Arsip Kategori: BERITA MALANG RAYA

Wali Kota Malang Raih Penghargaan Brilliant Figures di Ajang RMA 2023

Berkat komitmen dan berbagai upaya yang terus dilakukan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam mendongkrak pertumbuhan perekonomian di Kota Malang, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menerima penghargaan di ajang Radar Malang Awards (RMA) 2023 kategori Briliant Figures Innovative Leader of Economic Growth di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Rabu (24/5/2023).

“Alhamdulillah di Kota Malang pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 terukur mencapai 6,32 persen. Angka ini bahkan melebihi pertumbuhan sebelum pandemi dan menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu dua belas tahun terakhir,” jelas Sutiaji usai menerima penghargaan.

Wali Kota Malang menyampaikan bahwa pencapaian pertumbuhan ekonomi ini merupakan buah kolaborasi pemulihan ekonomi. Mulai dari pembangunan Malang Creative Center (MCC) dan fasilitasi berbagai program ekosistem 17 subsektor ekonomi kreatif, penguatan peran Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), revitalisasi pasar rakyat, pengembangan destinasi pariwisata, penciptaan ekosistem usaha yang menarik investasi, hingga reformasi birokrasi yang semakin berdampak.

“Ini adalah berkah dari Tuhan. Atas rida-Nya, berkat doa, kesabaran, keteguhan, kerja keras dan cerdas dari peran kita, panjenengan semua. Lewat kolaborasi ini kita bangun terus kemandirian dan ketangguhan. Agar apa yang sudah dicapai bisa berkelanjutan. Dari Malang Untuk Indonesia dan Dunia. Kita harus terus berkreasi. Mudah-mudahan ini akan membawa kemanfaatan bagi kita semua,” bebernya.

Sementara itu Direktur Jawa Pos Radar Malang, Tauhid Wijaya mengungkapkan Radar Malang Award (RMA) 2023 ini memasuki tahun kedelapan. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh-tokoh yang menginspirasi, juga apresiasi kepada tokoh yang memiliki gagasan-gagasan brilian dan berdampak di Malang Raya.

“Bapak ibu adalah sosok-sosok yang punya spirit brilliant dan infinity. Ini adalah apresiasi atas apa yang bapak ibu kerjakan selama ini. Kami mengucapkan selamat, dengan harapan bahwa lentera yang telah bapak ibu nyalakan selama ini tidak pernah meredup. Sebaliknya semakin bercahaya dan bersinar menerangi masyarakat sekitar,” terangnya.

Total ada 43 penerima penghargaan RMA 2023 yang terbagi dalam dua kategori, yakni Briliant Figures dan Briliant Company. Briliant Figures adalah pribadi-pribadi yang memiliki substansi-subtansi untuk kemajuan Malang Raya dan menginspirasi.

“Tema tahun ini Brilliant, dalam kamus bahasa Inggris maupun Indonesia, brilliant diartikan lebih dari sekedar pandai atau pintar dan pada hakikatnya hal itu yang kita butuhkan untuk survive. Kita butuh lebih dari sekedar pandai atau pintar karena kita dituntut untuk membaca, memahami dan menerjemahkan bukan hanya yang tersurat tapi juga yang tersirat, bisa memahami yang dalam teks namun juga konteks,” urainya lebih lanjut.

Beberapa Brilliant Figures yang menerima penghargaan di malam anugerah RMA 2023 adalah Wakil Ketua MPR RI, Dr. Ahmad Basarah S.H, M.H, anggota DPR RI, Kresna Dewanata Phrosakhh, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., Ketua TP PKK Kota Malang, H. Widayati Sutiaji, S.Sos, MM kategori Briliant Figures Woman Promotor for Creative Industries Awakening, dan tokoh lainnya.

Jelang Kontestasi Politik 2024, Wali Kota Malang Tekankan ASN Wajib Jaga Netralitas

Jelang kontestasi politik tahun 2024 mendatang, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dibekali dengan pemahaman terkait netralitas ASN yang harus dipatuhi untuk menjaga kondusivitas menyongsong tahun politik. Untuk menyosialisasikan hal tersebut, Pemkot Malang menggelar Sosialisasi Penegakan Disiplin dan Netralitas ASN Menjelang Kontestasi Politik Tahun 2024 di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Selasa (23/5/2023).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji dalam sambutannya menekankan bahwa ASN wajib menjaga netralitas. Bahkan Pemkot Malang telah menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Malang Nomor 46 Tahun 2022 terkait prinsip ketentuan netralitas ASN. Jadi pegawai negeri sipil dilarang memberikan dukungan kepada calon presiden atau wakil presiden, calon kepala daerah/wakil, calon anggota DPR, calon anggota DPD atau calon anggota DPRD.

“Kita membuat pakta integritas kenetralan ASN. Sebentar lagi sudah mulai proses-proses tahapan di pemilu. Ketika kami sudah membuat rambu-rambu begini, dan nanti kalau ada yang masih tetap (tidak menjaga netralitas) itu bukan urusan kami,” ucapnya.

Sutiaji meminta semua pihak, termasuk media juga melakukan pengawasan. Jika ditemukan kecurigaan adanya pelanggaran salah satu kode etik ASN ini, diharapkan dapat melaporkan kepada Pemkot Malang. Sutiaji juga menginstruksikan bahwa secara berjenjang dan periodik setiap pimpinan perangkat daerah untuk membina jajarannya.

Pria berkacamata tersebut menyebut jika ditemukan pelanggaran netralitas ASN dikenai sanksi atau hukuman disiplin sebagaimana ketentuan. “Salah satunya sanksinya bisa sampai ini adalah penundaan kenaikan pangkat. Kita mewaspadai, jangan sampai ada ASN yang melakukan pelanggaran,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Malang, Drs. Totok Kasianto menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman tentang netralitas ASN di lingkungan Pemkot Malang yang harus dipatuhi oleh semua ASN.

“Kegiatan ini juga sebagai upaya pencegahan dini terhadap kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya pelanggaran netralitas ASN dalam penyelenggaraan Pemilu. Harapannya mampu mewujudkan ASN yang berintegritas, profesional, dan bebas dari intervensi politik,” beber Totok.

Para peserta sosialisasi yang terdiri dari kepala perangkat daerah, kepala bagian, camat, lurah, koordinator kepala sekolah TK, SD, SMP Negeri, serta para pengawas sekolah ini menandai komitmennya untuk menjaga netralitas dengan menandatangani pakta integritas. Sebelumnya, para pesrta juga mengikrarkan pakta integritas yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST., MT.

Lantik 89 Pejabat, Wali Kota Malang Minta Junjung Tinggi Integritas

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji melantik dan mengambil sumpah 89 orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Senin (22/5/2023).

Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan bahwa pelantikan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini merupakan salah satu implementasi pelaksanaan sistem merit dalam rangka manajerial Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Ini sudah menjadi proses yang biasa, ketika ada (kursi jabatan) yang kosong, maka diisi, dan sudah disesuaikan dengan analisa kinerja masing-masing. Itu berarti merit sistem terus bergulir. Ada penilaian-penilaian berkaitan orientasi kinerja,” jelasnya.

Dijelaskannya, dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) Pasal 1, sistem merit didefinisikan sebagai kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.

“Penerapan UU Nomor 5 Tahun 2014 ini terus menerus ada pembenahan dan dilakukan penyempurnaan. Maka tadi sudah saya tekankan ada etika, etika jabatan. Misalkan atasannya masih muda, maka harus tetap taat dengan etika jabatan. Etika mengarah pada loyalitas kepada negara bukan kepada perorangan,” bebernya.

Pria berkacamata itu mengingatkan bahwa saat ini ekspektasi masyarakat sudah luar biasa. Oleh karena itulah Wali Kota Malang meminta kepada semua pejabat yang dilantik agar dapat menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan dapat menjadi teladan yang baik.

“Semoga jabatan yang melekat pada kita dapat diemban dengan baik dan dapat kita pertanggungjawabkan. Yang melihat panjenengan semua adalah bukan atasan atau bawahan saja, namun semua menilai. Sesuai janji ASN, semoga pemimpin-pemimpin yang saat ini dapat menjadi pemimpin yang dapat menjadi panutan termasuk panutan dalam kinerjanya,” pungkasnya.

Buku Spektrum Kota Malang Representasikan Komitmen Ekosistem Literasi Kreatif

Sembilan penulis menuangkan berbagai sudut pandang pemikiran menarik perjalanan Kota Malang dalam sebuah buku bertajuk Spektrum Kota Malang 2018-2013. Buku hasil kolaborasi sederet pegiat literasi, komunitas, dunia usaha dan Pemerintah Kota Malang ini diluncurkan di Malang Creative Center (MCC) dalam rangkaian Festival Inklusi 2023, Sabtu (20/5/2023).

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengungkapkan meskipun Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Malang cukup tinggi yakni mencapai 65,6 persen, namun menurutnya budaya literasi masih sangat perlu ditingkatkan. Oleh karena itulah ia menyambut baik hadirnya buku Spektrum Kota Malang yang dinilai mampu memperkuat ekosistem literasi dan penulisan kreatif di Kota Malang.

“Luar biasa, apresiasi saya sampaikan kepada inisiator, semua penulis dan semua yang ikut menyusun buku ini. Mengapa kami komitmen? Karena harus diakui literasi kita masih perlu ditingkatkan. Maka nanti insyaallaah kita perbanyak untuk di perpustakaan-perpustakaan atau sekolah-sekolah,” jelas Sutiaji.

Pria berkacamata tersebut berharap hadirnya tulisan-tulisan bernas ini tidak hanya mampu menambah literasi, namun juga memantik pemikiran-pemikiran lain dari para penulis dan warga Malang yang semakin memperkaya kolaborasi pembangunan kota.

Wali Kota Malang sangat senang peluncuran buku ini disambut antusias dari sisi kehadiran maupun dialog kritis yang terjadi dalam bedah buku. “Yang namanya ilmu, gagasan tentu tidak statis, namun dinamis. Maka kuncinya adalah ketika literasi kita bertambah, wawasan bertambah, pola pikir berkembang. Ini memang ada sembilan (penulis), bisa jadi ke depan lebih dari itu,” tambahnya.

Apa yang disampaikan Wali Kota Malang diamini Ketua IKAPI Malang, Gedeon Surja. Ia berharap ada seri lanjutan dengan menggandeng penulis-penulis lainnya. “Mereka yang masuk di sini ada budayawan, sastrawan, penulis perempuan, dan akademisi juga. Tentu yang naskahnya siap, kriterianya masuk di kita. Artinya ada proses kurasi,” paparnya.

Sejumlah sudut pandang menarik dapat ditelusuri pada setiap lembar buku setebal 265 halaman yang merangkum dinamika perjalanan pembangunan Kota Malang ini.

Diantaranya tulisan bertajuk tak ada nasi padang di MCC karya Abdul Malik dan Romantisme Kenangan Arsitektur Kayutangan karya Khalyandhara Pramesthi. Juga tulisan Dwi Cahyono yang mengangkat seputar Candi Badut dan peradaban Malang Raya dan Setrum Arsitektur Kota tulisan dari Haris Wibisono.

Tak ketinggalan, dalam buku ini juga hadir tulisan karya Ari Ambarwati, Arief ‘Sam Hison’ Wibisono, Bagus Ary Wicaksono, Bambang A.W dan Wahyu Eko Setiawan yang tentunya sangat sayang dilewatkan.