Reenactor Bikin Sumbersari punya Khas

Reenactor Bikin Sumbersari punya Khas

 

Camat Lowokwaru Imam Badar (tiga dari kanan) dan lurah sumbersari Achiyat Hadi Supriyanto (empat dari kanan) saat berfoto bersama dengan anggota komunitas reenactor, kemarin (24/4).

MALANGKOTA – Kelurahan Sumbersari, Lowokwaru, Kota Malang saat ini sudah menjadi seperti jantungnya Kota Malang. Lantaran, di daerah inilah, kampus ternama berdiri. Di daerah ini jugalah, kos-kosan berjibun jumlahnya.

Tapi, bukan itu yang memancing perhatian dewan juri Otonomi Award Lurah Camat 2018, kemarin (24/4). Yang menarik perhatian adalah adanya reenactor ngalam, sebuah komunitas yang diinisiasi warga setempat. Komunitas ini adalah komunitas pencinta sejarah yang ingin mereka ulang babakan-babakan sejarah.

Dalam penjurian kemarin, para anggota reenactor tidak hanya menjelaskan asal-usul Sumbersari yang dulu bernama tawangsari. Tapi, juga memamerkan koleksi mereka mulai dari senapan hingga seragam kuno. Untuk senapan, hanyalah prototipe yang dibuat oleh warga setempat.

”Reenactor ini sudah pernah dikunjungi oleh turis Rumania dan Selandia Baru,” kata humas reenactor Eko Irawan.

Selain itu, sejak tiga tahun lalu, komunitas ini sudah menggelar kegiatan yang bernama Tawangsari Kampoeng Sejarah. Festival ini memamerkan produk-produk dahulu kala.

”Komunitas ini sudah ada sejak 2007, tapi festival baru ada 2016 lalu,” imbuhnya.

Dalam waktu dekat, komunitas reenactor tersebut akan mempunyai museum. Museum itu merupakan hadiah dari kompetisi kampung tematik yang diadakan oleh Pemkot Malang.

”Kami ingin ini menjadi ciri khas sumbersari,” kata Achiyat Hadi Supriyanto, lurah sumbersari.”Kami juga berencana akan mendirikan kampung inggris dan kampung bahasa walikan di kelurahan ini,” imbuhnya.

Dalam penilaian kemarin, Camat Lowokwaru Imam Badar juga hadir memberi arahan.”Tolong sampaikan saja sesuai fakta,” kata Imam Badar.

SUMBERSARI OKE