Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak sejauh ini masih mengkaji lebih jauh terkait format sekolah gratis, karena hingga saat ini masih ada usulah dari sejumlah sekolah yang berencana akan menarik sumbangan atau dana partisipasi dari wali murid.
Pasalnya, jangan sampai sekolah gratis yang tertuang dalam program Jatim Cerdas terjadi berbagai pelanggaran dan dapat memberatkan para wali murid.
Setelah dilantik menjadi Gubernur Jawa Timur beberapa waktu lalu, Khofifah Indar Parawansa dan wakilnya, Emil Elistianto Dardak menggulirkan program Nawa Bhakti Satya. Dalam program tersebut, pada poin bhakti kedua tersirat ‘Jatim Cerdas dan Sehat’ yang memfokuskan pada pendidikan dan kesehatan gratis bagi kalangan tertentu.
Seperti halnya untuk sekolah gratis yang sejauh ini masih belum maksimal pelaksanaannya karena masih ada indikasi pungutan dengan alasan peningkatan kualitas pendidikan. Di sisi lain, terkait hal tersebut, dana operasinal dari daerah dan nasional masih belum signifikan penggunaannya.
Beberapa hal itu yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak pada Rabu (06/03/2019) siang usai memberi kuliah tamu di Universitas Muhmmadiyah Malang. Menurutnya, pihak Pemprov Jawa Timur saat ini masih mengkaji dan mencari format yang tepat untuk memaksimalkan sekolah gratis ini.
Menurut Emil, dari hasil kunjungannya ke sejumlah sekolah masih ada usulan dari lembaga untuk melakukan pemungutan dana dari wali murid, untuk peningkatan kualitas pendidikan.
“Meski itu sifatnya sukarela, namun pihak sekolah tetap harus berhati-hati dan jangan sampai terjadi penyimpangan, yang pada akhirnya akan menjadi masalah baru bagi sekolah,” tegasnya.
Saat ini, kata dia, pihak Pemprov Jatim masih menggali masukan dan juga menelaah kajian hukum terkait sekolah gratis ini. Sehingga tidak terjadi pelanggaran dan kualitas pendidikan semakin baik nantinya. Emil pun berencana akan meminta masukan dari para praktisi hukum dan pendidikan agar program ini berjalan dengan baik.