Hingga saat ini renovasi Stadion Gajayana Kota Malang telah memasuki tahap penyusunan Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD). Hal ini dilakukan agar nantinya peta pembinaan olahraga di Kota Malang semakin jelas.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi pada Jumat (2/2/2024) mengatakan bahwa penyusunan DBOD itu sejalan dengan Peraturan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Nomor 15 tahun 2023, bahwa setiap daerah diwajibkan untuk menyusun DBOD.
Dari DBOD ini Pemerintah Pusat akan mengetahui arah pembinaan olahraga di Kota Malang. Jadi setiap daerah tidak sama dan memiliki keunggulan sendiri.
“Dalam konteks ini, tentu ada beberapa cabang olahraga unggulan yang bisa berprestasi di berbagai level. Misalnya di tingkat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), Pekan Olahraga Nasional (PON), Sea Games, Asean Games,” jelasnya.
Untuk Kota Malang, Baihaqi mengungkapkan masih dalam tahap pembahasan. Meski demikian, kemungkinan tidak jauh dari beberapa cabang olahraga yang selama ini prestasinya cukup baik.
” Misalnya atletik, bersepeda, panahan, renang dan ada beberapa olahraga lain yang selama ini mendulang prestasi di tingkat provinsi dan nasional,” pungkas Baihaqi.
Saat ini di Indonesia sedikitnya membutuhkan empat juta wirausaha baru untuk mendorong penguatan struktur ekonomi. Rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar di angka 3,1 persen dari total populasi jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 278 juta jiwa. Peluang inilah yang ditangkap Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang dengan menggelar Sosialisasi Pembinaan Keterampilan Wirausaha Pemuda Kota Malang di Ijen Suites Hotel Kota Malang, Kamis (1/2/2024).
Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM saat hadir dan membuka kegiatan menyebutkan bahwa peluang wirausaha masih terbuka lebar. “Ini adalah peluang bagi rekan-rekan pemuda semua. Apalagi populasi penduduk saat ini sebagian besar adalah usia produktif,” jelasnya.
Dengan sosialisasi ini, Wahyu mengatakan maka akan ada gambaran bagi peserta untuk meningkatkan usaha pemuda di Kota Malang. “Hal ini dapat dilihat dari tiga narasumber yang dihadirkan yang juga generasi muda dan sudah berhasil mengembangkan usahanya,” tambah Pj. Wali Kota Malang.
Materi yang beragam dari narasumber, mulai bagaimana menciptakan produk, memasarkan, dan memanfaatkan teknologi digital ini akan memberikan gambaran yang dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing pemuda. “Jadi setelah lulus mereka tidak hanya akan menjadi karyawan saja, tetapi bisa memiliki karyawan sendiri. Karena ini keberhasilan orang muda, yang sudah diakui tak hanya di skala lokal, tapi nasional,” jelasnya lebih lanjut.
Lebih lanjut Wahyu menyampaikan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terutama berbasis ekonomi kreatif di Kota Malang sangat berperan meningkatkan perekonomian di Kota Malang. “Kita meningkat drastis terkait perekonomian, salah satunya didukung UMKM,” katanya.
Ketika perekonomian naik, dijelaskan orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu akan berdampak pada tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang akan turun. “Kan signifikan. Berarti selama ini kesejahteraan ataupun keterampilan yang diberikan, terutama kepada yang pengangguran berhasil. Mereka akhirnya berkreasi, ada sesuatu yang menjadikan pendapatan, kemudian berimbas kepada perekonomian yang naik, sehingga TPT kita turun,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi mengatakan seiring dengan peluang wirausaha yang masih terbuka lebar serta selaras dengan program Pj. Wali Kota Malang, maka pemuda mutlak harus diberikan bekal keterampilan dalam rangka untuk memanfaatkan segmen pasar yang sebetulnya luar biasa.
“Tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya literasi bagi pemuda dalam berwirausaha untuk meningkatkan keterampilan pemuda dalam menampilkan produk maupun pemasaran. Pesertanya dari pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan sesuai usulan Murenbang Tematik Pemuda serta usulan pokir DPRD Kota Malang sebanyak 215 pemuda,” terangnya.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM mengambil sumpah dan jabatan 45 Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta melantik lima pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Kota Malang di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Kamis (1/2/2024).
Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan PNS yang baru saja diangkat ini adalah dari latar belakang sekolah kedinasan. Penempatan PNS yang baru saja diambil sumpah jabatan ini disebutkan Wahyu paling banyak di Bapenda Kota Malang, kemudian di BKAD dan juga di Dinas Perhubungan. Sedangkan untuk lima pejabat fungsional penempatannya di Dinkes dan di Dispussipda Kota Malang.
“Kita melihat bagaimana kredibilitas mereka dengan pelatihan dasar, apabila tidak lulus mereka tidak bisa dilantik menjadi PNS. Alhamdulilah 45 orang mereka hari ini dilantik menjadi PNS,” tegas Wahyu.
Wahyu menuturkan bahwa di era digital dan masyarakat yang kian dinamis, seorang abdi negara harus memberikan pelayanan publik yang berkualitas, responsif, profesional, efektif, transparan dan tepat waktu.
“Sebagai ASN tentunya adalah menjadi abdi masyarakat. Harus ditanamkan bahwa ini berbeda ketika mereka masih menjadi calon pegawai negeri,” terang Wahyu.
“Kami akan menunggu terobosan baru yang inovatif dan kreatif agar dapat memperkuat peningkatan kinerja Pemkot Malang dalam rangka mewujudkan keberhasilan pembangunan Kota Malang di seluruh bidang,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Malang Totok Kasianto menjelaskan bahwa keseluruhan PNS yang dilantik hari ini berasal dari beberapa sekolah kedinasan, yakni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), hingga Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) ditambah lima pejabat fungsional.
“45 orang yang dilantik hari ini rinciannya adalah 33 orang dari STAN ditempatkan di Bapenda, enam orang di BKAD, dan sisanya penempatan di Dishub dan Prokompim. Sedangkan lima pejabat fungsional yang dilantik terdiri dari dokter, bidan, perawat, elektronis medis dan pustakawan, masing masing satu orang,” bebernya.