Musim Hujan Datang; WASPADA DBD (Demam Berdarah Dengue)
Datangnya hujan setelah lama kemarau, tentu menjadi anugerah tersendiri bagi berbagai lapisan masyaratak. Udara yang sebelumnya panas dan kering kini menjadi lebih teduh dan juga sejuk. Menjadi landasan syukur bagi seluruh umat di Indonesia.
Namun bersamaan dengan itu, pola hidup mayoritas masyarakat Indonesia yang kurang peka terhadap lingkungan, sering menjadi bumerang bagi pelaku bahkan orang lain yang tidak bersalah. Sampah yang berserakan dimana-mana, ketika hujan akan tergenang air ketika hujan datang. Genangan air tersebut menjadi tempat berkembang biar bagi berbagai patogen terutama yang sering menjadi masalah di Indonesia adalah Nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit Demam Bedarah Dengue (DBD).
Apakah penyakit DBD (Demam Bedarah Dengue) itu?
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan antar manusia melalui gigitan nyamuk jenis Aedes (terutama Aedes aegypti). Nyamuk ini banyak terdapat hampir di seluruh Indonesia terutama daerah tropis (sangat jarang di tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (dpl)).
Bagaimana siklus penularan DBD?
Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit.
Belum ada obat dan vaksin untuk mencegah DBD. Pengobatan terhadap penderita hanya bersifat simtomatis dan suportif, ujar Menkes.
Bagaimana cara mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)?
Pencegahan DBD |