label Kota Pendidikan, maka ditargetkan mutu dan kualitas pendidikan akan lebih baik lagi. “Dengan  demikian, nantinya akan melahirkan generasi masa depan sesuai harapan bersama,” imbuhnya.

“Selama ini memang ada beberapa hal yang harus kita perjuangkan saat ini. Salah satunya yang berkaitan dengan status dari tenaga-tenaga kontrak. Banyak keluhan-keluhan dari para GTT dan PTT, sehingga harapannya apa yang dikeluhkan mereka bisa terwujud, yaitu menjadi ASN,” urai Wahyu.

Disampaikan pria asli Kota Malang ini bahwa pihaknya beberapa waktu lalu diundang dan dikumpulkan oleh MenPANRB.” Ketika itu juga ada presentasi dari Pak Menteri Pendidikan, dan memang di tahun 2024 ini  mudah-mudahan semua yang menjadi harapan GTT dan PTT itu menjadi kenyataan,” jelasnya.

Pengangkatan GTT, PTT, perbaikan gedung dan sarana sekolah menjadi kado istimewa pada peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini, khususnya dari KemenPANRB. Pada kesempatan ini, Pemkot Malang juga menyerahkan sejumlah penghargaan bagi siswa berprestasi serta menerima bantuan untuk perbaikan beberapa gedung sekolah.