Digandeng Kemenparekraf, Kadisporapar: Daya Saing Pelaku UMKM Makin Moncer

Untuk lebih mengoptimalkan daya pelaku dan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar bimbingan teknis bagi pelaku UMKM yang ada di Malang Raya. Gelaran yang dihelat di Hotel Savana pada Selasa (28/6/2022) mengusung tema peran UMKM dalam memajukan potensi Malang sebagai pendukung kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).

Kepala Disporapar kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni memaparkan potensi pelaku UMKM dan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang

Program rutin Kemenparekraf ini, menggandeng atau berkolaborasi dengan Komisi X DPR RI dan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang. Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH., M.Si selaku Kepala Disporapar memberi apresiasi positif atas diselenggarakannya bimbingan teknis, sekaligus memberi pendampingan serta pelatihan bagi pelaku UMKM ini. Khususnya bagi pelaku UMKM Kota Malang nantinya daya saingnya akan semakin moncer.

Menurut Ida pelaku dan produk UMKM Kota Malang sudah tidak diragukan lagi, baik kualitas maupun daya saingnya dalam menopang ekonomi nasional. “Dari acara seperti ini, selain akan menambah wawasan juga dapat mendorong pelaku UMKM lebih kreatif, inovatif dan naik kelas. Seperti kuliner, kriya dan fesyen yang menjadi andalan Kota Malang, selama ini telah berbicara banyak di level persaingan pasar nasional dan internasional,” ungkapnya.

Ditambahkan Ida, Kota Malang sebagai kota pendidikan juga banyak dihuni kaum muda kreatif yang telah menunjukkan eksistensi dan prestasi yang patut dibanggakan berbagai pihak. “Kami di Disporapar pun akan terus mendorong dan memberi pendampingan maupun pelatihan kepada mereka. Apalagi adanya fasilitas Malang Creative Center (MCC) dalam waktu dekat, tentu akan semakin menguatkan hal tersebut,” tegasnya.

Koordinator Promosi dan Publikasi MICE Kemenparekraf, Eni Komiarti mengatakan, potensi dan kualitas UMKM di Malang Raya, khususnya Kota Malang sangat luar biasa. Dari kondisi ini, maka pihaknya merasa perlu dan harus untuk memberikan pelatihan dan pendampingan agar wawasan, kreativitas dan inovasi pelaku UMKM ini lebih baik lagi serta mampu bersaing di pasar global.

Pihak Kemenparekraf pun, terang Eni akan terus mendorong para pelaku UMKM maupun pariwisata agar lebih mandiri. Sehingga dari dua sektor ekonomi ini benar-benar mampu menjadi penopang, serta penyokong kuat pertumbuhan ekonomi nasional seperti yang dicanangkan pemerintah selama ini.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah yang hadir secara virtual juga menyampaikan apresiasi positifnya. Dikatakannya, bahwa selama ini setidaknya ada tiga fase penyelamatan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kemenparekraf, yaitu tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi.

“Kegiatan kerja sama dengan Kemenparekraf ini merupakan dari fase normalisasi di mana Komisi X DPR RI sebagai mitra strategis kementerian ini senantiasa mendorong peningkatan ekonomi pascapandemi Covid-19. Kami mengakselerasi program-program di daerah pariwisata dan Malang Raya sebagai daerah prioritas karena memiliki tempat wisata yang beragam,” pungkasnya.(say/ram)