Kebaragaman suku, etnis, budaya, dan adat istiadat di Indonesia memiliki potensi konflik yang tinggi apabila tidak didukung dengan adanya kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kota Malang bak miniatur Indonesia yang juga terdiri dari keragaman latar belakang. Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya untuk mengikat masyarakat dari berbagai latar belakang ini agar bersatu padu untuk menghindari adanya konflik horisontal.
Sebagai upaya mewujudkan persatuan dalam keberagaman inilah Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Malang menggelar Workshop Strategi Pencegahan Konflik Sosial, Tindakan Anarkis, dan Disintegrasi Bangsa Dalam Rangka Mewujudkan Kohesi Kebangsaan, Jumat (1/9/2023).
Ketua FPK Kota Malang, Ade Syarif Hidayat menyampaikan bahwa tujuan dibentuknya FPK adalah untuk membina kehidupan rukun, damai, dan sejahtera walau dengan beragam latar belakang yang ada. FPK memiliki beberapa tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan forum dialog dengan pimpinan organisasi pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat.
Selain itu juga menyelenggarakan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan pembauran kebangsaan, merumuskan rekomendasi kepada pimpinan wilayah sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pembauran kebangsaan. “Kegiatan ini menjadi salah satu upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui proses pembauran kebangsaan di aspek kehidupan bermasyarakat,” sambungnya.
Wakil Wali Kota Malang Ir. Sofyan Edi Jarwoko yang hadir pada kegiatan ini menyampaikan bahwa pembauran kebangsaan sangat penting untuk menjalin mempertahankan kesatuan bangsa. Pada kesempatan ini, pria yang akrab disapa Bung Edi itu menekankan pentingnya rasa kesatuan sebagai Bangsa Indonesia terlebih menyongsong pesta demokrasi tahun 2024 mendatang.
Bung Edi mengungkapkan, workshop yang turut mengundang perwakilan semua stakeholder dan perwakilan organisasi kemasyarakatan dari berbagai latar belakang suku, budaya, dan agama ini menjadi sebuah ajakan untuk bersama menyukseskan agenda Pemilu 2024. Diungkapkannya, kehadiran FPK diharapkan mampu dapat menjadi wadah bagi warga dari seluruh Indonesia yang ada di Kota Malang.
“Ini menjadi alat yang sangat efektif untuk mengomunikasikan kepada semua pihak terkait budaya, kebiasaan, karakter warga Malang sehingga bisa sambung dengan seluruh warga yang datang dari seluruh Indonesia sehingga menjaga Malang ini harus bersama-sama karena untuk kepentingan kita semua terlebih saat ini untuk menyukseskan Pemilu di Februari 2024,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pria yang juga menjadi Ketua Dewan Pembina FPK ini menyebut bahwa dibutuhkan kerja sama antar seluruh elemen untuk menjaga kondusivitas Kota Malang. “Kita tidak bisa bekerja sendiri tapi harus bersinergi dengan seluruh potensi masyarakat sesuai peran dan tugasnya,” ujarnya.