Sustainable development dengan bottom Up, dari Kampoeng Menuju Dunia

Sustainable development dengan bottom Up, dari Kampoeng Menuju Dunia

 

illustration of networking with steps on white background

Banyak orang bicara sustainable development,Banyak orang bicara bottom Up, Apa ya Kira kira artinya? Orang Kampung pasti tidak paham. Tapi ini dilakukan oleh warga kampung di Kota Malang. Dalam Rangka Lomba Kampung tematik Festival Rancang Malang, Kampung Kampung di Kota Malang Lagi giat melaksanakan hal tersebut termasuk Warga RW. I Tawangsari Kelurahan Sumbersari dengan “Tawangsari Kampoeng Sedjarah”

             Warga Tawangsari tengah belajar Perancangan Bottom Up, dalam Wikipedia dimaknai Dari bawah ke atas (bottom-up). Pendekatan ini merupakan upaya melibatkan semua pihak sejak awal, sehingga setiap keputusan yang diambil dalam perencanaan adalah keputusan mereka bersama, dan mendorong keterlibatan dan komitmen sepenuhnya untuk melaksanakannya.

DSCF9618

Proses diskusi Menggali Potensi Selasa, 27 September 2016 di Kelurahan Sumbersari

Kelemahannya memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk perencanaan. Diperlukan pengembangan dan pengenalan pembelajaran proses budaya perencanaan dari masyarakat sendiri. Dalam Hal ini Warga dilibatkan penuh untuk menggali apa yang menjadi keinginan dan hal tersebut dibutuhkan. Tapi Juga harus mengukur potensi yang ada dan sudah dimiliki oleh warga. dibutuhkan komitmen tinggi dari warga untuk mendukung apa yang sudah dirancang. Budaya yang tumbuh di proses perencanaan di masa sebelumnya adalah istilah Jawa ” Kucing Kucing diraupi ben dadi singo” artinya untuk keperluan perancangan yang membutuhkan profil singa dipoles dari seekor kucing. Profil Kucing dirubah jadi nampak seperti singa. Apa Bisa? Jelas kucing tak bisa mengaum dan akan tetap mengeong. Jika Perencanaan dibangun dari Warga, Pembelajaran akan tumbuh dan peran Vital musrenbang di tingkat kelurahan akan tumbuh sehat sebagai partisipasi masyarakat dan melalui Lomba Kampung Tematik warga belajar mewujudkan apa yang mereka butuhkan sesuai potensi yang sudah dimiliki termasuk warga Tawangsari.

                   Terus apa Sustainable development itu?  Sustainable development adalah :

  • Wikipedia : Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”

  • Menurut Brundtland Report dari PBB, 1987. Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainabel development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungantanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.

  • Laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat.

  • Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO, 2001) lebih jauh menggali konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa “…keragaman budaya penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alam”. Dengan demikian “pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual”. dalam pandangan ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan pembangunan berkelanjutan.

  • Network of Excellence “Sustainable Development in a Diverse World”SUS.DIV, sponsored by the European Union, bekerja pada jalur ini. Mereka mengintegrasikan kapasitas multidisiplin dan menerjemahkankeragaman budaya sebagai kunci pokok strategi baru bagi pembangunan berkelanjutan.

Dari berbagai pengertian pembangunan berkelajutan diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan berkelanjutan (sustainable development)adalah sebuah upaya pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan bahkan budaya untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan atau mengurangi kebutuhan generasi yang akan datang.

Meliputi aspek ekonomi, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun konsep “pertumbuhan ekonomi” itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.

Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interrelasi dan interdependesi. Yang erat kaitannya juga dengan aspek budaya. Tidak hanya pada permasalahan ekonomi, pembangunan berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah masyarakat supaya sebuah amsyarakat tetap bisa eksis untuk menlajalani kehidupan serta mempunyai sampai masa mendatang.

Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang ambigu, dimana pandangan yang luas berada di bawah naunganya. konsep ini memasukkan pemahaman keberlanjutan lemah, keberlanjutan kuat, dan ekolog mendalam. konsep yang berbeda juga menunjukkan tarik ulur yang kuat antara eko(lingkungan)sentrisme dan antropo(manusia)sentrisme. Oleh karena itu konsep ini lemah didefinisikan dan mengundang debat panjang mengenai definisinya.

Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian kepada lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus.

Pengertian dari tidak mengurangi dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang dilakuakn dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan, boros terhadap SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang. Generasi yang akan datang juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas. Tetapi mereka juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan.

Hubungan Sustainable Development dengan CSR

Sustainable development menjadi goal dari CSR karena bukan hanya pembangunan komunitas atau Community Development yang menjadi inti tujuan dari CSR melainkan bagaimana Com.Dev tersebut bisa terus eksis berada dalam masyarakat sebagai upaya untuk keseimbangan lingkungan dan alam.

Dari Kampung Menuju Dunia

14729101_354852001527370_2078379345356507253_n

Presentasi Perencanaan Perancangan Kampung Tematik Minggu, 23 Oktober 2016 di Balai RW.I Kelurahan Sumbersari

Memahami Perancangan Tawangsari Kampoeng Sedjarah  dengan Visi :

“Menciptakan Destinasi Wisata “Kampoeng Sedjarah” di Wilayah Kampung Tawang Sari  yang bersih, indah, sehat dan anti kumuh, yang dikelola oleh warga tawang Sari, dari Warga, oleh warga dan untuk  Warga Tawangsari”

Dengan Misi Tawangsari :

“Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat Tawangsari dengan menciptakan lingkungan sehat, bersih dan indah serta Memberikan Edukasi Pengenalan Sejarah Perjuangan Bangsa dan Nasionalisme bagi Generasi muda”

adalah wujud dari Sustainable development dengan bottom Up yang sudah diterapkan oleh warga Kampung Tawangsari. Rancangan ini adalah apresiasi Warga mengukur potensi disesuaikan dengan apa yang sedang di kerjakan pemerintah Kota Malang

Berikut adalah kutipan dari http://mediacenter.malangkota.go.id/2015/02/kota-malang-akan-miliki-kawasan-herigate-space-public/#ixzz4LWE1xDuI

Kota Malang Akan Miliki Kawasan Heritage Space Public

Kota Malang Akan Miliki Kawasan Heritage Space Public

Cahyo Nugroho Selasa, 24 Februari 2015 BeritaUtama Beri komentar 808 Dibaca

Klojen, MC – Membangun Kota Malang agar bisa semakin dicintai oleh masyarakatnya, Wali Kota Malang siap membuat gebrakan baru dalam hal pembangunan kota. Kali ini kawasan Jl. Ijen sampai dengan Jl. Veteran Kota Malang akan dibangun sebagai kawasan Heritage Space Public, Senin (23/02).

Wali Kota Malang, H. Moch. Anton memberi keterangan kepada wartawan, Senin (23/02)

Dengan dibangun menjadi kawasan Heritage Space Public, Jl. Ijen sampai denganJl. Veteran akan menjadi kawasan wisata sejarah sehingga menjadi kawasan khusus yang semakin memanjakan wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang.

Wali Kota Malang, H. Moch. Anton membenarkan kawasan Jl. Ijen sampai dengan Jl. Veteran akan dijadikan kawasan Malang Heritage Space Public. Desain pembangunannya saat ini sedang dilombakan sehingga ke depan pembangunannya bisa benar-benar maksimal.

“Tercetusnya pembangunan Malang Heritage ini setelah saya bertemu bapak Presiden Jokowi di Istana Bogor, dimana ia ingin setiap kota memiliki kawasan Kota Sehat. Dari situ saya ingin di Jl. Ijen sampai Veteran dijadikan kawasan Malang Heritage,” tegas pria yang kerap disapa Abah Anton itu.

Dari adanya kawasan Malang Heritage ini nantinya akan semakin mendukung citra Kota Malang sebagai Kota Wisata. Di kawasan ini nantinya akan didesain sebaik mungkin untuk dijadikan sebagai tempat yang sangat berkesan dan penuh dengan nilai sejarah.

Abah Anton menjelaskan bahwa sebenarnya di kawasan Jl. Ijen yang dinyatakan sebagai cagar budaya peraturan daerah-nya sudah ada, namun masih belum berfungsi. “Dengan adanya Malang Heritage Space Public ini nantinya kami bertekad mewujudkan apa yang sudah diatur dalam Perda untuk melindungi kawasan cagar budaya,” pungkas Abah Anton. (cah/yon)

Dari Berita tersebut diatas, adalah tepat kiranya Jika “Jl. Ijen sampai Veteran dijadikan kawasan Malang Heritage” maka diujung Jl. Veteran adalah Jalan Sumbersari sebagai Kawasan Kampung Heritage “ Tawang Sari Kampoeng Sedjarah” dan kedepan bukan tidak mungkin dari Kampoeng Menuju Dunia Karena apa yang diangkat Tawangsari adalah Sejarah dan yang ditonjolkan adalah potensi Heritage Komunitas Laskar Pejuang ” Reenactor Ngalam” yang sudah berkiprah sejak 2007 merintis dari bawah sebagai pecinta sejarah. Mereka adalah potensi yang dimiliki warga dan mereka bukan mengada ada atau tanpa alasan membuat     Komunitas tersebut. Karena di Masa Agresi Belanda Tawangsari adalah Markas Komando gerilya yang di pimpin oleh Jendral (Purn) Soemito Yang pada saat itu berpangkat Kapten. Beliau Menyamar sebagai Penduduk Tawangsari dengan KTP yang dikeluarkan Belanda Bernama Tasrip. Kapten Soemitro adalah anak buah dari Mayor Hamid Rusdi. Dimasa masa gerilya, Tawangsari adalah markas koordinasi gerilya membebaskan Kota Malang dari Pendudukan Belanda.

Potensi kesejarahan yang ada, didukung dengan Komunitas yang sudah dibangun dan didukung oleh Komitmen warga adalah bekal mewujudkan Kampoeng Sedjarah. Jiwa Nasionalisme dan Pembelajaran Sejarah adalah materi inti dari Kampoeng Sedjarah yang di dukung oleh rancangan bertema lingkungan yang sangat signifikan mendukung tema Pokok.

14716292_354851094860794_3433746869962577419_n

BANNER

14611012_354851714860732_2864570365558390732_n

Wujud Potensi Tematik Kelurahan Sumbersari yang direalisasi dengan Pelaksanaan Festival Kampoeng Tawangsari yang di gelar 21 s/d 23 Oktober 2016 dan berikut apresiasi Jawa Pos Radar Malang meliputnya sbb :

14650076_1876677775894896_7450269593802319316_n

14670806_1876677942561546_7121480185779166134_n

                    Berawal dari hal tersebut diatas, bukan tidak mungkin pencinta sejarah dari Belanda atau Jepang akan Hadir sebagai Penikmat sejarah di Tawangsari, Karena mereka punya ikatan kuat dengan Indonesia. Kelak mereka yang datang menikmati Jalan Idjen dan plesir di Jalan Veteran akan datang ke Kampoeng Sedjarah untuk berwisata. Ada banyak Tugas Kedepan dari Warga Tawangsari mewujudkan apa yang sudah dirancangnya. Yang patut diapresiasi adalah praktek Sustainable development dengan bottom Up sudah diterapkan warga Kampung di RW. I Tawangsari Kelurahan Sumbersari, Dari Kampung Menuju Dunia dan Tiba saatnya Kota Malang Khususnya Warga Tawangsari   menyisihkan Busan, Berlin, Utrecht, Milan bahkan Barcelona

SUMBERSARI OKE