Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan nyawa karena menjadi sumber pembiayaan serta pembangunan bagi daerah. Oleh karena itulah optimalisasi jadi keharusan agar pelaksanaan pembangunan berjalan dengan baik. Harus ada data riil dalam lima tahun terakhir sehingga dapat diketahui sektor mana yang potensial maupun yang harus dioptimalkan.
Hal itu disampaikam Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM saat membuka dan menjadi narasumber kegiatan Pendampingan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur Dalam Upaya Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah di Kota Malang tahun 2023 di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (25/10/2023).
Disampaikan Wahyu, dari proyeksi pendapatan per Oktober 2023, capaian PAD Kota Malang untuk pajak daerah sebesar 58,56 persen, retribusi daerah 68,22 persen, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 22,11 persen dan PAD lain-lain yang sah 82,13 persen.
“Jadi memang hanya tinggal efektif satu bulan setengah. Dengan adanya acara ini mudah-mudahan kita bisa menggenjot. Tadi juga saya minta bahwa terkait dengan perangkat daerah (PD) penghasil, baik pajak dan retribusi. Saya akan menilai targetnya, karena menurut saya masih lambat sekali,” imbuhnya.
Beberapa kendala-kendala tadi sudah disampaikan juga dan mudah mudahan dalam waktu satu bulan ke depan harus bisa diminimalisir. “Upaya yang dilakukan PD penghasil nanti itu menjadi salah satu penilaian saya terhadap kinerja. Ini nanti akan kita lihat dan kita evaluasi,” bebernya.
Kalau memang sampai akhir tahun nanti tidak tercapai dan persentase masih tinggi, Wahyu menegaskan maka evaluasi kinerja akan dilakukan dan itu sudah dibuatkan surat. “Upaya dan solusi yang dilakukan termasuk juga terobosan, kalau memang tidak ada upaya tersebut berarti kinerjanya akan dievaluasi. Para ASN ini kan mendapat tunjangan kinerja, sehingga harus ada kreativitas dan inovasi,” jelasnya.