Pelaporan SAKIP Kota Malang Raih Predikat Terbaik

Pelaporan SAKIP Kota Malang Raih Predikat Terbaik

Pelaporan SAKIP Kota Malang Raih Predikat Terbaik

Surabaya, MC – Kota Malang dan Kabupaten Tulungagung menjadi dua daerah terpilih untuk pelaporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mengalami kenaikan dan progres positif. Atas keberhasilan tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) RI menunjuk Wali Kota Malang dan Bupati Tulungagung untuk memaparkan kiat-kiatnya.

Wali Kota Malang, H. Moch. Anton memaparkan kiat-kiatnya, Jumat (5/2)
Wali Kota Malang, H. Moch. Anton memaparkan kiat-kiatnya, Jumat (5/2)

Kedua kepala daerah memaparkan kiatnya pada Forum Koordinasi Pendayagunaan Aparatur Negara dan Penyerahan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Jatim dan Provinsi se-Sulawesi di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat (5/2).

“Keberhasilan ini merupakan wujud komitmen untuk terus berbenah dan berbenah hingga terbangun sebuah sistem serta etos pelayanan publik yang baik di Pemerintah Kota Malang,” ujar Wali Kota Malang, H. Moch. Anton.

Sementara itu, Menteri PAN-RB RI, Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME dalam arahannya menekankan salah satu poin penting yang jadi pertimbangan untuk penilaian adalah komitmen pimpinan dan langkah langkah inovasi kepala daerah.

“50 persen skoring ditentukan oleh sejauh mana komitmen kepala daerah untuk melakukan perubahan tata kelola pemerintahan yang taat azas,” tegas Menteri Yuddy.

Disisi lain, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, ‘mengkritisi’ pola dan kriteria evaluasi kinerja pemerintahan yang diletakkan pada progres serapan anggaran. Penyerapan uang tidak selalu lurus sama dengan penyerapan proyek.

Ini karena rekanan lebih cenderung melakukan pencairan pada termin satu atau termin akhir (termin empat), sehingga terkesan pada triwulan dua dan tiga kegiatan tidak berjalan. Realitanya, proyek atau pekerjaan terus berjalan dan bergerak, namun karena tidak ada pencairan anggaran maka dinilai dan dievaluasi tidak ada progres.

“Kalau ini yang (semata) jadi ukuran, maka bisa menyesatkan dan mungkin kurang akurat untuk dijadikan tolok ukur kinerja SKPD atau pemerintah,” tegas Pakde Karwo, demikian Gubernur Jatim akrab disapa.

Acara yang juga menghadirkan kepala daerah se-wilayah Sulawesi ini mencatat ada sepuluh kota/kabupaten di Jatim yang mendapat skor C, 19 kota/kabupaten mendapat skor CC serta sepuluh kota/kabupaten mendapat skor B.

Sepuluh daerah di Jatim peraih skor B itu meliputi Kota Malang, Kota Surabaya, Kabupaten Bojonegoro, Kota Madiun, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Banyuwangi. Pada tingkat provinsi, hanya Provinsi Jawa Timur dan Provinsi DIY yang mampu meraih skor A. (say/yon)

OJK Dorong Daya Saing UMKM

OJK Dorong Daya Saing UMKM

OJK Dorong Daya Saing UMKM

Blimbing, MC – Makin banyaknya wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Malang harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah_red) untuk bisa memasarkan produk-produknya. Dengan jumlah wisatawan yang mencapai 5,3 juta per tahunnya, pasar masih terbuka lebar.

Pertemuan tahunan industri jasa keuangan di Hotel Savana Malang, Kamis (4/2)
Pertemuan tahunan industri jasa keuangan di Hotel Savana Malang, Kamis (4/2)

Beberapa hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo dalam seminar yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Hotel Savana, Kamis (4/6). Ditambahkannya, pihaknya akan terus mendorong agar UMKM terus diperhatikan, dengan harapan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini UMKM bisa bersaing di negeri sendiri dan di luar negeri.

“Di Malang kurang lebih ada 450.000 pelaku UMKM yang terdaftar, jika dibina dan dimanajemeni dengan baik, ini bisa menjadi senjata ampuh untuk bersaing di kancah internasional,” jelas Andreas, Kamis (4/2).

Dengan penguatan UMKM, Andreas yakin bisa memberikan dampak positif terhadap penguatan ekonomi di daerah. Dimana dengan terciptanya lapangan kerja di daerah, otomatis akan banyak membawa manfaat.

Kepala OJK Malang, Indra Krisna mengungkapkan kegiatan yang diikuti sebanyak 200 perusahaan industri jasa keuangan ini digelar untuk mendorong industri keuangan agar lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kegiatan ini kami harapkan bisa semakin meningkatkan daya saing pelaku usaha di Indonesia, termasuk diantaranya ketika saat ini masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” tegas Indra.

Di Indonesia, perekonomian di era MEA ini jelas mengalami semakin banyak tantangan sehingga diharapkan semua pilar jasa keuangan diharapkan mampu menjadi pilar pembangunan. Diantaranya dengan meningkatkan kemampuan dan daya saing UMKM serta pemanfaatan sektor jasa keuangan. (cah/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/02/ojk-dorong-daya-saing-umkm/#ixzz3zdSvN9uD

BPJS Kesehatan KCU Malang Optimalkan Pelayanan

BPJS Kesehatan KCU Malang Optimalkan Pelayanan

BPJS Kesehatan KCU Malang Optimalkan Pelayanan

Klojen, MC – BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial_red) Kesehatan Kantor Cabang Utama (KCU) Malang meningkatkan pelayanannya dengan membuka dan memaksimalkan fungsi serta peran posko pengaduan yang ada di Malang Raya. Di Kota Malang, posko pengaduan ini berada di kantor cabang yang ada di Jl. Tumenggung Suryo. Di Kota Batu ada di Jl. Pattimura, dan di Kabupaten Malang ada di Jl. Panji Kepanjen.

Kepala BPJS Kesehatan Malang, Gatot Subroto (tengah) saat sosialisasi posko-posko pengaduan di salah satu hotel di Kota Malang, Rabu (3/2)
Kepala BPJS Kesehatan Malang, Gatot Subroto (tengah) saat sosialisasi posko-posko pengaduan, Rabu (3/2)

Fungsi dari posko pengaduan ini selain untuk menampung keluhan dan memfasilitasi setiap pertanyaan warga tentang BPJS Kesehatan, sekaligus sebagai sarana pemantauan terhadap pendistribusian Kartu Indonesia Sehat (KIS), apakah sudah diterima yang bersangkutan ataukah belum.

Untuk pendistribusian kartu ini, pihak BPJS Kesehatan Malang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dan jasa pengiriman terkemuka. Demikian yang disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Malang, dr. Gatot Subroto, M.Kes kepada wartawan, Rabu (3/2).

“Selain melalui posko-posko tersebut, masyarakat juga bisa menyampaikan keluhannya melalui email ke kc-malang@bpjskesehatan.go.id atau hotline service ke 500400. Semua pengaduan yang masuk ke posko, email dan telepon nantinya akan segera direspons oleh petugas serta mendapat solusi atau jawaban,” imbuh Gatot.

Selama ini, lanjut dia, untuk jumlah pengaduan masih relatif sedikit karena masyarakat kita sudah kritis dalam menyikapi berbagai hal. Sejauh ini warga lebih banyak menanyakan program atau hal lain seperti halnya mengenai keanggotaan. Contohnya, dalam satu keluarga kenapa masih satu orang yang menerima kartu BPJS Kesehatan.

Menurut data dari BPJS Kesehatan Malang, hingga akhir tahun 2015, jumlah penerima KIS dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara_red) sebanyak 936.587 jiwa, dan dari jumlah itu tersebar di Kabupaten Malang sebanyak 762.665 jiwa, Kota Malang 129.314 jiwa, dan Kota Batu 44.581 jiwa.

Ke depan, lanjut Gatot, pihak BPJS Kesehatan Malang akan terus meningkatkan semua pelayanannya agar masyarakat merasa aman serta nyaman. “Salah satu program kami nantinya yaitu akan membentuk posko-posko pengaduan di tingkat kecamatan, sehingga lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (say/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/02/bpjs-kesehatan-kcu-malang-optimalkan-pelayanan/#ixzz3zdSAEAq9

Malang Creative Fusion Wadahi Kreativitas Arek Malang

Malang Creative Fusion Wadahi Kreativitas Arek Malang

Malang Creative Fusion Wadahi Kreativitas Arek Malang

Klojen, MC – Mewadahi kreativitas arek-arek Malang yang luar biasa, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang me-launching Malang Creative Fusion (MCF) yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Malang H. Moch. Anton, Rabu (3/2).

Wali Kota Malang H. Moch. Anton (dua dari kiri) saat menghadiri peresmian MCF, Rabu (3/2)
Wali Kota Malang H. Moch. Anton (dua dari kiri) saat menghadiri peresmian MCF, Rabu (3/2)

Dalam acara yang digelar di Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang ini banyak sekali karya yang ditampilkan. Mulai dari seni lukis, digital, film animasi dan berbagai industri kreatif lain yang sangat luar biasa.

Wali Kota Malang yang akrab disapa Abah Anton itu mengaku sangat bangga dengan diresmikannya MCF yang bisa menjadi wadah kreatif bagi arek-arek Malang. Karya-karya arek Malang yang tidak hanya kelas nasional, namun juga internasional patut menjadi kebanggaan Kota Malang.

“Saya berharap dengan adanya wadah MCF, kreativitas arek-arek Malang bisa semakin berkembang. Ini bagus, dan pemerintah akan terus mendukung,” jelas Abah Anton, Rabu (3/2).

Dengan adanya kegiatan ini, harapannya bisa semakin banyak menciptakan wirausahawan-wirausahawan sukses di Kota Malang. Melihat karya-karya kreatif arek Malang yang dipamerkan, pria ramah itu optimis Kota Malang sangat siap menghadapi berlangsungnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Tidak masalah arek-arek Malang bersaing dengan masyarakat internasional, karya arek-arek Malang bagus-bagus dan tidak kalah dengan karya bangsa lain,” pungkas Abah Anton. (cah/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/02/malang-creative-fusion-wadahi-kreativitas-arek-malang/#ixzz3zG5IuyxI

SUMBERSARI OKE