Diresmikan, Alun-Alun Malang Diserbu Masyarakat
MALANG – Masyarakat Kota Malang akhirnya bisa menikmati Alun-Alun Malang, setelah dilakukan revitalisasi selama hampir tujuh bulan. Rabu (17/6) kemarin, Wali Kota Malang H. Moch Anton meresmikan Alun-Alun Malang bersama Forkopimda Kota Malang.
Peresmian Alun-Alun Malang langsung disambut gembira masyarakat. Hampir seribu masyarakat memadati Alun-Alun Malang yang di ornamennya di dominasi warna orange dan biru itu. Air mancur menari dan play ground yang paling banyak menjadi perhatian masyarakat. Apalagi, air mancur menari mengikuti iringan lagu antara lain, lagu goyang dumang, goyang jigo dan lagu-lagu lainnya.
“Revitalisasi Alun-Alun Malang ini sudah lama kita idam-idamkan. Alun-Alun menjadi wahana interaksi masyarakat dan buktinya saat ini, masyarakat sangat antusias dengan diresmikannya wahana bagi masyarakat ini,” kata Wali Kota Malang H. Moch Anton kepada Malang Post, kemarin.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh wali kota bersama Forkopimda. Saat air mancur menari dihidupkan, masyarakat yang sudah mengelilingi air mancur seharga Rp 1,5 miliar itu langsung bertepuk tangan.
Saat ini taman di tengah kota itu memiliki beberapa fasilitas, selain air mancur menari, ada juga playground, area skateboard, theater dan lapangan rumput yang sudah diberi garis saf.
“Karena ini dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit, saya mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawatnya dengan baik. Alun-Alun Malang ini sudah menjadi ikon Kota Malang,” ungkapnya.
Karena itu, sejak awal, orang nomer satu di Pemkot Malang itu sudah menyatakan kawasan Alun-Alun akan steril dari PKL. Hal itu sudah didukung dari semua aparat keamanan yang ada, baik TNI-Polri dan juga Satpol PP. Untuk mengawasinya, Pemkot Malang akan segera memasang CCTV, agar semuanya terpantau dengan baik.
“Setelah ini diserahkan ke Pemkot, kami akan segera menambah area permainan untuk anak-anak dan juga pemasangan CCTV,” tambahnya.
Peresmian Alun-alun sempat molor. Awalnya akan diresmikan pada April lalu, karena masih ada fasilitas yang kurang, akhirnya baru dapat diresmikan kemarin. Total anggaran pembangunan yang dikucurkan dari BRI mencapai Rp 7,4 miliar.
Pasca revitalisasi, nama-nama Alun-Alun pun berubah. Awalnya, bernama Alun-Alun Merdeka Kota Malang. Saat diresmikan kemarin, berganti hanya Alun-Alun Malang.
“Dari awal hasil rembuk akademisi. Saya terserah saja. Alun-Alun Malang untuk memudahkan penyebutan. Karena Alun-Alunnya ada di Kota Malang,” tambahnya.
Pimpinan BRI Kanwil Malang Triswahyu Herlina menambahkan, Alun-Alun menjadi tempat untuk bersilaturahmi masyarakat. Juga menjadi wadah apresiasi bagi anak-anak muda, karena ada juga fasilitas untuk skate board.
“Total CSR BRI yang dikucurkan sebesar Rp 16 miliar, antara lain berupa fasilitas umum, bantuan sekolah, ambulance, air bersih, bantuan kesehatan dan juga revitalisasi Alun-Alun Malang ini,” terangnya.(aim/ary)
Peresmian Alun-Alun Malang langsung disambut gembira masyarakat. Hampir seribu masyarakat memadati Alun-Alun Malang yang di ornamennya di dominasi warna orange dan biru itu. Air mancur menari dan play ground yang paling banyak menjadi perhatian masyarakat. Apalagi, air mancur menari mengikuti iringan lagu antara lain, lagu goyang dumang, goyang jigo dan lagu-lagu lainnya.
“Revitalisasi Alun-Alun Malang ini sudah lama kita idam-idamkan. Alun-Alun menjadi wahana interaksi masyarakat dan buktinya saat ini, masyarakat sangat antusias dengan diresmikannya wahana bagi masyarakat ini,” kata Wali Kota Malang H. Moch Anton kepada Malang Post, kemarin.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh wali kota bersama Forkopimda. Saat air mancur menari dihidupkan, masyarakat yang sudah mengelilingi air mancur seharga Rp 1,5 miliar itu langsung bertepuk tangan.
Saat ini taman di tengah kota itu memiliki beberapa fasilitas, selain air mancur menari, ada juga playground, area skateboard, theater dan lapangan rumput yang sudah diberi garis saf.
“Karena ini dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit, saya mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawatnya dengan baik. Alun-Alun Malang ini sudah menjadi ikon Kota Malang,” ungkapnya.
Karena itu, sejak awal, orang nomer satu di Pemkot Malang itu sudah menyatakan kawasan Alun-Alun akan steril dari PKL. Hal itu sudah didukung dari semua aparat keamanan yang ada, baik TNI-Polri dan juga Satpol PP. Untuk mengawasinya, Pemkot Malang akan segera memasang CCTV, agar semuanya terpantau dengan baik.
“Setelah ini diserahkan ke Pemkot, kami akan segera menambah area permainan untuk anak-anak dan juga pemasangan CCTV,” tambahnya.
Peresmian Alun-alun sempat molor. Awalnya akan diresmikan pada April lalu, karena masih ada fasilitas yang kurang, akhirnya baru dapat diresmikan kemarin. Total anggaran pembangunan yang dikucurkan dari BRI mencapai Rp 7,4 miliar.
Pasca revitalisasi, nama-nama Alun-Alun pun berubah. Awalnya, bernama Alun-Alun Merdeka Kota Malang. Saat diresmikan kemarin, berganti hanya Alun-Alun Malang.
“Dari awal hasil rembuk akademisi. Saya terserah saja. Alun-Alun Malang untuk memudahkan penyebutan. Karena Alun-Alunnya ada di Kota Malang,” tambahnya.
Pimpinan BRI Kanwil Malang Triswahyu Herlina menambahkan, Alun-Alun menjadi tempat untuk bersilaturahmi masyarakat. Juga menjadi wadah apresiasi bagi anak-anak muda, karena ada juga fasilitas untuk skate board.
“Total CSR BRI yang dikucurkan sebesar Rp 16 miliar, antara lain berupa fasilitas umum, bantuan sekolah, ambulance, air bersih, bantuan kesehatan dan juga revitalisasi Alun-Alun Malang ini,” terangnya.(aim/ary)
(dikutip dari malangpos.com)