Idrus Achmad Terpilih Jadi Ketua KORPRI Kota Malang

Idrus Achmad Terpilih Jadi Ketua KORPRI Kota Malang

Idrus Achmad Terpilih Jadi Ketua KORPRI Kota Malang

Klojen, MC – Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kota Malang dituntut semakin profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu mengingat semakin maju dan majemuknya masyarakat yang harus dilayani. Setidaknya seperti itulah yang disampaikan oleh Wawali Malang, Drs. Sutiaji saat membuka musyawarah KORPRI ke-IV, Kamis (19/1) di Balai Kota Malang.

MUSYAWARAH: Wakil Walikota Malang, Drs. Sutiaji saat membuka acara musyawarah KORPRI KE-IV di Balai Kota Malang, Kamis (19/1).

Sutiaji mengungkapkan, untuk membangun kebersamaan persatuan dan kesatuan KORPRI sebagai organisasi kegiatan tentu tidak terlepas dari kedinasan. Dengan demikian, KORPRI perlu diarahkan kepada terbangunnya organisasi yang demokratis, mandiri, bebas, aktif, profesional, netral, produktif dan bertanggung jawab.

“Soliditas segenap anggota KORPRI diharapkan mampu meningkatkan tugas dan pengabdiannya untuk turut serta melayani masyarakat. Sejatinya, agar Kota Malang semakin sejahtera,” jelas Sutiaji saat membuka acara tersebut.

Begitu strategisnya perang KORPRI dalam menyelenggarakan pemerintahan. Tentu dengan pembinaan jiwa Korps yang secara berkesinambungan. Melalui cara itu, diharapkan kinerja segenap anggota KORPRI di Kota Malang semakin hari semakin baik dan profesional.

Ia melanjutkan, KORPRI juga memiliki fungsi yang sangat berpengaruh menjadi pelopor peningkatan kesejahteraan dan profesionalitas anggota. Pendorong peningkatan taraf hidup sosial ekonomi masyarakat . Juga pelopor pelayanan publik dalam mensukseskan program pembangunan. Selain itu menjadi mitra aktif perumusan berbagai kebijakan, pencetus ide serta pejuang kemakmuran bangsa.

“Melalui musyawarah KORPRI ini, kami berharap mampu mengembalikan peran utama birokrasi sebagai komponen penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Sutiaji.

Dari Muskot ke-IV KORPRI tersebut, Sekretaris Daerah Kota Malang, Dr. Idrus Achmad, M.Si terpilih menjadi Ketua KORPRI Kota Malang periode 2017-2021. Ia terpilih menggantikan Dr. Drs. Shofwan, SH, M.Si dan Ir. Cipto Wiyonos, M.Si yang telah berpindah tugas. (cah/ram).

Asyik, 2018 Kota Malang Punya Monorel

Asyik, 2018 Kota Malang Punya Monorel

Asyik, 2018 Kota Malang Punya Monorel

Klojen, MC – Pemerintah Kota Malang berencana membangun monorel untuk mengatasi kemacetan yang kian meresahkan. Upaya Pemkot Malang tersebut akan dilakukan pada tahun 2018 dan sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Indonesia Transit Central, Rabu (18/1) di Balai Kota Malang.

INOVASI BARU: Walikota Malang, H. Moch. Anton saat menunjukkan desain monorel untuk tahun 2018 di Kota Malang, Rabu (18/1).

Dalam kesempatan itu, investor monorel dari PT. Indonesia Transit Central melakukan presentasi langsung di hadapan Walikota Malang dan jajaran Kepala SKPD. Adanya MoU tersebut menjadi langkah awal dimulainya proses pembangunan monorel tersebut. Dengan harapan mampu menjadi transportasi penujang bagi masyarakat Malang dan wisatawan.

Moch. Anton mengungkapkan, bahwa untuk bisa memecahkan kemacetan di Kota Malang butuh sebuah langkah nyata dan tepat. Monorel bisa menjadi jawaban atas keluhan masyarakat terhadap kemacetan di Kota Malang. Sehingga Kota Malang bebas dari kemacetan.

“Kami berharap dengan dibangunnya monorel ini, kemacetan dapat teratasi. Target saya pada tahun 2018 sudah benar-benar terwujud,” kata Abah Anton, sapaan Walikota Malang tersebut.

Investasi yang akan dikucurkan oleh investor, kata Abah Anton, mencapai Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun untuk proses pembangunan monorel itu. Tentu untuk pelaksanaanya harus dilakukan pengkajian secara mendalam. Untuk itu, lanjut Abah, perlu dilakukan kajian teknis, kajian hukum, kajian kelayakan proyek secara ekonomi dan sosial, maupun kajian-kajian yang lainnya.

“Panjang monorel yang akan dibangun saat ini adalah 8,2  km. Sementara jalur monorel yang dibutuhkan sepanjang 40 km di Kota Malang,” jelas Abah

Sementara itu, Direktur PT. Indonesia Transit Central (PT ITC), Sukmawati, mengatakan bahwa partner PT ITC berasal dari berbagai negara seperti Amerika, RRT, Jerman, dan Singapura. Nama-nama patner kerjasama tersebut akan diumumkan secara resmi setelah dimasukan kajian  feasibility study (FS) kepada Pemerintah Kota Malang.

“Untuk mewujudkan monorel di Kota Malang akan ada tiga tahap kegiatan yang akan dilakukan setelah adanya MoU ini,” kata Sukmawati.

Di antara kajian itu, lanjut Sukmawati, adalah melakukan kajian pra feasibility study (FS) dan kajian perundang-undangan. Dimana kajian FS membutuhkan waktu kurang lebih selama enam bulan.

“Jika mendapat persetujuan dari pemerintah pusat akan memasuki tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan FS,” terang Sukmawti

Lebih jauh Sukmawi menjelaskan, bahwa setelah  pelaksanaan FS disetujui maka akan segera dilakukan proses pembangunan monorel sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Apabila usulan final FS sudah disetujui, maka konsorsium PT ITC dapat ditetapkan sebagai pemrakarsa pengembangan proyek monorel di Kota Malang,” tutup Sukmawati. (cah/ram)